Skip pulang sekolah
Aran, Chika, eve, dan mirzan memutuskan untuk langsung menuju ke ruang khusus, ruang tempat anak anggota olimpiade belajar, tetapi kali ini ada yang beda, karena mereka tidak hanya berempat melainkan berlima karena tambah Jinan
Sesampainya mereka di ruang khusus, mereka langsung mengambil tempat duduk, Chika di sebelah Aran, eve di sebelah mirzan, dan jinan duduk sendiri
Guru pembimbing olimpiade sudah berbicara secara langsung kepada Jinan, dan jinan setuju untuk ikut olimpiade
Setelah sedikit perbincangan, mereka mengerjakan soal latihan yang di berikan oleh pak Dion, mereka membagi tugas, ada yang mengerjakan rumus dan ada yang memperhatikan rumus tersebut agar tidak ada kesalahan, mereka hanya di beri waktu 2 jam untuk mengerjakan 50 soal campuran antara fisika, kimia dan biologi
Selama mengerjakan soal latihan, Chika banyak bertanya kepada Aran begitu juga dengan mirzan yang bertanya kepada eve, hal itu membuat Jinan geli melihat keromantisan mereka
2 jam sudah berlalu pertanda mereka harus mengangkat tangan tanpa memegang pena, kedua guru pembimbing mereka mengambil kertas soal dan jawaban yang telah mereka buat dan langsung menyuruh mereka pulang
Chika pulang bareng Aran dan jinan pulang bareng mirzan dan eve, selama perjalanan hanya ada keheningan antara Chika dan Aran
"Chika" panggil Aran sedikit berteriak memecah keheningan yang tadi menyelimuti mereka
"Kenapa?" Tanya Chika yang juga sedikit berteriak dan memajukan wajahnya
"Sekarang kamu ada acara gak?" Tanya Aran
"Gak ada, kenapa?" Tanya Chika
"Kita jalan' bentar ya" ucap Aran
"Yaa"
Mereka sudah sampai di sebuah pantai, pantai yang indah namun sepi pengunjung, mereka bermain di pinggir pantai, berlari kesana-kemari sambil tertawa, kedua insan tersebut terlihat bahagia, bahagia seperti tidak ada beban
"Chika, makan dulu yok" ajak Aran sedikit berteriak karena jarak mereka yang lumayan jauh
"Ayoook" teriak Chika sambil berlari ke arah Aran
Mereka berjalan sambil bergandengan tangan (bergandengan tangan dalam kasih dalam satu hati 🗿)
Orang yang melihat mereka pasti berpikir bahwa mereka adalah sepasang kekasih, padahal mah...
"Di sini aja mau gak chik?" Tanya Aran sambil menatap Chika, dan Chika hanya mengangguk sambil tersenyum
Mereka memilih rumah makan yang tak jauh dari pantai, mereka memilih masakan Padang
Kok jadi lapar ya?~author
Author kan emang gampang lapar~aran
Diem lu ye, gw buat sad end baru tau~author
Ampun thor, lanjut nulis gih, aku mau pacaran dulu~aran
Emang dah jadian?~author
Diam dah lu thor~aranChika dan Aran makan dengan lahap karena mereka memang sudah lapar dari tadi, sesudah makan Aran memilih untuk langsung meminum obat agar nanti tidak lupa ataupun telat minum obat, setelah minum obat ia memilih untuk mengabari orang rumah bahwa ia telat pulang
Setelah selesai makan dan melakukan ini itu, mereka memutuskan untuk kembali ke pantai, selama perjalanan kembali ke pantai Chika sadar dengan perubahan raut wajah Aran, ia tampak seperti seseorang yang sedang..... Gugup?
"Chik" panggil Aran
"Hmm" Chika hanya mendehem sambil menatap Aran
Sekarang mereka sudah berada di bibir pantai, Aran mengeluarkan coklat yang entah kenapa ia beli, author pun tak tau, lalu ia menatap dalam mata Chika dan menyerahkan coklat itu
"Chik, jujur... Awal perjumpaan kita kamu sudah membuat aku merasakan sesuatu yang aneh, aku tidak tau itu perasaan apa, tapi makin lama aku makin nyaman sama kamu, untuk pertama kalinya aku mau nurut sama orang baru, orang yang tidak memiliki hubungan darah, ya walaupun terkadang aku juga tidak nurut pada eve, tapi tetap saja... Kayaknya... Aku..." Aran menggantungkan ucapnya sambil menunduk, ia sangat takut sekarang
"Kenapa ran?" Tanya Chika membuat Aran makin gugup dan semakin menunduk
"A-aku s-suka sama kamu, Will you be my girlfriend?" Tanya Aran sedikit gugup "kalau kamu mau kamu makan coklat ini, tapi kalau nggak mau kamu buang aja" lanjutnya sambil menyerahkan coklat tadi
Chika mengambil coklat itu dan pergi dari sana, Aran melihat Chika mendekat ke tempat sampah membuat ia lesu dan menundukkan kepalanya
"Aran sini" teriak Chika yang sedang duduk di sebuah bangku pantai
Aran hanya nurut dan mendekat ke arah Chika sambil menundukkan kepalanya
"Kenapa nunduk sih?" Tanya Chika yang sekarang sedang memasukkan coklat tadi ke dalam mulutnya
Aran yang melihat Chika memakan coklat tadi langsung mengembangkan senyumnya "kupikir kamu mau buang coklatnya" ucap Aran sambil melihat Chika dan tempat sampah yang tak jauh dari tempat mereka duduk
Chika menggelengkan kepalanya pelan sambil memandang sunset di pinggir pantai, suasana yang amat menenangkan hati, angin sepoi-sepoi, suara ombak yang sedikit tidak beraturan, warna langit dan matahari yang begitu indah membuat siapa saja yang ada di sana akan tenggelam dalam kenyamanan yang di ciptakan pantai tersebut
Sedikitnya pengunjung membuat orang dapat menikmati pantai tanpa gangguan, dan itulah yang sedang dirasakan oleh sepasang kekasih yang baru saja menjalin hubungan
"Kalo kata mami 'makan itu jangan sambil berdiri' makanya aku cari tempat duduk tadi" ucap Chika yang membuat Aran semakin mengembangkan senyumnya, ia merasa gemas melihat Chika yang berbicara dengan mulut yang penuh dengan coklat
"Habisin dulu yang ada di mulutnya" ucap Aran sambil mengelap coklat yang ada di pinggir bibir Chika
Langit sudah mulai gelap dan mendung, Chika dan Aran memutuskan untuk pulang
"Kamu mau mandi hujan gak?" Tanya Aran sedikit berteriak
"Mau mau mau" jawab Chika dengan antusias
Tak berselang lama langit mulai menurunkan gerimis dan menabrak bumi yang sedang iri melihat sepasang kekasih yang sedang tertawa, hujan semakin deras menghantam bumi yang membuat sepasang kekasih itu semakin senang, senang karena sudah memiliki hubungan dengan orang yang disayangi dan juga senang karena bisa bermain hujan bersama
"Dah sampai" ucap Aran memarkirkan motornya di parkiran rumah Chika
"Masuk dulu" ucap Chika turun dari motor Aran dan berdiri di sebelah Aran
"Aku langsung pulang aja ya" tolak Aran
"Gak, ga ada penolakan, titik." Ucap Chika "nanti kamu masuk angin" lanjutnya sambil menampilkan wajah lucunya yang membuat Aran tak sanggup untuk menolak
"Okey" ucap Aran sambil tersenyum
Sekarang mereka sudah berada di depan pintu masuk rumah Chika
"Assalamualaikum mami, adek" ucap Chika sedikit berteriak
"Walaikumssalam, astaghfirullah kakak"
♦
♦
♦
♦
♦
HALO SEMUA, GIMANA KABARNYA HARI INI? SEHAT GAK? HARUS SEHAT LAH YA, JAN SAKIT-SAKIT
♦
♦
♦
♦
♦
DI TUNGGU AJA YA BAB SELANJUTNYA 😁
♦
♦
♦
♦
♦
JANGAN LUPA VOTE NYA YA
♦
♦
♦
♦
♦
TERIMA KASIH
KAMU SEDANG MEMBACA
pawang monster [chikara]
Teen Fiction"ran, tenangin diri kamu dulu"~c "tapi dia duluan Chik"~a "iya aku tau, udah ya nanti dia bisa mat! kalo kamu pukul terus"~c "iya"~a ini cuma khayalan dan fiksi, jangan di bawa ke dunia nyata, ini haluan aku aja