dia datang?

404 32 0
                                    

"Aran, ngapain ngelamun kek orang gila di situ?" Tanya dey yang mendekat ke arahnya dengan teman-temannya

"Gak kenapa-kenapa" jawab Aran yang masih melamun dengan senyumannya yang tidak luntur

"Dih gaje" cibir dey

Tanpa di duga Jessi langsung menghampiri Aran dan menokok kepala Aran

"Sehat kan bos?" Tanyanya

"Sakit jeci" ucapnya sambil menggosok kepalanya yang di tokok Jessi

"Jangan halangi jalannya Kita dong, pilih pigi dari sini atau ku tokok lagi?" Tanya Jessi

Mereka berpikir bahwa Jessi akan di pukul oleh Aran (kecuali dey) karena Aran yang mendekat ke arah Jessi, lalu tanpa di duga ia langsung mendekatkan wajahnya ke telinga Jessi dan berbisik

"Pipi gw habis di cium Chika"ucapnya sambil tersenyum dan langsung pergi dari sana

Jessi hanya bisa melongo mendengar ucapan Aran, hingga ia tersadar setelah pundaknya di tepuk dey

"Kenapa?" Tanya dey

"Gapapa" jawab Jessi dan langsung jalan ke arah lift

"Gaje" cibir Freya

Mereka memutuskan untuk pergi ke kelas masing-masing, sedangkan Aran sedang berdiri di depan sebuah ruangan, ia terlalu fokus pada hpnya hingga tak sadar ada seseorang yg berdiri di depannya

"Hai" sapa orang itu

"Ngapain lo di sini? Ganggu banget" ucap Aran tanpa membalas sapaan orang tadi

"Aku kangen banget sama kamu" ucap orang tadi tanpa memperdulikan perkataan Aran, ia berusaha memeluk Aran namun terhenti saat ia mendengar Aran memanggil seseorang

"Sayang, kamu dah selesai?" Tanya Aran pada Chika dan sengaja memanggil Chika dengan panggilan 'sayang', ia menggeser tubuh orang tadi dengan sedikit kasar

Aran berjalan dan mendekat ke arah Chika sambil tersenyum, Chika membalas senyuman Aran dan langsung memeluk kekasihnya itu

"Apaan sih peluk-peluk" ucap orang tadi dan berusaha melepaskan tangan Chika dari punggung Aran

"Lo bisa ga usah ganggu kita gak?" Tanya Aran datar yang membuat orang tadi menjauhkan tangannya dari tangan Chika

"Gio, mending kamu ajak aja dia keliling lingkungan sekolah, biar dia tau ruangan apa saja yang ada di sini, ruangan apa yang boleh di masukin dan tidak boleh" suruh Chika pada Giovanni, Giovanni hanya mengangguk dan langsung mengajak orang tadi, dengan berat hati ia mengikuti Giovanni

"Chik" panggil Aran dan hanya di balas deheman oleh Chika

"Dia yang ku bilang mantan ku itu, nanti kalau dia ngomong apapun sama kamu, kamu ga usah percaya ya" ucap Aran dan hanya di balas anggukan kepala dari Chika

"Di jawab atuh, jangan diam aja" ucap Aran yang takut Chika ngambek

"Iya sayangnya aku" ucap Chika yang membuat Aran tersenyum lebar "nanti kamu harus ke ruangan kepsek" ucap Chika yang membuat Aran bingung

"Kenapa?" Tanya Aran

"Kamu lupa kemarin kamu apain anak orang?" Jawab Chika sedikit emosi

"Santai dong sayang" ucap Aran

Mereka memutuskan untuk kembali ke kelas karena sebentar lagi jam pelajaran akan di mulai, sesampainya mereka di kelas mereka langsung menjadi pusat perhatian karena Chika yang memeluk lengan Aran, Aran yang tidak perduli dengan tatapan mereka langsung berjalan menuju bangku miliknya dan Chika

"Ran, risih" ucap Chika pelan setelah mereka duduk

"Ekhem" Aran hanya berdehem dan langsung membuat semua mata yang menatap mereka berdua langsung mengalihkan pandangan mereka

"Udah kan?" Tanya Aran dan hanya di balas anggukan oleh Chika

Tak berselang lama guru masuk dengan seorang murid perempuan yang mengekornya, hal itu langsung menyita perhatian murid yang ada di dalam kelas kecuali Aran yang sibuk memandangi wajah Chika dan sesekali menyelipkan anak rambut Chika ke belakang telinga

"Oke perhatian semuanya" ucap guru tersebut untuk memulai kegiatan hari ini

"Kali ini kita kedatangan teman baru dari luar negeri lagi" lanjut guru tersebut

Eve memperhatikkan murid perempuan itu dengan seksama, ia seperti pernah melihat gadis itu tapi ia lupa di mana, wajah yang tidak terlalu asing baginya namun juga tidak terlalu familiar baginya

"Baiklah nak, silahkan perkenalkan nama kamu" ucap guru tadi

"Hai semuanya, salam kenal, perkenalan nama aku Fiony putri Domariva biasa di panggil Fiony, sebenarnya tidak ada niatan untuk pindah ke Indo, tapi karena pacar ku pindah ke indo aku juga ikut pindah" ucap Fiony sambil tersenyum manis membuat siapa saja yang melihat langsung meleyot

Eve yang mendengar itu langsung mengingat nama beserta wajah yang membuat Aran sangat amat tersiksa, tidak hanya perasaannya yang tersiksa, jiwa, batin, dan juga mentalnya ikut tersiksa, tersiksa karena memaksakan semuanya demi keselamatan dirinya membuat ia sangat amat dendam pada Fiony

Ia menatap Fiony dengan tatapan yang sulit di artikan, saat mata mereka bertemu Fiony menampilkan senyumannya membuat eve makin emosi

Mirzan yang sadar dengan perubahan kekasihnya itu membuat ia bingung, bahkan sangat amat bingung karena eve tidak menggubris sama sekali panggilan nya, ia mengurungkan niatnya untuk bertanya saat melihat kepalan tangan eve seperti memiliki dendam ia memilih untuk mengusap lembut punggung eve untuk menenangkannya

"Kalau boleh tau pacarnya siapa cantik?" Tanya salah satu teman sekelasnya







"Ahh iya, nama pacarku Aranza"





DAH SEGINI DULU YA SHENGKU





MUNGKIN AKU GAK BAKALAN BISA UP DALAM WAKTU 2 MINGGU KEDEPAN KARENA AKU MAU MUDIK, JADI HAVE FUN YA GUYS SAAT LIBURAN INI





BTW AUTHOR HARI INI ULANG TAHUN BROK HEHEHE 😅😁





TERIMA KASIH

pawang monster [chikara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang