tidak di restui?

350 46 12
                                    

"Bukankah tadi anda merendahkan keluarga kekasih saya, pak Domariva" ucap Aran sambil tersenyum

"Maaf tuan, saya tidak bermaksud tadi, saya juga tidak menyangka jika kekasih tuan muda Harlan adalah anak anda" ucap Domariva

"Tiba gini aja baru panik, coba tadi pasti Koko di paksa menikah sama anaknya yang rusak itu" ucap muthe yang memang sedari tadi menahan emosi nya

"Dedek, no no no" ucap Aran sambil menggelengkan kepalanya

"Jadi bagaimana pak Domariva? Apakah anda akan tetap merebut saya dari anaknya pak pucho?" Ucap Aran sambil tersenyum

"I-itu, kita batalkan saja tuan Harlan, saya tidak mau cari masalah dengan tujuan pucho" ucap Domariva dan langsung menarik tangan anak dan istrinya Keluar dari ruangan tersebut

"Baiklah, karena sudah sangat amat larut malam, jadi kami mau kembali ke rumah, terimakasih atas kerjasamanya pak" ucap Aran menatap pucho penuh arti

"Ah iya, bisakah besok anda datang kerumah kami, saya ingin bicara dengan anda masalah hubungan kalian" ucap pucho sedikit membungkukkan badannya

"Tentu saja pak, kalau begitu, kami permisi dulu" ucap Aran dan keluar dari sana dengan menggandeng tangan muthe

"Aku duluan, jangan terlalu larut bobo nya" ucap Aran pada Chika sebelum ia benar' keluar

"Pak Harlan" gumam pucho

"Mami bekerja di tempat Bu Shani pi" ucap Aya

"Bang Aran juga satu geng nya Tian pi" ucap christian

"Mending kita pulang aja" ucap pucho dan langsung mengajak keluarga nya pulang

Skip ke esok kan harinya

"Za" panggil cio saat Aran hendak pergi setelah mereka selesai sarapan

"Kenapa yah?" Tanyanya

"Beneran mau ke rumah Chika?" Tanya cio

"Iya yah, kenapa?" Tanya Aran lagi

"Jangan ngecewain ayah ya" ucap cio

"Aman yah" jawab Aran sambil mengacungkan jempolnya

Aran pergi menuju rumah Chika, ia tak sekolah hari ini dan besok, itu karena permintaan guru pembimbing mereka agar mereka beristirahat saja untuk dua hari ini

Sesampainya Aran di rumah Chika ia di sambut baik oleh Aya, mereka masuk dan duduk di sofa

"Mau langsung ketemu papi nya Chika atau Chika nya dulu?" Tanya Aya

"Papinya aja dulu tan" ucap Aran

"Sebentar ya" ucap Aya dan berjalan menuju sebuah ruangan

Tak berselang lama Aya kembali bersama pucho, pucho langsung duduk di depan Aran sedangkan Aya ke dapur untuk membuat minuman

"Bisa kita bicara di ruang kerja saya saja?" Tanya pucho dengan hati'

Aran hanya mengangguk dan langsung mengikuti pucho dari belakang, sebelum mereka memasuki ruang kerja, pucho memberitahu istrinya bahwa ia di sana

"Jadi begini, saya sedikit tidak setuju dengan hubungan anda dan putri saya" ucap pucho mengawali pembicaraan mereka

Namun ada seseorang yang tak sengaja mendengar perbincangan mereka yang membuat ia merasa sesak dan kembali ke kamarnya

Tak terasa Sudah satu jam setengah mereka berada di dalam ruangan tersebut, yang dimana pada akhirnya mereka keluar dengan raut wajah datar

"Saya mau ngajak Chika jalan" ucap Aran to the point

Pucho hanya mengangguk, setelah di beri izin untuk mengajak Chika jalan, Aran langsung menghampiri Chika di kamarnya

"Chika" panggilnya dari luar kamar

"Chik, kita jalan yok" panggil Aran lagi sambil mengetuk pintu kamar Chika

"Masuk aja" jawab Chika dengan suara serak

"Kamu kenapa, habis nangis? Siapa yang buat kamu nangis hmm?" Tanya Aran saat sudah memasuki kamar Chika dan melihat kekasihnya itu berbaring dengan mata sembab

"Papi ngomong apa sama kamu?" Tanya Chika dengan suara bergetar "jangan boong" lanjutnya

"Papi gak setuju" ucap Aran yang membuat Chika kembali menangis, tapi kali ini ia menangis di dalam pelukan Aran

"Ssst, udah jangan nangis, nanti tambah jelek, kita mau jalan loh" ucap Aran sambil mengusap lembut punggung Chika untuk sedikit menenangkannya

"Tapi janji jangan pergi ya" ucap Chika sambil mengacungkan jari kelingkingnya

"Aku gak janji, tapi aku usahain" jawab Aran tanpa menautkan jari nya

"Isss tuh kan nyebelin" ucap Chika cemberut dan langsung menyembunyikan kepalanya di dada Aran

"Mending kamu siap' sekarang, soalnya kita mau jalan' ke pusat kota" ucap Aran sambil sedikit menghibur Chika

"Gamau, aku mau gini dulu" ucap Chika dan langsung naik ke pangkuan Aran dan memeluknya erat

"Kalo kamu meluknya erat begini, aku bisa mati sayang" ucap Aran yang membuat Chika reflek melonggarkan pelukannya

"Sayang Aran banyak banyak"
"Sayang Chika banyak banyak"

Sekitar tiga puluh menit Meraka berada di posisi tersebut, hingga pada akhirnya Aran menyuruh Chika untuk siap siap karena mereka akan pergi menuju taman pusat kota














"Ran…, aku mau kiss"





HAI, GIMANA KALIAN HARI INI?





GAK DOUBLE UP, SOALNYA MOOD AUTHOR MASIH NAIK TURUN





JAN LUPA VOTE DAN KOMEN NYA





TERIMA KASIH

pawang monster [chikara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang