"itu Olympus oniel" ucap mereka bersama
"Jokes neng jokes" ucap oniel sambil tertawa
"Jokes ndas mu" kesal Lulu
"Mending ke markas aja dah" ucap Olla dan langsung masuk ke dalam mobil
Mereka semua masuk ke dalam mobil dan pergi meninggalkan parkiran sekolah menuju markas besar mereka
Ditempat lain, ditempat Chika dan Aran berduaan, masih di perpustakaan membaca buku dan masih nyaman dengan posisi mereka, tangan kiri Aran menggenggam tangan kanan Chika dan Chika yang menyandarkan kepalanya di bahu Aran
ku sandarkan, cepio~author
Parah bet lu Thor~cepio
Hehehe👉👈~authorSedang asyik membaca buku tiba' ada yang menghampiri mereka
"Ran, boleh minta tolong? Aku gak ngerti pelajaran yang ini" Ucap seorang gadis
"Sama Chika aja" jawab Aran datar
"Tapi aku lebih cepat paham kalo kamu yang ajarin" ucapnya lagi
"Tadi Fiony sekarang Indira besok siapa lagi? Malesin banget datang ke sekolah" ucap Aran dan langsung pergi sambil menarik tangan Chika
"Kenapa harus emosi sih?" Tanya Chika lembut saat di perjalanan menuju kelas
"Aku paling gak suka kalau di ganggu" ucap Aran sambil merangkul pundak Chika
"Hai Chika, hai ran" panggil seseorang
"Hai vi" balas Chika
"Hai" balas Aran juga karena ia ditatap oleh Chika
"Kalian mau kemana kok belum pulang?" Tanya navi pada Chika dan Aran
"Mau ke kelas dulu trus lanjut ke ruang khusus untuk olimpiade" jawab Chika ramah "kamu sendiri kenapa belum pulang?" Tanya Chika juga
"Oh ini mau pulang, habis dari kelas tapi tas kalian udah gak ada, kalo gak salah migran yang bawa tas kalian" ucap navi sambil mengingat nama orang yang membawa tas Chikara
"Mirzan bangsat mirzan, lu kira penyakit apa migran" protes Aran
"Oh iya mirzan, santai bro gw anak baru di sini, jadi belum pada tau nama kalian semua" ucap navi "ya udah gw duluan ya" pamitnya pada Chika dan Aran
Mereka mengangguk dan langsung pergi ke ruangan khusus, sesampainya mereka di sana mereka langsung mengambil tempat duduk seperti biasa
Kini waktu sudah menunjukkan pukul 16.45 dan anggota olimpiade sudah berada di parkiran bersama guru pembimbing mereka
"Ingat, jaga kesehatan karena dua hari lagi kalian akan lomba, besok kita semua istirahat jadi kalian akan izin untuk tidak mengikuti pelajaran tapi harus tetap datang ke sekolah" ucap pak Dion panjang lebar
"Besok jangan lupa priper, kita bakalan nginap 4 hari, Kamis sampai Sabtu lomba dan Minggu pagi kalian jalan' di sana sampai siang lalu kita pulang" ucap bu vania
"Baik buk" ucap mereka
"Ya sudah, sekarang kalian semua pulang, jangan ada yang keluyuran ataupun begadang" peringat pak Dion
"Baik pak" jawab mereka dan langsung masuk ke dalam mobil
Jinan sudah di antar oleh Chika dan Aran, sekarang di dalam mobil hanya ada mereka berdua, Aran melajukan mobilnya di jalan yang lumayan sepi
"Kita mau kemana?" Tanya Chika
"Ke markas" jawab Aran
Sesampainya di markas mereka langsung masuk ke dalam dan ikut kumpul bareng anak JMT
"Sore boss" sapa mereka semua
"Waduh ada Bu bos juga nih" ucap Lio
"Cocok bos" balas biel sambil mengacungkan kedua jempolnya
"Gimana?" Tanya Gito tiba'
"Emang dah ada?" Tanya Aran lagi
"Kalo belum ada gw ga bakalan ngomong" jawab Gito datar
"Nanti aja" jawabnya
"Kenapa?" Tanya Chika sedikit berbisik
"Gapapa" jawab Aran lembut sambil merapikan sedikit anak rambut Chika
"Chik kita ke atas aja yok" ajak eve yang ternyata ada di sana juga bersama mirzan
"Ke atas ngapain?" Tanya Chika
"Kita main di atas aja" jawab eve
"Boleh?" Tanya Chika pada Aran dan Aran hanya mengangguk
Chika dan eve pergi ke lantai dua tempat ruang game dan ada taman mini milik eve, sedangkan di bawah suasana mendadak jadi tegang
"Trus selanjutnya gimana?" Tanya mirzan
"Yang kartu kuning gimana?" Tanya Aran datar
"Hidupnya mulai berantakan bos, dia kagak pernah keluar rumah kecuali ke sekolah, ya walaupun kadang keluar juga sih" jawab Lio
"Trus yang kartu hitam?" Tanya Aran lagi
"Di Basement" jawab Gito singkat
"Gw mau urus dia dulu" ucap Aran dan langsung pergi menuju basement
"Gila ya tu boss" ucap Lulu
"Bulu kuduk gw berdiri njir" ucap Olla
"Untung kaga Napa' kita" timpal oniel
"Lu pada ikut ke bawah gak?" Tanya Adel
"Gas lah cuy" jawab Lulu
Mereka semua pergi menuju basement, namun sebelum masuk Gito menitip pesan pada salah satu anggota yang berjaga di ruang tengah
"Kalo eve turun bilang kalo kami ada urusan" ucap Gito datar yang membuat orang tersebut gemetar
Kini mereka sudah berkumpul di basement, ruangan yang dominan hitam dengan bau anyir yang menyengat, di dinding terdapat banyak sekali jenis senjata api dan di dalam rak ada banyak jenis senjata tajam
"Lepasin gw" mohon seorang wanita yang badannya terikat pada kursi besi yang memiliki banyak noda merah
"Tapi lo bilang kalo lo ga takut sama gw" ucap Aran dan tetap fokus pada pisau cukur yang ada di tangannya
"Ma-maafin gw, gw mohon lepasin gw, gw takut di sini" ucapnya memohon sambil menangis
"Lepasin lo? Halu kali lo, lo punya dua opsi" ucap Aran
"Opsi pertama adalah mati dengan memalukan dan untuk opsi kedua adalah mati menderita" ucap Aran datar
"Plis lepasin gw" mohon wanita itu lagi
"Dalam hitungan ketiga lo ga jawab, berarti menurut gw lo pilih dua'nya" ucap Aran
"Satu..."
"Dua..."
"Ti..."
"Mati menderita"
♦
♦
♦
♦
♦
NIH DAH DOUBLE UP
♦
♦
♦
♦
♦
MAAF YA AUTHOR NYA LAMA UP
♦
♦
♦
♦
♦
JAN LUPA VOTE DAN KOMEN NYA
♦
♦
♦
♦
♦
TERIMA KASIH
KAMU SEDANG MEMBACA
pawang monster [chikara]
Teen Fiction"ran, tenangin diri kamu dulu"~c "tapi dia duluan Chik"~a "iya aku tau, udah ya nanti dia bisa mat! kalo kamu pukul terus"~c "iya"~a ini cuma khayalan dan fiksi, jangan di bawa ke dunia nyata, ini haluan aku aja