"Ahh iya, nama pacarku Aranza" ucapnya dan menatap Chika dengan tatapan tidak suka karena melihat Aran yang fokus menatap wajah Chika
Hal itu membuat seisi kelas kaget serta shock mendengarnya namun berbeda dengan Chika, ia hanya tersenyum menatap Fiony, ia tersenyum dengan penuh kemenangan, menang karena telah mendapatkan hati Aran
"Ya udah kamu boleh duduk" ucap guru tadi, Fiony hanya mengangguk sebagai jawaban
"Kamu boleh pindah gak?" Tanya Fiony pada Chika dengan nada yang tidak bersahabat, Aran yang melihat itu langsung menggeser kursi Chika agar lebih dekat padanya dan memeluk pinggang Chika
"Di belakang banyak bangku kosong" ucap Aran dingin tanpa melihat Fiony dan dengan tatapan yang masih fokus pada wajah Chika
Chika hanya tersenyum melihat respon yang diberikan Aran pada Fiony, dengan terpaksa ia harus duduk di belakang Chikaram
Pelajaran berlangsung dengan lancar hingga jam istirahat tiba, anak JMT memilih untuk ke kantin sedangkan chikaram memilih untuk ke rooftop
Aran memilih berbaring di salah satu bangku panjang disana dengan berbantalkan paha Chika, ia sudah menitipkan pesanan kepada anak JMT dan mengantar pesanan mereka ke rooftop
"Tadi malam begadang?" Tanya Chika lembut dan hanya di balas gelengan kepala dari Aran
"Nanti sibuk?" Tanya Aran
"Enggak, kenapa emangnya?" Tanya Chika
"Nanti jalan' yok, ke pantai atau gak ke taman" jawab Aran dan di balas anggukan dari Chika
"Assalamualaikum pak boss dan Bu boss" teriak Olla dari pintu rooftop
"Bising bangsat" ucap Aran
"Eh mulutnya" tegur Chika
"Maaf sayang, kelepasan" ucap Aran
"Miif siying, kilipisin" ejek Olla dengan mengulang ucap Aran "nih boss pesanannya" lanjutnya
"Hmm, makasih" ucapnya
Aran dan Chika memakan makanan yang di bawa Olla, mereka makan dengan tenang hingga anak JMT yang lainnya datang dengan tenang karena takut melihat wajah Aran yang sepertinya sedang badmood
"Kenapa?" Tanya eve pelan dan hanya di balas gelengan kepala dari Aran "gara' Fiony?" Tebak eve dan langsung mendapat tatapan yang sulit di artikan dari Aran
"Fiony siapa bos?" Tanya Lucas
"Fiony mantan Aran waktu di luar negeri" jawab eve
Aran langsung meletakkan makanannya sedikit kasar ke bungkus makanan itu dan langsung berdiri
"Mau kemana?" Tanya eve
"Kalo mau cerita, cerita aja, aku muak dengar nama itu" jawab Aran
Setelah mengatakan itu ia langsung pergi dari rooftop, ia memilih untuk pergi ke UKS karena merasa kurang enak badan, ia tidak ada rencana apapun untuk hari ini kecuali nanti pulang sekolah
"Hai ran" sapa seseorang yang masuk ke dalam UKS
"Ngapain lo di sini?" Tanya Aran dengan nada tak bersahabat
"Mau ketemu sama pacar gw lah" jawab orang tadi
"Gw udah bilang sama Lo kalau kita udah gak ada hubungan apa-apa lagi" ucap Aran datar
"Gw gak peduli, yang penting lo pacar gw dan gw ga suka lo dekat dengan perempuan sebangku lo" ucap Fiony yang membuat Aran tersenyum tipis
"Trus gw peduli? Lo pikir gw bakalan nurutin kemauan Lo? Dan Lo pikir gw takut dengan ancaman Lo?" Ucap Aran dengan wajah datarnya
"Ran..." Panggil Fiony pelan
"Apa perlu gw ngelakuin hal yang sama dengan apa yang gw lakuin ke eve?" Ucap Fiony menatap mata Aran, ucapnya lebih kearah ancaman
"Dan jangan sampai nasib Lo sama seperti Tony" balas Aran yang membuat Fiony sedikit ketakutan "ini peringatan buat lo, jangan sesekali Lo ganggu Chika ataupun eve" ia berucap dengan senyum pesikopat nya
Aran langsung memutuskan untuk keluar dari ruangan UKS, ia memutuskan untuk pergi ke ruang OSIS
"Udah puas berduaan sama mantannya?" Kalimat pertama yang ia dengar saat pertama kali memasuki ruang tersebut
"Jangan salah paham sayang" jawab Aran dan menatap mata Chika "dia tadi mau ngancam aku" lanjutnya yang membuat Chika terkejut
Aran langsung duduk di sebelah Chika yang sedang duduk di sofa, dari pergerakan Aran Chika tau kalau Aran ingin di peluk tapi takut
"Aku gak marah sama kamu" ucap Chika yang membuat Aran menatap mata Chika "mau peluk?" Lanjutnya yang membuat Aran tersenyum dan langsung memeluknya
Kini posisi mereka adalah Chika yang sedang berbaring di sofa dan Aran yang sedikit menimpa bagian dari tubuhnya, Aran meletakkan kepalanya di perut Chika dan tangannya melingkar di pinggang Chika, sedangkan tangan Chika mengelus lembut kepala Aran dan juga sedikit memainkan rambut Aran
"Ran..."
"Hmm..."
"Ayok ke ruang kepala sekolah"
"Ah... Aku malas, ga usah lah yah"
"Ya udah duduk, aku mau ngerjain berkas yang belum beres"
"Ayok ke ruang kepala sekolah, habis tu kita bolos ya, palaku sakit dari tadi"
"Ya udah kita ke UKS aja" ucap Chika yang membuat Aran menggeleng "kenapa?"
"Kita ke ruangan kepsek dulu" jawab Aran sambil tersenyum
Chika dapat melihat wajah tampan Aran walaupun sekarang sedang pucat
"Kamu yakin masih kuat?" Tanya Chika
"Perlu aku hajar salah satu siswa?" Tanya Aran yang membuat Chika langsung menggelengkan kepalanya karena ia tahu apa yang akan terjadi selanjutnya
Tak ingin berlama lama lagi untuk basa basi Aran langsung menarik tangan Chika dan pergi menuju ruang kepsek, saat ingin membuka pintu ruang kepsek mereka di kagetkan dengan Giovanni yang keluar dari ruangan tersebut
"Eh Aran sama Chika" ucapnya "baru aja tadi aku mau manggil kalian, ya udah lah aku pergi dulu ya" lanjutnya tersenyum ramah walau ia sedang ketakutan dengan tatapan mata Aran
Chika mengangguk dan langsung menarik tangan Aran untuk masuk ke dalam ruangan kepsek, ia tahu kalau Giovanni sedang ketakutan dengan tatapan mata Aran
"Permisi pak" ucap Chika dan langsung masuk ke dalam bersama dengan Aran
"Eh.. kalian dua toh" ucap pak kepsek "sini duduk" lanjutnya
Chika dan Aran duduk bersebrangan dengan vino dan ayah vino, ayah vino menatap Aran dengan tatapan tidak suka dan juga amarah, ia sangat marah karena anak tunggalnya telah dihajar habis-habisan
"Baiklah mari kita mulai"
♦
♦
♦
♦
♦
HAI SEMUANYA GIMANA HARI INI, CAPEK YA? SAMA KOK, KALAU CAPEK ISTIRAHAT YA 🙂
♦
♦
♦
♦
♦
AUTHOR BARU BISA UP KARENA BARU ADA KUOTA, JADI UP SELANJUTNYA HARI MINGGU YA MANTEMAN (DI USAHAKAN 😁)
♦
♦
♦
♦
♦
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN NYA
♦
♦
♦
♦
♦
TERIMA KASIH
KAMU SEDANG MEMBACA
pawang monster [chikara]
Fiksi Remaja"ran, tenangin diri kamu dulu"~c "tapi dia duluan Chik"~a "iya aku tau, udah ya nanti dia bisa mat! kalo kamu pukul terus"~c "iya"~a ini cuma khayalan dan fiksi, jangan di bawa ke dunia nyata, ini haluan aku aja