"Kenapa harus ajak aku kalo kamu udah ngajak dia?" Tanya Chika ketus saat Aran sudah masuk ke mobil
"Emang kenapa? Salah aku ngajak dia?" Tanya Aran polos
"Tapi kan dah ada dia, kenapa harus ngajak aku juga? Kamu mau langsung ngenalin 2 cewek sekaligus ke orang tua kamu?" Tanya Chika kesal
"Ssst, udah ya, nanti tau sendiri kok" ucap Aran
Chika hanya diam karna kesal sama Aran, saat di tengah jalan, tiba' muthe memeluk lengan Aran dan bersandar dengan posisi masih tidur, Chika yang melihat itu pun kesal, apalagi saat melihat wajah Aran yang sedang menahan tawanya ketika melihat wajah Chika kesal "lu kenapa sih ran?" Tanya Chika mengubah cara bicaranya
"Kok pake lu-gua sih Chik" protes Aran
"Ya lagian sih, kamu nya ngeselin banget" jawab Chika dan langsung mengubah cara bicaranya
"Udah sampai" ucap Aran sambil perlahan melepas pelukan muthe pada tangannya "bentar ya" ucapnya lagi sambil melihat Chika
Ia keluar dari mobil dan langsung membuka pintu mobil untuk Chika "ayok keluar" ucapnya sambil mengulurkan tangannya, Chika menyambut baik tangan Aran dan keluar dari mobil
"Bentar ya" ucapnya lagi setelah menutup pintu mobil dan langsung menuju ke pintu depan, ia membuka pintu tersebut dan langsung menggendong muthe ala koala membuat Chika cemburu, setelah menggendong muthe, ia langsung mengambil barang belanjaan mereka dan menggandeng tangan Chika
Mereka berjalan masuk dengan keadaan Chika yang merasa kesal, kagum dan juga gugup yang bercampur aduk
'"Assalamualaikum bunda Koko pulang" ucap Aran saat sampai di dekat sofa
"Walaikumussalam, eh ini siapa ko?" Tanya Shani dengan tersenyum penuh arti saat melihat Chika di sebelah Aran sambil menggandeng tangan Aran
"Yessica Tante biasa di panggil Chika" ucap Chika sopan dan langsung menyalam tangan Shani
"Ihh cantik banget namanya sama kayak orangnya, tapi jangan panggil Tante ya, panggil bunda aja" ucap Shani yang membuat Chika merasa malu dan senang
"Ayah mana Bun?" Tanya Aran sambil meletakkan makanan yang ia dan muthe beli
"Di taman belakang" ucap Shani "ini dedek kenapa ko, kok di gendong gini?" Tanya Shani yang membuat Chika merasa senang saat tau ternyata gadis tadi adek Aran
"Ketiduran Bun pas di mobil, mungkin karna kecapean" ucapnya
"Yasudah, Koko langsung antar aja dedek nya kekamar" ucap Shani dan di balas anggukan "Chika mau ikut sama Aran?" Tanya Shani dan di balas anggukan dari Chika "ya sudah nanti langsung ke bawah ya ko, bunda pengen ngobrol' sama calon mantu bunda" ucap Shani tersenyum yang membuat Chika bingung
"Calon mantu?" Gumam Chika saat berjalan dengan posisi ia di gandeng Aran
"Tangganya di liat kalo jalan, nanti jatuh aku yang di marahin sama bunda" ucap Aran yang membuyarkan lamunan Chika
Sesampainya di kamar muthe, Aran langsung menurunkan muthe dan menyuruh muthe bersih', sedangkan Chika duduk di sofa kamar muthe
"Dedek bersih' dulu sana, baru lanjut bobo nya" ucap Aran
"Ahh Koko dedek masih ngantuk" manja muthe pada Aran yang membuat Chika tersenyum tipis
"Iya, tapi habis bersih' dulu ya" ucap Aran
"Gak, gak mau dedek mau bobok" rengek nya yang terlihat lucu di mata Chika
"Ya udah, Koko keluar aja kalo gitu" ucap Aran mengeluarkan jurus pamungkasnya dan langsung berjalan menuju pintu
"Iya iya dedek mandi" ucap muthe panik "Koko siapin baju dedek" teriak muthe dari kamar mandi yang membuat Chika kaget
"Loh ran? Kamu gak malu ran liat baju cewek?" Tanya Chika ketika melihat Aran mengambil pakaian dalam untuk muthe
"Dah biasa Chik, dari dulu" jawab nya santai
Setelah mengambil baju untuk muthe, ia langsung membereskan buku yang mereka Beli tadi, dan ia tersenyum melihat buku yang di beli adek nya itu
"Ko, bajunya dedek mana?" Tanya muthe sambil mengeluarkan tangan nya
"Nih" ucap Aran dan meletakkan baju nya di atas tangan muthe
Setelah selesai memakai baju muthe langsung keluar dan merentangkan kedua tangannya, Aran yang mengerti maksud muthe langsung menggendong muthe ala koala "bentar ya Chik" ucapnya
Ia langsung membaringkan tubuhnya dan muthe di kasur dengan perlahan, setelah mendapatkan posisi yang tepat, ia langsung mengusap lembut kepala dan punggung muthe, perlahan tapi pasti, muthe tertidur pulas
Setelah muthe tertidur, Aran perlahan turun dari kasur agar tidak menggangu muthe "yok ke bawah Chik" ajak Aran dan Chik hanya nurut saja
"Eh Chika, ayok duduk sayang" ucap Shani saat melihat Chika dan Aran turun, mereka berjalan menuju sofa "ayah liat yah" ucap Shani saat sudah dekat dengan sofa tempat suaminya si Gracio itu duduk
"Siapa ini Bun?" Tanya Gracio melihat Chika
"Yessica om biasa di panggil Chika" jawabnya sopan
"Wih, cantik ya" ucap Gracio
"Mata di jaga, matanya di jaga, ingat bunda, ingat ada bunda" ucap Aran datang dengan dua gelas teh manis "nih Chik" lanjutnya
"Duduk dulu sayang" ucap Shani "cuma untuk Chika aja nih ko?" Tanya Shani pura-pura ngambek saat melihat Aran memberikan Chika minum
"Kalo yang ini buat bunda" ucap Aran memberikan gelas yang satunya lagi sambil tersenyum
"Makasih Koko" ucap Shani dan di balas anggukan dari Aran
Noh Double up, baik kan aku? Jelas baik lah, maaf juga kalo banyak typo
♦
♦
♦
♦
♦
MAAF KALO MAKIN GAK NYAMBUNG, AKU NULIS APA YANG ADA DI OTAK KU
♦
♦
♦
♦
♦
KALO ADA KATA YANG KURANG PAS BILANG YA, LANGSUNG KOMEN AJA, AKU TERIMA KRITIK DAN SARANNYA
♦
♦
♦
♦
♦
AKU GAK MAKSA KALIAN BUAT NGEVOTE, TAPI KALO KLEN BERBAIK HATI, BOLEH LAH DI VOTE
♦
♦
♦
♦
♦
TERIMA KASIH SEMUA
KAMU SEDANG MEMBACA
pawang monster [chikara]
Teen Fiction"ran, tenangin diri kamu dulu"~c "tapi dia duluan Chik"~a "iya aku tau, udah ya nanti dia bisa mat! kalo kamu pukul terus"~c "iya"~a ini cuma khayalan dan fiksi, jangan di bawa ke dunia nyata, ini haluan aku aja