perpus

302 35 0
                                    

"Huaaaaaa" tangis muthe pecah setelah sebagian anak JMT menakut-nakutinya

"E-eh kok nangis" panik Adel

"E-eh dedek jangan nangis" ucap oniel panik

"Huaaaaaaaa kak deyyyy" tangis muthe makin kencang dan kini ia meminta peluk pada dey dengan merentangkan kedua tangannya

"Udah' jangan nangis, kamu mau nanti anak JMT di hajar Koko?" Tanya dey lembut yang membuat muthe langsung menggeleng

"Nanti kakak bantu bicara sama Aran ya" ucap dey sambil mengelus lembut kepala muthe di dalam pelukannya

"Kalian langsung ke kelas, semuanya" ucap Jinan tegas dan mereka semua mengangguk dan langsung pergi ke kelas masing-masing

Muthe yang pergi bareng Aldo dengan di antarkan anak JMT, saat berjalan di lorong mereka mendengar bisikan-bisikan dari anak-anak seangkatan muthe

Di tempat lain

"Kamu kenapa dari tadi gak mau bicara dengan aku?" Tanya Aran pada Chika

"Gpp" jawab Chika singkat dan tetap menatap lurus

Kini mereka berada di taman belakang sekolah, duduk di salah satu bangku panjang

"Aku mau ke kelas" ucap Chika dan langsung berdiri

"Tunggu" ucap Aran dan ikut berdiri

Mereka berjalan menuju lift, saat pintu terbuka mereka melihat anak baru yang ada di kelas mereka

"Eh hai Chik" ucap orang tersebut sambil tersenyum manis menatap Chika

"Lo siapa?" Tanya Aran dingin dan dengan ekspresi datar

"Oh aku? Kenalin kanavi albartan panggil aja navi atau Vivi, dan aku mantan pacar Chika" ucap navi sambil mengulurkan tangannya pada Aran

"Aranza khaula, pacar Chika" balas Aran datar dan tetap menjabat tangan navi

"Mau kemana?" Tanya Chika

"Ke toilet, yang di atas lagi perbaikan" jawab navi

"Oh ya udah kami duluan ya" ucap Chika dan langsung masuk ke dalam lift dengan di susul Aran

"Ga usah datar banget wajahnya" ucap Chika dan berdiri di depan Aran

"Aku gak suka" ucap Aran pelan

"Aku juga" ucap Chika yang masih menatap Aran

"Kalo kamu gak suka, kamu jauhi aja dia" ucap Aran dan Chika hanya menggeleng

"Kalo kamu bilang kamu gak suka lihat aku sama dia, maka aku juga bilang kalau aku gak suka kamu dekat dengan perempuan lain" ucap Chika dan langsung meninggalkan Aran setelah pintu lift terbuka

Aran mengikuti Chika sambil tersenyum menatap punggung Chika, sesampainya mereka di kelas mereka langsung masuk karena guru yang mengajar tidak masuk

"Ran" panggil floran dan langsung menarik Aran ke depan papan tulis yang sekarang sudah ada dua soal fisika yang membuat satu kelas pusing di buatnya

Aran yang mengerti langsung menggeleng, ia menatap sekeliling dan melihat teman-temannya yang menatapnya penuh harap, setelah itu ia langsung menghembuskan nafasnya kasar

"Plisss ran" ucap salah satu teman sekelasnya

"Plissss" ucap yang lainnya

"Tapi kali ini aja" ucap Aran yang membuat satu kelas bersorak gembira

'oke oke'
'yeyyy'
'makasih Aran'
'tengkyu ran'

Kini Aran sedang mengerjakan soal yang ada di papan tulis menggunakan rumus, ia menulisnya dengan sangat amat rapih, setelah selesai mengerjakan soal tersebut ia langsung menjelaskan secara singkat agar teman-teman nya tidak bingung saat di tanya guru nantinya

Kini kelas kembali ricuh setelah mereka semua menyelesaikan tugas dari guru, ada yang bermain game, meng-gosip, belajar, membaca novel, dan ada juga yang tidur

Namun berbeda dengan Aran dan Chika yang memutuskan untuk pergi ke perpustakaan, mereka memilih untuk belajar di perpustakaan, dengan suasana yang tenang dan nyaman membuat Aran dan Chika memiliki semangat untuk belajar

Saat sedang asik mempelajari pelajaran kimia yang tak sempat dijelaskan oleh guru mapel tiba' ada seseorang yang datang

"Hai ran" panggil seseorang

Tak ada respon dari Aran bahkan Aran juga tak meliriknya dan tetap fokus pada pelajarannya

"Aku ada di depan kamu ran, bukan di bawah" ucapnya sambil mengangkat dagu Aran yang langsung di tepis secara kasar

"Mending lo pergi dari sini" ucap Aran datar

"Aku gak mau pergi" ucapnya dan langsung duduk di sebrang Chika dan Aran

Mereka tak memperdulikan kehadiran orang tersebut dan tetap melanjutkan belajarnya

"Chika" panggilnya, dan Chika langsung menatapnya

"Kalo kata aku, mending kamu putus aja dari Aran, soalnya dia gak sebaik yang kamu lihat" ucapnya yang membuat Aran menatap tajam padanya

"Sekali lagi gw bilangin, MENDING ELO PERGI DARI SINI" ucap Aran dan menekan kalimat terakhirnya

"Okey aku pergi, tapi ingat ya ran, jangan lupa datang hari Minggu nanti, dan untuk kamu Chika jangan lupa sama perkataan ku tadi, Aran itu gak sebaik yang kamu lihat, soalnya aku pernah hamil an" ucapnya terpotong oleh Aran

"CUKUP FIONY" bentak Aran pada orang tadi yang ternyata adalah Fiony

"Jangan berisik" tegur penjaga perpustakaan

"Lo pergi dari sini" tekan Aran

"Santai babe" ucap Fiony dan langsung pergi dari sana

"Ga usah dengarin dia" ucap Aran dan Chika hanya mengangguk

Kini sudah waktunya pulang sekolah, suasana parkiran sangat ramai dan sangat berisik, namun berbeda dengan tempat parkir anak JMT yang sangat amat tenang

"Si boss mane?" Tanya Lulu

"Persiapan untuk olimp" jawab Adel

"Mau mendaki gunung kah?" Tanya oniel













"Itu Olympus ONIEL"





GIMANA HARI INI?





JAN LUPA VOTE DAN KOMEN NYA





TERIMA KASIH

pawang monster [chikara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang