"mati menderita" jawabnya lemah
"Baiklah" ucap Aran datar dan langsung mengasah pisau cukur yang ada di tangannya
Setelah selesai ia langsung mendekati gadis tadi dan langsung menggores sedikit lengannya
"Arghh"
Setelah menggores sedikit, Aran langsung mengambil sebuah wadah, ia meletakkan wadah tersebut di bawah jari' tangan gadis tadi, setelah itu ia langsung menggores semua ujung jari tangan gadis tadi
"Arghhh ber-henti sa-kit arghh" teriak gadis tadi
"Berhenti? Tapi ini pilihan lo" ucap Aran datar
Aran tetap fokus pada mainan barunya, sekarang ia menatap wajah pucat gadis tadi dan mengambil iPad dari tangan Gito
"Salma nopri hunjanis anak dari Sapriadi Nu'man hunjanis dan Sri nopri humpangi, pak Nu'man bekerja sebagai CEO di perusahaan pusat Harlan grup, dan bu Sri yang hanya jadi ibu rumah tangga, den anaknya positif narkoba dan menjadi pelaku pembunuhan beberapa pegawai negeri sipil atau biasa disebut PNS" ucap Aran detail pada silsilah keluarga gadis tadi atau salma serta kasus salma
"Dari mana Lo tau informasi itu" ucapnya dengan nada kaget
"Dari awal gw bilang ga usah ganggu anak JMT" jawab Aran datar
Setelah itu ia langsung menggoreskan pisau tadi di pipi Salma, ia tak perduli dengan teriakan dan tangisan dari Salma
"Pliss langsung bunuh gw aja, jangan nyiksa gw kayak gini" ucap Salma
"Tapi ini pilihan lo" jawab Aran dan mengambil sebuah pisau pemotong daging
"Kayaknya si boss balik lagi jadi monster yang dulu" ucap Olla dan hanya di balas anggukan dari yang lainnya
"Si wofi sama wilos masih ada?" Tanya Aran tanpa menatap anak JMT
"Masih, sekarang dah ada anaknya, tapi gw gak yakin kalo dia masih ingat sama lu" jawab mirzan sambil memperhatikan sebuah pisau obsidian yang ada di
"Pengen coba?" Tanya Aran dan mirzan mengangguk kecil
Aran menjauh dari Salma dan berdiri di depan sebuah lemari kayu yang sudah lumayan tua, Mirzan mendekat ke arah Salma sambil mengayun-ayunkan pisau yang ada di tangannya
"Saatnya bermain" ucap mirzan sambil tersenyum psikopat
"Pliss langsung bunuh gw aja" mohon Salma
"Gak" jawab mirzan
Kemudian mirzan langsung merobek lengan Salma, memperdalam luka yang sudah di buat oleh Aran, anak JMT yang melihat itu merinding terkecuali Aran dan Gito
"Gantian" ucap Gito setelah melihat mirzan yang merobek lengan dan kaki Salma
"Boleh langsung di bunuh?" Tanya Gito
"Jangan, lu siksa aja nanti biar wofi sama wilos aja yang bunuh" ucap Aran sambil menatap Gito
Gito hanya mengangguk dan langsung menatap Salma kemudian ia melihat bagian paha Salma, ia tersenyum penuh arti
"Gw tau bagian sini pasti belum ada yang pernah pegang kan?" Ucap Gito sambil menggesek-gesekkan ujung pisau obsidian di paha Salma
"Lo mau ngapain, jangan macam macam ya" ucap Salma
"Santai, gw cuma mau coba ngegesek bagian sini" ucap Gito kemudian menggores paha Salma
Gito terus-terusan menggores di paha kanan-kiri Salma, ia menggores di tempat yang sama menciptakan luka dalam
"Gw dah selesai" ucap Gito
"Gila dalam banget lukanya" ucap Olla dan melihat Salma yang sudah lemah
"Gw dah biasa ngeliat darah sama luka, tapi kali ini di luar nalar" ucap Lulu
"Gw kira gak bakal seganas dulu, ternyata tetap sama aja" ucap Adel
"Gila gila gila, gw kira kalo dah ada pawangnya gak kan bakalan ganas lagi, ternyata…" ucap Lio sambil menutup mulutnya
"Akhirnya gw liat yang ginian lagi" ucap biel sambil tersenyum pesikopat, FYI biel sifatnya hampir mirip sama Aran
"Gw pikir kalo lu dah pacaran sama Chika, lu gak bakalan psicopet lagi" ucap oniel
"PSIKOPAT" koreksi semua anak JMT kecuali Aran, Gito dan mirzan
"Gw mau coba sebentar" ucap seseorang bertubuh paling mungil dari antara mereka semua
"Nih, jangan langsung di bunuh flo" ucap Gito dan floran hanya mengangguk
Floran kembali menyiksa Salma, namun cara yang ia pakai berbeda dari ketiga temannya, ia menggoreskan pisaunya di pipi salma membentuk kumis kucing, setelah itu ia merobek mulut Salma menggunakan pisau hingga ia terlihat mirip dengan momo
Setelah selesai bermain dengan mainan sementaranya, floran langsung membersihkan tangannya karena ada sedikit bekas darah Salma, setelah selesai ia melihat Aran kemudian ia mengangguk
"Cek keadaan" ucap Aran tiba'
"Aman" jawab salah satu penjaga yang ikut melihat kegilaan Aran, mirzan, Gito dan floran
"Angkat keluar" ucap Aran
Mereka Keluar dari ruangan bawah tanah dan langsung berjalan sambil melihat kanan kiri mengawasi keadaan
"Jangan sampai ketahuan Chika" ucap Aran
"Ketahuan apa?"
♦
♦
♦
♦
♦
HAI, GIMANA HARI INI?
♦
♦
♦
♦
♦
SORRY YA BARU UP, HARUSNYA KEMAREN TAPI KUOTA KU GAK ADA WIFI JUGA LAGI RUSAK, SEKALI LAGI MAAF YA, INI UP NYA PAS DI SEKOLAH, MUNGKIN BESOK JUGA TAPI BELUM TAU JUGA YA, DOAIN YA BIAR WIFI KU GAK RUSAK LAGI
♦
♦
♦
♦
♦
JAN LUPA VOTE DAN KOMEN NYA
♦
♦
♦
♦
♦
TERIMA KASIH
KAMU SEDANG MEMBACA
pawang monster [chikara]
Teen Fiction"ran, tenangin diri kamu dulu"~c "tapi dia duluan Chik"~a "iya aku tau, udah ya nanti dia bisa mat! kalo kamu pukul terus"~c "iya"~a ini cuma khayalan dan fiksi, jangan di bawa ke dunia nyata, ini haluan aku aja