"Walaikumssalam, astaghfirullah kakak" ucap Aya "kalian kenapa hujan'an sih" ucap Aya dan memberikan handuk pada Aran dan Chika
Chika dan Aran hanya nyengir dengan watados, mereka mengelap kepala dan kaki mereka dengan handuk yang di berikan oleh Aya
"Sekarang kalian mandi trus makan malam" ucap Aya "adek" panggilnya "adek pinjamkan baju kamu sama Aran" lanjutnya
"Oke mi" jawab Tian "ayok" lanjutnya
Mereka bertiga pergi ke lantai dua, Aran dan Tian pergi ke kamar Tian, sedangkan Chika... Ya kekamar nya lah masak kekamar Tian
Aran dan Chika sudah selesai mandi, sekarang mereka sudah berkumpul di meja makan dan melakukan makan malam, setelah selesai makan Aya memutuskan untuk langsung tidur karena sudah merasa lelah
Sekarang yang tinggal hanya mereka bertiga, mereka asik nonton TV dengan posisi Chika ada di tengah antara Aran dan Tian, ia bersandar di bahu Aran sambil memeluk lengan Aran
"Kalian beneran pacaran ya?" Tanya Tian yang di balas anggukan dari Aran tanpa menoleh ke arah Tian "pj nya bang" ucapnya sambil tersenyum menatap Aran
"Aman" jawabnya
Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam, Aran memutuskan untuk pulang karena takut adiknya menunggu dirinya
Aran sudah sampai di rumahnya dan benar saja, muthe sedang menunggunya dengan setumpuk buku yang ada di depannya
"Assalamualaikum, kenapa belum tidur dek?" Tanya Aran, setelah Aran berada di dekat muthe, muthe langsung memeluk Aran
"Koko kenapa lama banget pulangnya hiks, aku dari tadi ngerjain pr tapi jawabnya gak dapat-dapat hiks, dedek dah cari di internet tapi tetep gak dapat hiks, ayah sama bunda pulang telat katanya hiks" muthe mengoceh sambil menangis di dalam pelukan Aran
"Udah udah, tugasnya kapan di kumpul?" Tanya Aran
"Ming-gu dep-an, tugasnya ba-ru tadi pa-gi di ka-sih" jawab muthe sesenggukan
"Ya udah, besok kita kerjain ya, sekarang kita bobok dah malam anak kecik ga boleh begadang" ucap Aran yang membuat muthe kesal
Aran membereskan buku milik muthe, muthe yang sadar dengan sesuatu yang berbeda dari Aran langsung memperhatikan gerak-gerik Aran, sampai Aran selesai membereskan buku miliknya ia masih belum menemukan apa yang berbeda dari Aran
"Kenapa dek?" Tanya Aran
"Kayak ada yang beda dari Koko, tapi aku gak tau apa" jawab muthe sambil berpose seperti sedang berpikir
"Ah mungkin perasaan kamu kali" ucap Aran dan mendekat ke muthe, tapi ia terpaksa menghentikan langkahnya saat melihat tangan muthe yang seakan mengisyaratkan agar ia tidak bergerak
"Seragam Koko mana? Ini baju siapa?" Tanya muthe
"Seragam Koko basah, trus ini baju Tian" jawab Aran jujur
"Basah kenapa?" Tanya muthe lagi
Niat awal Aran ingin berbohong namun ia urungkan niatnya karena mendengar ucapan muthe "dedek gak suka di bohongin, kalau Koko boong dedek gak mau ketemu Koko lagi, gak mau makan, gak mau sekolah, dan gak mau keluar kamar" ucap nya
"Iya iya Koko gak boong, Koko tadi... mandi ujan sama Chika" jawab Aran dan mengecilkan volume suaranya pada kalimat terakhirnya
"Ihhh Koko ini nakal kalo ya, sudah berapa kali di bilangin jangan mandi ujan tapi tetap aja mandi ujan...." Pada akhirnya malam itu di tutup dengan muthe yang mengomeli Aran
Skip paginya
Setelah kurang lebih 1 jam an muthe mengomeli Aran mereka memutuskan untuk bobok, dan pagi ini seperti biasa yang di lakukan oleh Harlan family
Sesudah sarapan mereka melakukan aktivitas masing masing, Aran memutuskan untuk berangkat lebih pagi karena ia akan menjemput Chika yang ingin melakukan rapat OSIS pagi ini
"Hai" sapa Aran pada Chika yang kini sudah ada di dekatnya
"Hai juga" balas Chika
Hari ini Aran memilih untuk menggunakan mobil, ia tak mau jika nanti hujan ia harus meneduh bareng Chika, bukannya apa-apa, ia hanya tidak mau melihat Chika kedinginan jikalau harus menunggu hujan reda dan dia juga tidak mau lagi jika harus hujan-hujanan
Aran membukakan pintu mobil untuk Chika dan meletakkan tangannya di atas kepala Chika agar Chika tidak terjedot
Jalan yang lumayan sepi membuat sebuah mobil mewah dapat melaju dengan bebas, mobil yang terlihat simpel namun elegan membuat orang yang melihatnya terpukau
Mobil tersebut kini terparkir di parkiran sekolah SMA HARLAN 48, terlihat seorang pria yang keluar dari mobil tersebut menggunakan jaket kulit kebanggaan JMT dan berlari kecil ke arah pintu penumpang yang ada di sebelah kemudi, ia membukakan pintu tersebut dan keluarlah seorang gadis, gadis yang menjadi incaran para lelaki di sekolah itu, ia adalah Chika dan pria tadi adalah Aran
Siswa siswi yang belum ada setengah dari jumlah siswa siswi SMA HARLAN 48 langsung heboh melihat pemandangan tersebut, pemandangan yang di mana seorang Yessica berangkat bareng bersama seorang pria selain Tian, Chika yang notabene nya bakalan menolak pria yang ingin mendekatinya, namun sekarang....? Ini bakalan menjadi berita panas selama seminggu, apalagi mereka melihat Chika memeluk lengan Aran dan Aran hanya tersenyum melihat gadisnya itu manja padanya
Kini mereka telah sampai di depan ruang OSIS, Chika yang memang bakalan ada rapat dengan anggotanya menyuruh Aran untuk duluan ke kelas
"Kamu duluan aja ke kelas" ucap Chika pada Aran dan hanya di balas gelengan kepala "kenapa?" Tanya Aran
"Aku hanya mau naruh ini di kelas baru kesini lagi nunggu kamu" jawab Aran sambil mengangkat tas nya "sini tas kamu aku bawa juga" lanjutnya dan mengambil tas Chika "ada berkas penting gak?" Tanyanya pada Chika
Chika hanya tersenyum sambil melihat setiap gerak-gerik Aran yang sedang memeriksa tas miliknya, entah mengapa ia merasa senang melihat Aran yang begitu perhatian dan juga Aran tidak hanya modal bicara
Sreeet
Aran langsung menutup tas Chika "Gak ada berkas kok" ucap Aran lagi yang membuat lamunan Chika buyar "kamu tanggal merah ya?" Tanya Aran saat melihat perkakas wanita di dalam tas Chika, ia berbicara dengan suara yang lumayan pelan dan sedikit membungkuk seakan akan sedang membisikkan sesuatu
Chika yang melihat tingkah laku Aran hanya bisa tertawa kecil dan membalas pertanyaan dengan anggukan kepala, sebenarnya moodnya sedikit rusak tadi namun sekarang mulai membaik karena Aran
Sekarang Aran tahu bahwa sekarang gadisnya itu sedang dalam mode mood tak jelas, mungkin? Jadi ia bakalan lebih berhati hati dalam berbicara dan bertindak agar tidak merusak mood pacarnya itu
"Hai Chik"
♦
♦
♦
♦
♦
HAI, NIH DOBLE UP TUNGGU AJA NANTI
♦
♦
♦
♦
♦
JANGAN LUPA VOTE NYA
♦
♦
♦
♦
♦
TERIMA KASIH
KAMU SEDANG MEMBACA
pawang monster [chikara]
Novela Juvenil"ran, tenangin diri kamu dulu"~c "tapi dia duluan Chik"~a "iya aku tau, udah ya nanti dia bisa mat! kalo kamu pukul terus"~c "iya"~a ini cuma khayalan dan fiksi, jangan di bawa ke dunia nyata, ini haluan aku aja