Bughh
Bughh
BughhAran mundur beberapa langkah karena pukulan tersebut, ia tersenyum dan menatap orang yang memukul dirinya, sedangkan anak JMT kembali menahan Aran dan muthe menahan orang tersebut
"Besar juga nyali lo" ucap Aran sambil tersenyum miring
"Apa maksud lo meluk cewek gw" ucapnya datar
"Suka' gw lah, emang lo siapanya?" Tanya Aran dengan nada meremehkan yang membuat orang tersebut makin emosi
"Gw tunggu lo di lapangan basket luar" ucap orang tadi dan langsung pergi menarik tangan muthe
"Kalo dia nanya gak usah di jawab mumut" teriak Olla
"Biar apa?" Tanya oniel
"Biarin" celetuk floran
Tanpa mereka sadari Aran sudah berada di depan gadis tadi, ia kembali menarik kerah gadis tersebut
"Lo tau gw siapa?" Tanya Aran datar
"Gw tau Lo siapa, tapi gw gak takut sama lo" jawab gadis tadi lantang sambil menunjuk wajah Aran
Tanpa aba-aba Aran langsung mengangkat kartu hitam
"R-ran" panggil Olla
"Bang" panggil Tian pelan
"Yang bener aja" ucap Adel dan langsung mendapat tatapan tajam dari Aran "ma-maksud gw bukan gitu" ucapnya kelabakan
Aran langsung pergi meninggalkan kantin, namun sebelum ia benar' keluar dari kantin, ia mengatakan sesuatu pada gadis tersebut
"Yang lo bully itu adik gw" ucapnya datar tanpa melihat ke arah gadis tadi
Gadis tersebut dan teman'nya terkejut bukan main, ternyata yang mereka ganggu sedari tadi adalah adiknya sang monster yang sangat terkenal pada masanya
Aran menuju ke tempat yang di katakan oleh pacarnya muthe, sesampainya ia di sana ia langsung menghampiri muthe dan pacarnya yang sedang berteduh di bawah pohon
"Ngapain lo nyuruh gw ke sini" tanya Aran
"Gw mau nantang lo, lo pikir gw takut sama kakak kelas kayak lo?" ucap cowok tersebut dan langsung berdiri di hadapan Aran
"Siapa nama lo?" Tanya Aran
"Aldo Barreto gaharna, panggil gw Aldo" ucap Aldo
"Selama ini lo kemana? Kok gw gak pernah liat lo di sini" Tanya Aran
"Gw baru keluar dari rumah sakit" jawabnya
"Gw gak jadi lah lawan lo" ucap Aran
"Kenapa?" Tanyanya
"Kalo gw lawan lo namanya gw pengecut, masak iya gw lawan orang berpenyaktan" ucap Aran meremehkan
"Sialan lo bangsat" umpat Aldo dan langsung menyerang Aran
Semua pukulan yang di layangkan Aldo tak ada yang mengenai Aran, Aran hanya tersenyum remeh melihat Aldo yang tak berhasil menyentuhnya
"Kalo lo kalah, cewek lo sama gw" ucap Aran yang membuat emosi Aldo makin meluap
Kini lapangan sudah lumayan rame orang yang menonton perkelahian Aran dan Aldo, banyak orang yang berdoa agar Aran tidak kenapa-kenapa, karena Aldo merupakan orang yang di takuti di sekolah walaupun ia masih kelas 10, ia di takuti karena pukulan dan ketahanan tubuhnya yang di luar nalar, semua berita tentangnya bukanlah hoax, karena ia memang pernah melawan 12 orang sekaligus, walaupun pada akhirnya tumbang semua
Kini Aran sudah bosan menghindar dari pukulan kroco tersebut, ia menunggu timing yang tepat, setelah ia mendapat timing nya ia langsung membalikkan pukulan Aldo
Bughh
Bughh
BughhHanya tiga kali pukulan bisa membuat Aldo mematung, seakan ia sedang mencerna rasa sakit yang ia rasakan, namun tak berselang lama ia ambruk dengan berlutut di hadapan Aran
"Masih sanggup gak?" Tanya Aran meremehkan Aldo, namun tak ada jawaban dari Aldo
"Gimana gw bisa percaya sama lo kalo lo bisa jaga adik kesayangan gw" ucap Aran tepat di depan telinga Aldo
Semua orang terdiam melihat Aldo yang tumbang hanya dengan tiga pukulan, namun mereka tersadar saat melihat Aran dan mengingat julukan Aran pada masanya 'si monster JMT' monster yang akan menghancurkan siapapun tanpa pandang bulu
"Semuanya bubar" teriak anak OSIS yang membuat para penonton
"Yahhh" teriak mereka kecewa, mereka kecewa karena ini adalah peristiwa langka yang sangat amat jarang terjadi
Kini siswa siswi sudah bubar dari lapangan dan hanya menyisakan anak JMT, beberapa anak OSIS, muthe dan Aldo
"Koko apain Aldo" tanya muthe sambil memukul-mukul dada Aran
Aran hanya memeluk muthe guna menenangkan muthe, setelah itu ia langsung menghampiri Aldo yang terbaring di atas rumput, dengan mata terbuka dan tangan kanannya memegang dadanya, tanpa aba-aba Aran langsung menekan dada Aldo menggunakan kakinya yang membuat semuanya kaget
"Kokoooo" teriak muthe dan langsung memukul-mukul punggung Aran, namun beberapa detik kemudian ia terdiam saat melihat Aldo yang menarik nafas panjang
"Sayang kamu gak papa?" Tanya muthe khawatir dan langsung memangku kepala Aldo, di dalam pangkuan muthe Aldo mengangguk dan tersenyum melihat wajah khawatir kekasihnya itu
"Kok malah senyum' sih, jangan jadi orang gila deh, dah tau orang lagi khawatir" omel muthe pada Aldo
Tanpa bicara Aran langsung pergi dari sana dengan wajah datarnya, namun belum beberapa langkah tangannya di tahan oleh Aldo yang sekarang sudah berdiri di belakangnya
"Maaf bang, gw gak sama sekali gak tau kalo lu Abangnya muthe" ucap Aldo tulus
"Bicara yang sopan sama calon Abang ipar" bukan Aran yang jawab namun Tian
"Ntah tu, minimal pake aku dan kamu atau anda kek, ini lu gw" lanjut Olla
"Biarin aja la, paling nanti dia gak dapat restu dari Aran" lanjut Lucas ikut mengompori
"Bang maaf, g-aku gak tau kalo Abang itu abangnya muthe" ucap Aldo mengulangi permintaan maafnya
Aran hanya mengangguk lalu menatap muthe dengan tatapan yang sulit untuk diartikan, setelah itu ia langsung pergi yang di ikuti oleh Chika
"Belum ada bilang Abang kalo kamu pacaran?" Tanya eve lembut dan hanya di balas gelengan kepala dari muthe yang sekarang matanya memerah akibat menahan tangisnya
"Hayolo adek, ko Aran marah sama kamu" ucap oniel menakut-nakuti muthe
"Hayolo dedek, nanti Koko gak mau lagi ngomong sama dedek" lanjut Adel yang juga ikut menakut-nakuti muthe
"Abang gak ikut-ikutan ya dek, nanti kalo Koko marah sama kamu, kamu jangan salahkan Abang ya" ucap floran
Dan kini tangis muthe tak bisa terbendung lagi, tiba-tiba
"Huaaaaaa"
♦
♦
♦
♦
♦
HALO MANTEMAN, GIMANA HARI INI?
♦
♦
♦
♦
♦
SEGINI DULU YA MANTEMAN
♦
♦
♦
♦
♦
JAN LUPA VOTE DAN KOMEN NYA
♦
♦
♦
♦
♦
TERIMA KASIH
KAMU SEDANG MEMBACA
pawang monster [chikara]
Teen Fiction"ran, tenangin diri kamu dulu"~c "tapi dia duluan Chik"~a "iya aku tau, udah ya nanti dia bisa mat! kalo kamu pukul terus"~c "iya"~a ini cuma khayalan dan fiksi, jangan di bawa ke dunia nyata, ini haluan aku aja