Aran dan muthe langsung menuju ke kamar dengan muthe yang di gendong Aran, ternyata sedari tadi ada empat mata yang memperlihatkan mereka
"Beruntung sekali nanti wanita yang mendapatkan hati den Aran" ucap salah satu art yang bernama Siti
'Tapi kemarin den Aran bawa perempuan ke rumah tau" ucap art yang satu lagi yang bernama Ijah
"Ah sudahlah kita harus tidur, biar besok pagi cepat bangun" ucap BI Siti dan mereka langsung menuju kamar tidur mereka
Skip pagi hari
Harlan family sedang sarapan, sesudah sarapan mereka langsung sibuk dengan aktivitas masing masing, Aran berangkat ke sekolah tidak lupa dengan jaket kebanggaan JMT
Sesampainya ia di parkiran sekolah ia langsung menjadi pusat perhatian warga sekolah termasuk keempat geng pembully
"Siapa sih mereka?" Tanya salah satu anggota geng pembully sambil menatap mereka dengan tatapan tidak suka
"Gak tau, tapi yang gw tau mereka tu anak JMT" ucap yang lainnya
"Riki, lu napa dah diam Mulu" ucap temanya sambil menepuk pundak riki
"Emm... G-gw du-luan ya" ucap Riki ketakutan
Saat mau pergi ia kesandung sesuatu
"Upss sorry, ga sengaja" ucap seseorang yang membuat Riki terjatuh, orang tadi mengusap punggung Riki dengan sedikit kasar "perlu bantuan?" Tanya orang tadi sambil berdiri dan menjulurkan tangannya, Riki sedikit takut tetapi ia tetap menerima uluran tangan tersebut, dan saat sudah hampir berdiri orang tadi melepaskan genggaman tangannya yang membuat Riki kembali jatuh
"Udah la kita pergi dari sini, udah ada yang panas soalnya" ucap lulu, dan orang yang tadi adalah Olla
"Maksud lo pada apaan?" Tanya selah satu dari mereka dan membantu Riki berdiri
"Urusan kita sama ni orang" ucap eve dan mendekat ke mereka "Lo bilang sama temen' Lo yang lain untuk nggak ganggu kita sama sekali" lanjut eve penuh penuh penekanan, dan Riki hanya mengangguk
JMT pergi dari sana dengan senyuman mengejek
Skip jam istirahat
Di kantin sangat berisik karena mereka tertawa melihat tingkah laku anak JMT (terkecuali keempat geng pembully), tak berselang lama kantin tiba' sunyi karena ada anak OSIS yang masuk, tapi tak bertahan lama karena anak JMT tak memperdulikan kedatangan anak OSIS dan tetap melakukan tingkah konyol mereka (kecuali Aran, eve dan mirzan)
Anak OSIS mengambil tempat yang tidak jauh dari JMT, mereka duduk dengan membawa makanan mereka, tak berselang lama ada seseorang yang datang dan duduk di sebelah Chika yang memang kebetulan duduk di pinggir
"Hai cantik" sapa orang itu tetapi tidak mendapat respon dari Chika
"Sini biar gw suapin" ucap orang tadi dan langsung merebut sendok makan milik Chika
"Vin, Lo bisa ga, ga usah ganggu gw?" Tanya Chika emosi
"Ga, gw gak bakalan berhenti kalau lu ga mau jadi pacar gw" ucap vino dengan nada sedikit tinggi
"Sayang, kamu kenapa?" Tanya seseorang dan langsung mengambil tempat duduk di tengah' antara Chika dan vino dengan posisi membelakangi vino
Orang itu merapikan anak rambut Chika yang sedikit berantakan dan mengusap lembut pipi Chika, hal itu membuat seisi kantin terkejut termasuk dengan Chika, namun sesaat ia sadar setelah di beri kode kedipan mata dari orang tersebut
"Aran sayang, aku sangat lapar tapi ada seseorang yang mengganggu ritual mengisi amunisi perutku" jawab Chika pada orang tadi yang ternyata adalah Aran, ia berbicara sambil memanyunkan bibirnya pertanda bahwa ia sedang bete sekarang
"Tapi sempit gak sih?" Tanya Aran sambil sedikit memaksa mendorong tubuhnya untuk mundur, hingga vino terjatuh (bangku yang mereka gunakan adalah bangku panjang yang muat untuk beberapa orang)
Brukk
"Eh, awas jatoh" celetuk Olla reflek saat melihat vino jatuh setelah di dorong Aran membuat seisi kantin menahan tawa mendengar+melihat kejadian itu
"Awas ada yang berani ketawa" teriak vino setelah berdiri dengan bantuan teman'nya dan langsung melihat ke arah Chika dan Aran yang sedang bermesraan, di mana Aran sedang menyuap Chika menggunakan sendok milik dey dan ia juga mendengar tawa renyah dari anak JMT
Chika makan dengan mata yang masih menatap mata Aran, ada rasa bahagia yang bercampur dengan rasa malu, bahagia karena ia bisa sedekat ini dan juga ia di panggil sayang oleh Aran, dan ia juga malu karena ia di perhatikan satu kantin yang mengira bahwa mereka berdua beneran berpacaran, yang di mana ia sebenarnya tidak tahu kapan mereka berpacaran, atau ini murni hanya sebuah sandiwara? Chika tidak terlalu memikirkannya
Makanan Chika belum habis tetapi Aran sudah di tarik oleh vino, JMT yang melihat itu pun langsung mengikuti mereka berdua termasuk dengan teman vino, Chika dkk
Aran di seret oleh vino ke tengah lapangan outdoor, yang membuat orang' tidak menduga hal itu terjadi adalah saat Aran yang di seret masih sempat'nya ia melambaikan tangan pada Chika sambil tersenyum
Vino langsung mendorong tubuh Aran saat mereka sampai di tengah lapangan
"Lo mau mati? Lo kalau gak mau mati, gak usah dekat sama Chika, paham?" Ucap vino dengan penuh emosi
"Lo pikir Lo tuh siapa?" Tanya Aran sambil membersihkan debu yang ada di bajunya termasuk bekas dorongan vino, "pacarnya?" Tanyanya sambil mendekat ke vino "tapi, bukannya Chika bilang kalau Lo tuh bukan pacarnya ya?" Ucap Aran sambil memajukan wajahnya dan memberikan senyuman menyebalkan saat ia sudah dekat dengan vino
Tanpa aba-aba vino langsung memukul Aran dengan membabi buta
Bughh
Bughh
BughhBughh
Bughh
Bughh
Bughh
Bughh
Bughh
Bughh
Bughh
Bughh"Ran udah ran"
♦
♦
♦
♦
♦
HAI HAI SEMUA, GIMANA KABARNYA HARI INI? SEHAT KAN? HARUS SEHAT LAH
♦
♦
♦
♦
♦
AKU UP NYA SEGINI DULU YA, SOALNYA AKU DAH CAPE BERPIKIR
♦
♦
♦
♦
♦
SEKIAN TERIMA KASIH, JANGAN LUPA VOTE NYA, TERIMA KASIH
KAMU SEDANG MEMBACA
pawang monster [chikara]
Teen Fiction"ran, tenangin diri kamu dulu"~c "tapi dia duluan Chik"~a "iya aku tau, udah ya nanti dia bisa mat! kalo kamu pukul terus"~c "iya"~a ini cuma khayalan dan fiksi, jangan di bawa ke dunia nyata, ini haluan aku aja