"Hai sayang" sapa seorang gadis sambil memeluk lengan Aran
"Pergi" ucap Aran datar sambil melepaskan secara paksa pelukan gadis tadi
"Eumm, maaf Chik, bisa tinggalin kami berdua gak?" Tanya gadis tadi dengan tidak tahu malu
"Tapi gw duluan yang duduk di sini fio, jadi menurut gw lo aja sih yang pergi dari sini" ucap Chika sinis pada gadis tadi yang ternyata adalah Fiony
"Gak tau malu banget sih" ucap Fiony sambil menatap Chika
"Yang sebenarnya gak tau malu itu gw apa lo?" Ucap Chika
"Mending lo pergi dari sini" ucap Aran dingin dan menjaga jarak dengan Fiony
"Ternyata kamu sangat menentang perkataan ku waktu itu ya, kamu mau hal menyenangkan itu terjadi lagi dengan orang yang berbeda?" Ucap Fiony tersenyum sambil menatap Aran
"Dulu gw merendah karna gw masih belum kuat, tapi sekarang gw bakal ngelawan lo bagaimana pun caranya" ucap Aran sambil menatap tajam pada Fiony
"Santai sayang, tunggu hari Minggu ya" ucap Fiony sambil tersenyum kemudian pergi dari tempat mereka
"Kenapa dari kemarin dia bilang 'tunggu hari Minggu ya', apa dia mau melakukan sesuatu sama kamu?" Tanya Chika
"Pasti, tapi kamu tenang aja" ucap Aran sambil tersenyum dan menenangkan Chika
"Permisi" ucap seorang pelayan dan meletakkan pesanan mereka di atas meja
"Makasih mbak" ucap Chika sambil tersenyum
Mereka makan dengan tenang, rencana Aran setelah selesai makan adalah mengajak Chika untuk membeli buku di toko dekat restoran tempat mereka makan
"Ke toko buku dulu yuk" ucap Aran setelah mereka selesai makan dan Chika hanya mengangguk
Mereka berjalan menuju toko buku sambil bergandengan tangan, saat sedang berjalan Aran menghentikan langkahnya saat ia merasakan telepon nya bergetar, dan ternyata ada yang menelepon nya
"..." Ucap seseorang dari sebrang sana setelah Aran mengangkat panggilan tersebut
"Waalaikumsalam dedek" jawab Aran pada penelepon tersebut yang ternyata muthe
"..."
"Masih agak lama mungkin"
"..."
"Pokoknya sebelum Koko dirumah kamu sudah harus di rumah"
"..."
"Ia nanti Koko telepon"
"..."
"Mau nitip sesuatu?"
"..."
"Baiklah tuan putri"
"..."
"Iya udah dulu ya"
"..."
"Bye""Siapa?" Tanya Chika pada Aran setelah Aran memasukkan teleponnya ke dalam saku
"Dedek" jawabnya sambil tersenyum
"Kamu gak masalah kan kalo kasih sayangku ku bagi sama kalian" ucap Aran yang kembali berjalan sambil menggandeng tangan Chika
"Gapapa, aku gak masalah, apalagi aku hanya orang baru di hidup kamu, dan mereka juga kan saudara kamu, jadi kamu harus sayangi mereka" ucap Chika sambil mengusap lengan Aran
Aran hanya tersenyum mendengar jawaban dari Chika
Kini mereka sudah berada di dalam toko buku langganan Aran, mereka langsung menuju rak buku yang biasanya tempat Aran mencari buku yang ia perlukan, setelah selesai memilih buku, mereka langsung menuju kasir
"Makin rajin kesini ya mas nya, apa lagi sekarang sama bidadari" ucap kasir toko pada Aran
"Wajar sih kalo sekarang aku kesini sama bidadari, wong aku tampan gini" ucap Aran pede sambil sedikit tebar pesona
"Yee nyesel saya bilang 'mas nya kesini sama bidadari' aturan saya tadi bilang nya 'kok neng bidadari mau sama tokek sih', mending gitu tadi" ucap sang kasir kesel
"Lah, kalo saya yang tampan ini di bilang tokek, trus mas nya apa?" Tanya Aran sambil meledek si mas kasir
"Aduh salah lagi saya, karena saya kalah jadi masnya harus bayar 2.5jt" ucap sang kasir sambil menyerahkan plastik berisi buku
"Gampang itu mah, kan saya kaya" ucap Aran tengil sambil menyerahkan kartu kredit milik nya
"Bagi bagi dong mas" ucap sang kasir
"Ga boleh, ini tabungan saya untuk mahar bidadari nantinya" ucap Aran tersenyum sambil menatap Chika yang langsung menghindari kontak mata dengan Aran karena pipinya yang memerah menahan salting
"Undang saya dong mas ke hajatan nya nanti" ucap mas kasir pada Aran sambil menyerahkan kartu kredit milik Aran
"boleh tapi tunggu dua tahun lagi ya" ucap Aran sambil mengambil kartu kredit milik nya
"Duluan mas" ucap Aran pada penjaga kasir tadi
"Hati hati mas, lagi bawa bidadari tuh" jawab mas kasir
"Kok kayak akrab banget sih sama mas kasir nya" ucap Chika sambil memeluk lengan Aran
"Soalnya udah sering jumpa, dari dulu malah" jawab Aran
Mereka berjalan dengan tenang, namun langkah Aran harus berbelok karena Chika menariknya ke toko baju, di sana Chika tertarik pada sepasang baju couple dinosaurus, Chika merasa gemas melihat baju tersebut dan ia langsung menarik ujung baju Aran
"Rannn..." ucapnya sambil sedikit menunduk
"Kenapa sayang, kok nunduk? jangan nunduk ya" ucap Aran sambil menarik dagu Aran
"Mau itu" tunjuk Chika pada sepasang baju tadi
Baju yang di maksud Chika
"Mau makek sama siapa?" Tanya Aran
"Kamu" jawab Chika
"Ihhh jangan gitu lah Chik, masak aku pake baju gitu" jawab Aran menolak untuk couple baju dinosaurus
"Mmm" Chika hanya menunduk sambil menggoyangkan tangan Aran dengan kedua tangannya, seperti anak kecil yang meminta di belikan mainan oleh ibu nya
"Mas" panggil Aran pada salah satu karyawan di toko tersebut
"Ya, ada yang bisa di bantu mas?" Tanya karyawan tadi
"Tolong bungkus yang sepasang itu"
♦
♦
♦
♦
♦
HAI, GIMANA HARI INI?
♦
♦
♦
♦
♦
HARI INI DOBLE UP, SEPERTI JADWAL
♦
♦
♦
♦
♦
JAN LUPA VOTE DAN KOMEN NYA
♦
♦
♦
♦
♦
TERIMA KASIH
KAMU SEDANG MEMBACA
pawang monster [chikara]
Teen Fiction"ran, tenangin diri kamu dulu"~c "tapi dia duluan Chik"~a "iya aku tau, udah ya nanti dia bisa mat! kalo kamu pukul terus"~c "iya"~a ini cuma khayalan dan fiksi, jangan di bawa ke dunia nyata, ini haluan aku aja