1

12.3K 566 10
                                    

27 April 2024

Malam terasa sangat panjang, peluh keringat membasahi tubuh, rasa lelah tiada terkira tapi enggan ditampilkan. Bukan hanya fisik, kepalanya juga ikut berdengung hari ini.

Dalam keramaian backstage, hampa terasa lebih kuat saat menatap gadis lain yang menjadi bintang utama malam ini disana, yang terlihat sangat cantik dalam balutan gaun birunya , bak princess yang pesonanya tak ada habisnya.

Hela nafas berhembus saat pandangan dialihkan ke arah lain, menunduk kecil dia memijit pelipisnya. Sakit kepalanya semakin mengusik dirinya.

Graduation concert katanya. Sungguh konser yang ingin dihindari. Gracia, gadis dalam balutan baju berwarna merah itu sebenarnya enggan berada disini. Enggan melepas sahabatnya yang memilih lebih dulu lulus darinya.

"Ge, kamu nggak apa apa?" suara lembut menggelitik telinga, terasa nyaman saat masuk ke pendengaran.

Mengangkat kepala, wajah khawatir itu langsung menubruk irisnya. Tapi gadis itu masih terlihat sangat cantik dalam ekspresi apapun.

"Iya. Aku nggak apa apa, Ci" balasan keluar. Tak ingin membuat gadis yang berdiri dihadapannya ini kian menambah beban di pikirannya. Dia sudah cukup sibuk dan lelah.

"Kamu yakin? Kalau capek istirahat bentar, Ge. Masih ada waktu sebelum naik ke panggung" begitulah gadis cantik ini. Gadis yang masih mementingkan orang lain daripada memikirkan dirinya terlebih dahulu.

"Aku paham. Tapi cici juga harus istirahat. Pikirin diri sendiri lebih dulu yaa.. " dan Gracia pun tak bosan untuk mengingatkannya perihal tentang itu.

"Iya" puncak kepala di tepuk berlahan. "Dan kenapa kamu natap aku kayak gitu? Aneh ya make up sama bajuku?"

Kekehan terdengar. Sungguh kesimpulan yang lucu. "Nggak kok. Cici cantik banget malam ini. Benar benar sempurna"

"Manis yaa mulutnya. Jangan kebanyakan konsumsi gula, Ge"

"Haha iya iya. Aku juga khawatir selalu liat wajah ngeblush cici kayak gitu"kekeh Gracia. Dalam kesedihan malam ini, dia masih bisa menghibur dirinya dengan menggoda bintang utama itu. Sedikit mengobati kesedihannya.

"Dih. Kamu apaan sih. Dah ah. Aku mau ke mpen dulu"

"Ci, " menolak kepergiannya, Gracia menahan gadis itu.

"Kenapa?"

"Um.." yang muda nampak berubah gugup. Tadi dia menahan hanya karena reflek. "A-Ah. Sorry. Nggak jadi deh" Gracia melepas tangannya yang semula menahan Shani.

Yang tua jelas bingung. Tapi dia paham akan gadis ini. Mau sebaik apapun Gracia menyembunyikan, dia tetap bisa membaca.

Berlahan gadis itu berdiri di hadapannya lagi lalu mengelus pipinya. "Selesai konser, jangan langsung pulang yaa.. Aku mau ngomong sesuatu sama mama papa kamu"

"Ngomong apa? Kok sama mama papa?"

"Nanti aja. Jadi semangat yaa buat penutup konser bentar lagi

"Tapi Ci.. "

"Shh.. Misi terakhir kamu saat ini jalani konser dengan hati hati. Aku nggak mau kamu kenapa kenapa. Awas. Jangan sampai terluka!"
.

Malam semakin larut. Konser sudah berakhir dari 2 jam yang lalu. Saat ini backstage hanya tersisa beberapa member. Yang masih asik bercerita ataupun mengambil gambar meninggalkan moment lebih banyak.

Gracia termasuk member yang berada di dalamnya. Dia sudah berganti pakaian dan kini tengah bercakap bersama keluarganya dan keluarga beberapa member yang juga masih ada.

After GraduationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang