39

17.3K 1.1K 169
                                    

Waktu berjalan semestinya. Tak lambat, tak juga begitu cepat. Seimbang adalah kata yang tepat untuk mendeskripsikan nya.

Aktivitas sehari sudah berjalan dengan lancar. Dan semuanya itu akan ditutupi dengan satu acara lagi. Undangan seorang kenalan.

Merenggut kesal gadis Harlan itu tiba tiba. Bagaimana tidak, Shani sudah terlihat dihalaman rumahnya; tengah bersandar di pintu mobilnya dengan dress sexy sambil bermain ponsel.

Sepertinya ada yang salah dengan pendengaran gadis Indira itu kemarin. Bukannya dia sudah bilang jika mereka akan berangkat secara terpisah? Pantas saja adiknya yang semula sudah siap mengantar dirinya terlihat kembali ke kamar nya melanjutkan game online nya. Mengabaikan dirinya.

Meskipun marah, Gracia gadis manis itu tak bisa mengabaikan kekagumannya pada sosok gadis Indira disana. Demi Tuhan, gadis itu sangat lah cantik. Di tambah dress yang dia kenakan benarlah sangat menggoda. Tapi apa apaan belahan di bagian pahanya itu? Bukankah itu terlalu tinggi? Apa dia berniat menggoda orang lain disana?

Hah~
Gracia loloskan satu helaan sebelum mendekati.

Bunyi langkah yang dia timbulkan reflek mengangkat kepala gadis yang tengah menunggu itu. Senyumnya terpasang begitu lebar menimbulkan lubang dalam di bagian pipinya.

"Sayang~" lembut suaranya menyapa.

Hampir saja Gracia jatuh ke dalam pesonanya. Tapi seakan menguatkan diri. Dia abaikan panggilan sang gadis.

"Kenapa kamu tiba tiba disini?"

"Ah itu.. Koko tadi tiba tiba ada urusan. Jadinya aku nyetir sendiri seperti yang kamu lihat" jawabnya. "Aku juga nggak mau sendirian ke sana. Jadi aku ke sini jemput kamu. Tadi udah minta izin juga kok sama mama kamu"

"Tapi kamu putar balik kalau kesini. Mending kamu naik grab car atau semacamnya kan tadi. Kamu lagi pakai dress. Nggak kesusahan?"

Shani tau gadisnya itu marah. Tapi dia tak bisa bohong jika ekspresi yang di tunjukan Gracia sungguh menggemaskan. Apalagi di balik itu ada kekhawatiran yang diberikan untuknya.

"Nggak kok, sayang. Lagian naik mobil sendiri tuh lebih aman ketimbang naik ojek online kayak gitu. Coba deh kamu pikirin, penampilan aku se-terbuka ini, trus aku malah naik sama orang yang nggak aku kenal. Bisa aja kan di jalan aku dilece-"

"Aishh stop stop" potong Gracia cepat. Tanpa mendengar habis, dia tau maksud gadisnya itu. Ada benarnya juga hingga dia tak bisa melanjutkan amarahnya. Shani benar benar pintar membela dirinya dan terbebas dari amukan.

"Ya udah. Kita berangkat sekarang aja" ajak Gracia kemudian.

"Iya, sayang" angguk Shani yang kemudian membukakan Gracia pintu mobil. Memastikan sang gadis mengambil posisi dengan nyaman di kursi sebelah kemudi.

Tak langsung menutup pintu. Dia tundukan kepalanya sejenak mensejajarkan posisi tubuh dengan gadis manis yang sudah duduk itu.

"Kenap-"

"Kamu cantik banget hari ini" potongnya dan langsung mengecup pipi Gracia. "Ingat ya..jangan jauh jauh dari aku disana" peringatan kecil diberikan sebelum bibir kepunyaan Gracia kembali dia kecup juga. Tak akan dia angguri bagian itu sebelum meninggalkan.

Terlalu tiba tiba segala perbuatan gadis Indira itu. Sungguh Gracia tak siap. Alhasil rona merah terpasang jelas padanya.

Ugh!

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
After GraduationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang