19

5K 519 53
                                    

29 Mei 2024.

Shani meletakkan ponselnya di atas meja. Sejenak ia terdiam; berdiri bersedekap, pandangannya menerobos jendela kaca ruangannya yang sepi.

Suasana remang senja tengah terhidang di hadapannya. Matahari sudah terlihat bersembunyi di bagian barat, semburat sinarnya yang tadi menyilaukan mulai dikurung kegelapan yang berangsur menyapa.

Burung burung pun telah menjadikan pucuk pucuk pepohonan tinggi yang masih tersisa di tengah kota untuk berlindung dan beristirahat. Suasana senja memang sangat mempesona. Meski faktanya, pemandangan dan suasana ini tak dinikmati gadis cantik berdimple itu.

3 hari berlalu semenjak kejadian itu. Gracia sudah kembali meninggalkannya. Syuting yang belum terselesaikan memang harus membuat sang gadis jauh darinya.

Kepulangan tiba tiba kemarin memang hanya pure karena Gracia rindu padanya. Shani mungkin menjadi orang paling beruntung karena mendapat perlakuan seperti itu dari pasangannya, yang rela memberikan waktu senggang nya dari hirak piruk kesibukan hanya untuk bertemu sebentar.

"Shani belum pulang kamu?" Suatu suara mematahkan lamunan yang semula menguasai. Berbalik ke belakang. Di tatap nya wanita berhijab cokelat itu yang masuk kedalam ruangan.

"Mau pulang teh, tapi bentar lagi" jawab si gadis Jawa kembali ke mejanya; menutup laptop yang dia biarkan menyala sedari tadi.

"Kamu kenapa? Teteh liat belakangan ini kamu kayak kurang fokus" wanita itu kembali bertanya meskipun dia sibuk membenahi mejanya.

"Iya kah teh? Maaf. Aku nggak sadar"

"Teteh nggak nyalahin. Lagian nggak berimbas ke pekerjaan kamu. Teteh cuma khawatir" tatap wanita itu.

"Um.. Mungkin karena aku kurang istirahat aja, teh" jawab Shani menggaruk kecil tengkuknya yang tak gatal. Menyembunyikan rasa gugup karena berbohong.

"Kalau kayak gitu sebaiknya kamu cepet pulang. Trus istirahat yang banyak"

"Iya teh Mel. Siap" gadis itu memberi hormat yang dibalasan kekehan kecil.

"Ya udah. Teteh duluan ya. Sampai ketemu besok"

"Iya. Hati hati teh"

"Kamu juga"

Percakapan kecil yang tak memakan banyak tenaga. Tapi entah kenapa rasanya kelelahan malah menguasai Shani. Dihembuskan nafasnya sembari bersandar berat ke kursinya.

Diarahkan sejenak pandangan ke arah jendela besar mereka diruangan. Cantiknya senja masih terhias di langit. Tapi sama sekali tak membuat pikirannya membaik.

Dalam hening getaran kecil di meja mengambil atensi. Sejenak Shani memandang benda pintarnya sebelum langsung mengambil untuk melihat notif apakah yang masuk.

Senyuman pun langsung terbit begitu lebar hanya karena membaca kontak si pengiriman pesan. Dibukanya cepat tanpa niat mengangguri.

Gege💍

Kamu udah selesai kerja?

Udah sayang. Tapi ini masih
di kantor. Habis ini Mau balik.
Read.

Ya udah. Pulang sekarang.
Jangan sendirian di ruangan.
Ada hantu. Ihh seremm..

Nggak apa apa.
Nanti aku ajak kenalan.
Read.

Ngaco kamu.
Ci?

After GraduationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang