13

18.5K 980 69
                                    

17 Mei 2024.

Langit terlihat dihiasi bintang bintang yang bertebaran memenuhi menemani sang raja malam yang tengah bersinar cerah menebar pesonanya.

Udara kurang lebih terasa dingin mencekam. Tapi untuk beberapa gadis yang baru saja mengeluarkan bulir keringat karena aktivitas di panggung barusan, rasa panas malah menjalar dengan epiknya menguasai tubuh.

Tawa mereka pun ikut menghiasi belakang panggung. Tak menampilkan rasa lelah yang harusnya di rasakan.

Dalam duduknya, salah satu gadis nampak menatap ke arah salah satu orang yang memilih duduk di pojokan bersama dua anaknya. Yang terlihat bercanda bersama setelah mengucapkan beberapa kalimat setelah penampilan terakhir mereka selesai.

"Ka Gita ah. Liatin apa sih dari tadi?" gadis yang dari tadi disebelahnya bertanya cemberut. Mengambil atensi dan membuyarkan lamunan sesaat nya.

"Huh? Oh engga kok" jawab gadis itu cepat. "Eh, kath tunggu bentar yaa" dan segera dia berdiri saat menangkap dua gadis yang berada disisi sang kapten tadi berlalu pergi.

Yang ditinggalkan berdecak malas. Selalu begitu. Gita suka meninggalkannya akhir akhir ini.

Berjalan tanpa ragu menemui seorang gadis yang kini sibuk dengan ponselnya. Berdiri di hadapannya dan kini berhasil mengambil atensi.

"Ci Gre?"

"Oh? Gita?" senyum terukir manis di bibir kepunyaan Gracia saat melihat gadis itu mendatanginya.

"Um.. Christy sama Zee kemana, Ci?"

"Ah. Biasa. Cari makan dulu mereka" jawab Gracia. "Duduk sini yuk" dia menepuk sisi kanannya. Menyuruh Gita mengambil tempat.
"Kamu nggak istirahat dulu sebelum kita brifing pulang?" tanya Gracia lagi yang kini memilih menatap Gita sepenuhnya. Tak memperdulikan ponselnya lagi.

"Ya ini kan lagi istirahat, ci"

"Ah iya juga sih. Cuma aku mikir kamu mungkin mau tutup mata bentar kan" tawanya kecil.

"Nggak ah. Nanti cici hilang. Bahaya"

"Astaga Gita. Nggak gitu juga kan. Lagian tuh dua anak juga dari tadi nempelin aku" balas Gracia sedikit kaget dengan ucapan Gita. Tidak mungkin kan dia hilang? Apalagi Zee dan Christy juga sejak tadi enggan jauh darinya.

Tawa kecil pun memenuhi pendengarannya. Gracia mempout sambil menatap sebal. Sebayi itukah dia di mata Gita?

"Gita jahat sekarang"

"Eh? Aku bercanda tadi, ci. Maaf ya..Jangan marah" yang tertawa berbalik panik. Dia tak mau merusak hubungan yang terjalin baik ini. Apalagi yang dia goda adalah kapten nya sendiri.

"Cici~"

"Tau ah. Aku sebel sama Gita" masih dengan mempout dia bersedekap dada melempar tatapan ke arah lain.

Gita jelas panik. Hanya saja kini tertutupi oleh rasa gemas yang terpancar.

Percayalah, Gita mati kutu hanya dengan itu.

Dengan jarak sedekat ini, dengan tingkah menggemaskan sang kapten yang terus jatuh menumpah. Dia kesulitan mengendalikan dirinya.

"Gita ih. Kok malah jadi diem sambil senyum senyum kayak gitu?" Gracia menegur karena suara anak itu hilang begitu saja. Drama pura pura kesal dia hentikan.

"Git-"

"Lucu yaa.. "

"Hah? Lucu apaan dah?" raut wajah bingung diperlihatkan Gracia.

"Cici lucu. Bener kayak bayi"

"Nah kan. Udah ah. Aku lanjut marah sama kamu lagi"

"Eh? Haha" tawa pun keluar lagi. Gita benar tak bisa bersikap dingin pada gadis yang lebih tua ini. Bagaimana mungkin dia bisa menahan diri jika yang tengah dia hadapi adalah seorang Shania Gracia? Dia bukan robot.

After GraduationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang