"Sekian dari penjelasan terkait kondisi jasad." Ucap Lunox sebagai pengakhir penjelasannya tentang kondisi jadsad kedua korban saat di temukan, para audiens dan jaksa hukum hanya menunjukkan raut kelu selama mendengarkan hall tersebut.
Natan duduk di sebelah Lunox sembari memijat keningnya, mencoba menenangkan dirinya sebelum memberikan pendapaf deduksi tentang langkah langkah bagaimana terjadinya pembunuhan berdasarkan kedalaman luka sayat dan luka lebam
Hakim mengangguk kepada Natan mempersilahkan Natan untuk menjelaskan rincian jelasnya kepada seluruh orang disana, "bagaimana dokter Natan? Sudah menyimpulkan bagaimana jejak langkah penyerangannya?" Ucapnya.
Segera Natan berdiri lalu mengambil nafas, ia mensejajarkan kepalanya menghadap ke depan. Melihat wajah jaksa agung dengan sungguh-sungguh "itu di lakukan oleh perempuan dengan tangan yang kecil" Tuturnya
Seluruh orang ber-hah mendengarkan ucapan Natan, antara mereka harus percaya atau kebingungan dengan ungkapan tersebut.
"Tenaga pria jauh lebih besar, sementara kedalaman luka sayat di korban perempuan kurang dari 1 cm. Jika itu pria maka tenaga untuk menyayat korban sudah lebih dari 1cm, dari kondisi luka sudah ku prediksi bahwa. Pertama tama wajah korban wanita yang menjadi awal mulanya" Natan melihat ke layar LCD yang berubah menjadi wajah si korban gadis yang hampir penuh dengan sayatan
"Tepatnya di pelipis." Ucapnya penuh keyakinan.
Kini ratapan Natan terfokuskan ke Yue, teman dekat korban lebih tepatnya "Nona? Bisa jelaskan bagaimana awal mula kamu menemukan jasad Arana?" Tanya Natan membuat Yue menunjukkan raut keheranan
"S-saya? Ah..." Yue berdiri perlahan dan menatap gugup seluruh audiens lalu mulai menjelaskan "awalnya aku heran mengapa Arana tidak kunjung usai melayani salah satu pelanggan di rumah bordil kami...menyadari bahwa pria yang menyewanya adalah orang penting membuat aku berspekulasi untuk mencarinya. Pertama tama aku mencari dari kamar dan hasilnya nihil, entah apa yang mendorongku untuk mengecek di basement untuk mencarinya dan saat melihat sebuah pintu disana yang sangat jarang di pakai terbuka aku masuk...lalu melihat jasad mereka berdua" Jelasnya panjang
"Basement sangat minim pencerahan terutama di ruangan jarang di pakai tersebut, dengan apa kamu ke bawah?" Tanya Natan lagi, Yue hanya meneguk air liurnya lalu menatap ke bawah
"Hanya lilin aroma terapi..." Jawabnya lirih
"Lilin bau apa jika boleh tahu?" Natan mulai memincingkan pandangannya, ia merasa ada yang tidak beres dengan ucapan wanita tersebut.
"Aroma...Lavender elviridi quis fermentum-"
"-Bohong, aroma terapi dengan bau seperti itu hanya beredar di Cadia Riverland" Ling tersenyum mendengar pendapat Yue
Menyadari bahwa Yue telah ketahuan ia mulai menarik sesuatu dari belakangnya, dengan cepat Alucard menahan tanganya lalu mendorong gadis itu hingga jatuh tersungkur
"LEPASKAN AKU!! LEPASKAN!" Teriak Yue mencoba memberontak dari gengaman Alucard.
Ling segera berdiri dari kursinya, mendekat ke Yue sembari berucap, "seluruh majalah tentang lilin aroma terapi di rumah bordil tempat Yue bekerja berasal dari Cadia Riverland...itu sengaja di pasang untuk menjadi iklan promosi rumah bordil di Cadia Riverland, dan itu 100% tidak akan di sebarkan selain di Cadia...kurasa literasi mu juga harus di perbaiki, Yue" Ling melepas outer yang ia kenakan untuk mengambil sebuah bilah kecil pisau yang terjatuh bertepatan saat Alucard memojokkan Yue ke lantai guna tidak merusak sidik jari atau apapun itu dari pisau kecil tersebut
"Ini kelihatan baru, kehilangan bilah mu yang lama ya?" Tutur Ling dengan nada mengejek, ia mendekat ke Natan untuk memberikan bilah kecil yang Yue keluarkan dari bagian baju belakangnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is A Case [Amonat]
FanfictionSeorang Forensik yang bertemu dengan Ketua kepolisian. Cinta dan sebuah pekerjaan, dimana kedua hall ini sungguh susah untuk di satukan, Cinta itu kasus. Natan Parker, seorang ahli Forensik yang patah hati karena Alphanya meninggal dalam kasus pem...