24. Weird but it's real

158 14 2
                                    

Natan membuka matanya, ia mulai menatap ke seluruh penjuru tempat yang ia buat tidur sekarang. Sebuah kasur yang empuk dengan dominasi warna abu abu dengan ornamen keemasan dan dinding yang serba putih

Ah...ya, ini kamarnya dan Aamon.

Ia mendudukkan dirinya di atas kasur, mencari cari keberadaan kacamatanya. Itu selalu saja menjadi barang yang susah di cari saat bangun tidur tampa teman di sebelahnya, biasanya setiap pagi Aamon akan bangun terlebih dahulu karena mendengar leguhan Natan yang akan keluar setiap ia hendak terbangun

Dalam waktu itulah ia akan bangun untuk mengambilkan kacamata milik Natan dan memakaikannya sembari mencium keningnya, uhh mendapatkan act of service setiap mengawali hari...pantas saja Natan kelihatan bugar setiap harinya walau pekerjaannya terbilang lumayan rumit dan membingungkan.

Kembali ke Natan, ia kini terfokuskan pada selang infus yang menjalar menempel pada pergelangan tanganya. Sepertinya Migrain dan sakit kepala karena memikirkan sok sok Xavier membuatnya harus drop selama...ah berapa lama ia pingsan?

Creak

"Maaf...sudah menganggu" Angela masuk dengan nampan berisi semangkuk bubur dan segelas susu di atasnya, wanita itu melihat Natan yang sudah dalam posisi duduk dengan mata yang menyipit karena mencoba melihat dirinya

"Kacamata anda sedang dalam perbaikan...sedikit bengkok di bagian hidung karena anda jatuh ke depan saat ia pingsan, ah..anda bisa makan?" Angela menaruh nampan itu di atas meja yang berada di sebelah kasur

"Emn...bisa, berapa aku pingsan?" Tanya Natan

"Anda di bawa pulang oleh tuan Alucard pada jam 10 malam kemarin...tenaga medis datang 3 menit seusainya..sekarang jam 9 pagi...7 jam kurasa" Jawab Angela sembari membenarkan posisi tiang infus yang agak mengganggu lalu duduk di dekatnya

Natan hanya menghela nafas seusai mendengarnya, ia benar benar masih syok dengan kejadian kemarin. Mana bisa orang yang sudah meninggal kini muncul di depannya kembali? Tapi itu bukan Xavier...tapi itu seperti Xavier..ahh baru saja siuman sudah di paksa berfikir keras!

"Sudah! Jangan memikirkan hall itu lagi, diriku juga syok saat melihat Xavier yang itu" Angela segera menyodorkan sesendok bubur kepada Natan, "aku menangis saat melihatnya kemarin...tuan Fredrinn menjelaskan bahwa dia bukanlah Xavier Paxley, dia adalah Xavier-"

"-Dia mentan biarawan dari gereja Knights of Light. Gereja yang menjadi tempat pembunuhan beberapa biarawati pertahunya sebagai tumbal sekte sesat mereka...bahkan tidur sudah menjadi hall wajib mereka setiap selesai ibadah minggu, Xavier adalah informan kepolisian disana tetapi saat itu ia ketahuan basah sehingga harus menjadi bahan perkosaan seusai ibadah minggu hari itu...Natan, ku pastikan ia bukanlah Xavier Paxley karena akulah yang benar benar menjadi saksi cerita masa lalunya." Fredrinn datang tiba tiba dengan tangan yang membawa sebuah kotak kacamata

Angela menerima kotak tersebut lalu membuka isinya, mencoba mengecek apakah ada kejanggalan di kacamata itu Natan mengeratkan genggamanya di selimut sebari berucap "maafkan saya...Xavier itu benar benar seperti mantan mateku yang memiliki nama sama denganya, itu membuat saya sedikit merasa tertusuk saat melihatnya...dimana dia? Biarkan diriku berbicara denganya-"

"-Xavier menjaga jarak denganmu, menyadari bahwa posisinya di sisi anda dapat menganggu kestabilan emosi anda dalam bekerja ia memilih untuk menjaga Fredrinn dari jauh" Jawab Angela segera memotong pembicaraan Natan yang akan mengingau jika di lanjutnya, ia menaruh kacamata tersebut ke pangkal hidung Natan membuat penglihatan omega itu kembali normal.

"Aku ingin melihatnya! Ku mohon...aku tidak akan melakukan apapun kepadanya" Nampaknya ia masih kekeh meminta Xavier untuk muncul di hadapannya, sontak Fredrinn dan Angela saling bertatap tatapan

Love Is A Case [Amonat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang