32. That cold atmosphere

162 15 3
                                    

Clang clang clang

"....."

"....."

"...."

"...."

"...."

"A-ah...." Gusion tatap seluruh anggota perjamuan makan malam berkedok pesta kecil kecilan menyambut kepulangan Aamon dari Wajib militernya dengan tatapan kebingungan, pasalnya udara terasa sangat dingin di ruang makan mansion milik kakaknya ini. Padahal biasanya tidak.

Bahkan sekelas Claude yang biasanya mencari suasana saat keheningan terjadi senggan untuk berbicara sehingga ia memilih untuk diam menikmati santapan buatan Lunox beserta asisten rumah tangga lainya.

Natan dan Aamon hanya diam melihat Cici yang hanya diam menatap ke arah piring makan berisi spagetti sambil memainkan meatball di sela sela pasta tersebut.

Lunox juga menatap keheranan kepada Valentina di sebelahnya yang malah ikut memerhatikan wanita tersebut, lantas ia pegang tangan wanita alpha tersebut dengan tatapan khawatir "kamu tidak apa?" Tanya Lunox

Valentina tersenyum ke arah Lunox sebagai jawaban dengan anggukan kecil "lanjutkan saja makanmu..." Jawab Valentina menambahkan sebuah olahan Dimsum ke piring Lunox 

Ling sedari tadi fokus mengamati Chang'e yang sedang bermain dengan Clayon, ia tidak terlalu mempedulikan tentang kondisi dingin di ruang makan ini.

"Chang'e pintar menjaga balita ya" Tutur Gusion menyadari bahwa Ling di depanya itu tengah fokus mengamati anak angkatnya serta Clayon, anak dari Claude dan Gusion di ruang tamu.

Ling yang menyadari pujian tersebut di sodorkan kepadanya mengangguk sebagai jawaban "mnn, Clayon juga tidak rewel...pasti ini jamnya ia tidur kan?" Tutur Ling yang kemudian di jawab tawa kecil oleh Gusion

"Ya, selama di rumah ia sangat aktif...meminta main saja dari pagi hingga malam" Gusion menyikut Claude di sebelahnya untuk memberikan kode bahwa ia bisa membantunya menyalakan suasana

"Ya! Ya! Oh ya, itu benar...haha...ha" Jawab Claude dengan nada datar serta suara yang kencang sehingga membuat seluruh orang menatap dirinya

Sontak ia menutup kedua wajahnya dengan tangan, Gusion kini mendekatkan wajahnya ke telinga Claude. "Ada apa? Ini bukan dirimu yang sebelumnya" Ucapnya heran

Claude menjawab dengan bisikan "entah mengapa aku merasa kehadiran wanita itulah yang membuat suasana seperti ini"

"Ekhem.." Valentina kini berdiri dari kursinya "ya, baiklah maafkanlah suasana hening tadi. Sebenarnya keinginan ku untuk mengundang kalian semua kemari adalah sebagai pembantu penentuan acara pernikahan yang akan di selenggarakan untuk putraku, Aamon...jadi-"

"-Tante Valentina...Cici kemari hanya untuk meminta maaf dan mengucapkan selamat untuk mereka bukan?" Cici memotong pembicaraan Valentina dengan nada bicara yang sendu

Natan melihat rupa wanita itu dengan tatapan sedikit mengintimidasi, ia remat lengan Aamon di sampingnya membuat Alpha itu meringis sedikit karenanya.

"Oh, ya...maaf Cici. Maaf, aku lupa bahwa kamu tidak mau makan malam dengan kami-"

"-Ahh! Tante bukan begitu! Ha....Cici terlalu berharap kepada seorang manusia yang Cici sadari ia memiliki pujaan hatinya sendiri...Cici disini hanya mau meminta maaf ke kak Aamon atas perilaku yang tidak mengenakkan tempo pagi tadi" Ia berdiri dari kursinya, menatap Aamon dan Natan yang memeluk lengannya dengan erat seolah ia menahan emosinya saat itu juga

Aamon pegang bahu Natan sehingga secara reflek Natan melepas peganganya lalu Aamon ikut berdiri dari tempat kursinya "baik...ku akui tadi pagi itu juga merupakan murni kesalahan ku"

Love Is A Case [Amonat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang