5. I can't tell the truth about my feeling Sir. Paxley❗

363 14 3
                                    

Natan terbelalak, saat itu juga.

"Dengar....bukanya aku tidak suka atau suka tetapi aku kebingungan dengan kata hatiku sendiri" Omega itu kini melanjutkan membereskan ruang otopsi tersebut, sementara sang Alpha hanya diam tak berkutik

"Mon...aku ingin jujur satu hall. Aku hanya memperhatikan mu karena feromon mu kurasa sangat mirip seperti bau Xavier lalu tinggimu, kelembutan surai silver mu, matamu...entah mengapa semua itu di mataku sangat persis" Lanjutnya, Aamon kini berdiri mendekat ke arah Natan ia tatap lekat mata biru cerahnya sembari mengengam tangannya.

"Maaf...Mon..." Tuturnya mengengam kembali tangan Aamon

"Entahlah....kurasa itulah perasaan ku juga semasa melihat dirimu semua yang ku lihat dari mu seperti mate ku yang kini sudah tiada...aku tak merasa di rugikan karena pernyataan jujurmu itu."

"Mate mu? Dulu?" Natan merasa sebuah aroma Vinum¹ mulai keluar dari tubuh Alpha di depanya, ia lantas menutup mulutnya mencoba menahan nafasnya.

"Ya...seperti ini aku sebenarnya sudah menandai seorang wanita, yang kemudian dia meninggal...karena bunuh diri..."

Mendengar itu Natan tiba tiba saja syok, lantas ia kini berlari keluar ruangan otopsi tersebut dengan air mata yang jatuh, terlebih ia tak menyangkal jika feromon Aamon berbau Vinum, seperti Xavier. Sial! Dunia ini sangat aneh!.

Begitu juga Aamon yang terdiam di ruang otopsi itu sembari merintikkan air matanya, seorang Alpha dominant yang kekar dan terkenal tak gampang di goyahkan bisa menangis karena seorang Omega, sungguh ironisnya pria berwajah macan berhati angsa ini.

***
|Kantin kantor pusat kriminalisme|

"Ahh....begitu, entah ini dari pandanganku saja atau bagaimana tetapi kalian berdua sama sama bodoh." Ujar sakras Alucard yang kemudian di jawab tepakan kepala oleh Granger

"Diam! Ha....aku tak tahu harus menjawab apa tapi, dok aku tahu bagaimana perasaan di lihat sebagai orang lain yang menjadi belahan kasihnya terdahulu oleh orang yang menyukai anda, itu sangat tidak enak...tetapi kurasa kalian akan mendapatkan keuntungan satu sesama lain apabila setuju untuk melanjutkan" Tutur Granger sembari menyilangkan kedua tanganya di depan dada menatap kesal Alucard di sebelahnya

"Hey Nat, ku lihat di ruang otopsi saja Aamon menangis!! Dia pasti_AHH!!! GRANGER ITU SAKIT!"

"DIAM BODOH!"

"HIS!! KAU-"

"-APA!!!??"

"Ehehe...tak jadi Grangy...jangan marah, aku tak ingin jatah malam ku hilang...ehehe"

Natan hanya mengelengkan kepalanya sembari tersenyum melihat Granger yang berdiri dari kursi dengan wajah marah "tsk, maaf dok...Alpha ini sangat bajingan." Kesal Granger yang kini kembali duduk

"Grangy aku mau es kopi..." Alucard meletakkan kepalanya di pundak Granger dengan manja, yang di senderkan hanya megerutu kesal dan mendorong kepala Alucard tak sopan

"Apalah, beli sendiri! Aku kesal dengan mu!!"

"Grangy~"

"Hentikan Alu!!"

"Grangggyyyy~"

Dari raut wajah Granger sudah terlihat bahwa ia ingin sekaki mengeplak wajah Alucard dengan kasar, beberapa orang bahkan melihat keributan yang di buat Alucard membuat Granger di sebelahnya geram

"Yatuhan!! Tunggulah disini dasar menyebalkan!!"

Granger yang tak mau menjadi pusat perhatian memilih untuk mengalah, kini wajah Alucard yang bersemi semi berubah menjadi fokus sembari menatap ke Natan, membuat pria omega itu mengidik sejenak.

Love Is A Case [Amonat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang