Tap tap tap tap
Suara high heels mengema di lorong kantor pusat kriminalisme, para anggota kepolisian hanya menunduk di saat pengguna High heels itu berjalan dengan tegap di depan mereka
Granger kini hormat di depan wanita itu lalu mendekat, ia dapat merasakan aura kemarahan yang besar di sekitarnya
"n-nyonya besar Paxley...apa yang membuat anda kemari-"
"-Ohhh, Granger sayang...ahh kamu tahu dimana Aamon???"
Astaga tuhan, sudah ia duga pasti kedatangannya kemari hanya untuk bertemu dengan anaknya tersebut "Mari ku antarkan..." Ucap Granger pasrah.
***
|Kantor kepala pusat Kriminalisme|"Ya, beri tahukan jika ada saksi mata lagi yang berada di sekitar kawasan tersebut. Mnn, jaga ketat pengawasan kalian kepada Natan Parker-"
BRAKK
"Oh tuhan..." Aamon melihat sosok-sosok wanita yang baru saja mendobrak pintu kepala pusat tersebut dengan kasar, surai silver cerah, wajah yang tirus dan elegan, bibir merah gelap yang menambah kesan berani, bahkan baju dress ketat yang terbelah dua bagian bawah yang benar benar cocok dengan lekuk tubuhnya , feromon Alpha wanita tersebut yang berbau Rosa² pekat menjelaskan apa yang sedang di rasakan wanita ini.
"Bawa dia keluar" Perintah Aamon di kala melihat Granger yang lemas tak berdaya terduduk di dekat wanita tersebut, para polisi lain yang melihatnya kini dengan pelan membawa tubuh Granger keluar dan menutup pintu dengan pelan
"Ibunda besar Paxley. Valentina Paxley, apa yang membuat wanita sibuk seperti anda kemari??" Tanya Aamon menatap wanita di depanya tersebut sembari mengeluarkan Feromonya agar tubuhnya tak melemah karena efek feromon Alpha woman di depanya ini
"Ibunda Paxley..."
"Aamon Paxley..."
Pria Alpha itu kini hanya menghela nafas lalu berdiri dan mempersilahkan wanita bernama Valentina tersebut duduk. Ia memberi isyarat untuk duduk di kuersinya tetapi wanita itu tetap berdiri diam melihat tajam ke arah Aamon
"Istirahat di tempat"
Aamon dengan pasrah kini mengepalkan kedua tangan di belakang dan merenggangkan kedua kakinya, memberi jarak.
BRUK
Valentina menendang belakang lutut Aamon hingga membuat Alpha tersebut tertunduk "Almond kecilku...apa kamu tahu? Sesuatu yang kau perbuat akhir akhir ini?" Tanya Valentina dengan nada amarah
"Tentang Natan Parker tersebut?-"
"-Kau itu bodoh atau apa?!!"
Valentina menyilangkan kedua tangannya di depan dada sembari melihat Aamon dengan tatapan penuh kekesalan "maaf ibunda Paxley." Aamon yang tak berani melihat wajah Valentina hanya bisa mengiyakan semua lontaran kasarnya dengan pasrah
"Ku dengar kau memiliki hubungan dengan Natan Parker."
"Iya ibunda."
"Mon, aku harus menegaskan satu hall ini. Kau sudah tak ku perbolehkan memiliki kekasih lagi atau kejadian mu yang hilang di dunia kepolisian saat 4 tahun lalu selama sebulan sehingga kepolisian mendapatkan respon buruk di masyarakat akan terulang kembali!"
Ia kini duduk di atas kursi yang di persilahkan Aamon duduk sembari menyilangkan kakinya, bertumpu satu sesama lain.
"Terlebih dia seorang Natan Parker...mate kakakmu, Xavier. Yang telah meninggal karena diriny-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is A Case [Amonat]
FanficSeorang Forensik yang bertemu dengan Ketua kepolisian. Cinta dan sebuah pekerjaan, dimana kedua hall ini sungguh susah untuk di satukan, Cinta itu kasus. Natan Parker, seorang ahli Forensik yang patah hati karena Alphanya meninggal dalam kasus pem...