12. Cadia Riverlands

240 18 8
                                    

Di suatu saat, di kawasan timur Land Of Dawn.

Di dalam rumah hiburan, ada sebuah ruangan dengan sebuah kasur besar di tengah yang di duduki oleh seorang Pria berjas hitam yang menyebat cerutu.

Bisa di katakan itu adalah ruangan bagi seorang prostitusi mendapatkan uang dengan cara berhubungan badan dengan pelangan

Kriet

Pria berjas itu mematikan cerutunya lalu tersenyum "oh, sudah datang kah?" Ucapnya di kala sebuah pintu terbuka

Seorang pria bersurai putih yang berjalan mendekat dengan mengenakan gaun merah yang biasanya di gunakan oleh seorang penari tirai bambu dengan hiasan Liontin yang ramai sehingga membuat suara gemericik yang saling beradu saat terkena reaksi getaran dari langkah kaki

Pria bersurai putih itu perlahan mendekat lalu mendekat sehingga ia kini naik ke atas pangkuan pria dengan jas hitam itu bahkan bisa terpampang jelas netra ungu indah pria tersebut menatap lembut wajah pria berjas walau cadar rumbai menutupi bagian hidung ke leher tak menganggu keindahan tubuh pelacur tersebut.

Kulit putih yang indah dan tubuh kurus cantiknya membuat semua orang gatal ingin menyentuh serta mengelusnya, wangi semerbak Gardenia jasminoides membuat siapa saja akan merasa terangsang tak sabar ingin menidurinya.

Surai putih itu kini mengangkat dagu si pria berjas sembari terkekeh pelan "Im yours...tonight" Ucap si surai putih tersebut

Pria berjas itu tersenyum senang lalu kini merabakan tangannya ke pinggang si surai putih, meraba ke atas lalu ke bawah "mnh~ pria nakal" Tutur surai putih saat merasakan rangsangan awal tersebut

Lantas ia menyerang bibir pria berjas dengan pelan yang kemudian menjadi brutal sesaat pria berjas itu membuka mulutnya, mempersilahkan beradu mulut dengannya

Tengelam dalam rasa nikmat dam nafsu kini surai putih itu perlahan lahan menyentuh belakang leher pria tersebut lalu

ZLEP

"Agh-"

Perlahan darah mulai keluar dari belakang leher pria berjas tersebut

Langsung ia menidurkan tubuh pria berjas yang kini mengengam erat pundak surai putih itu dengan tatapan membesar yang terkesan panik amarah dan kaget

Surai putih hanya tersenyum manis lalu mengelus elus rambut pria jas itu "Shhhh" Bisiknya pelan sembari mencabut jarum yang ia gunakan untuk menusuk leher pria berjas itu

"Setiap air yang tenang...memiliki sisi menghanyutkan yang kejam, anda terlalu termakan sisi nafsu anda kepada seorang air dan air itu melahap anda. Tenang di sisinya."

Ia melontarkan ucapan tersebut sembari berjalan keluar, menuju ke ruangan sebelahnya dan membuka pintu tersebut perlahan

Ia menatap dalam ruangan itu yang gelap terkecuali bagian dekat pintu balkon dan berinisiatif menuju kesana.

Baru saja masuk ke balkon ia langsung merebut rokok milik seseorang yang berdiri di sisi bayangan balkon tersebut lantas menyesap tampa izin, pemilik rokok hanya tersenyum sembari merogoh rokok lain dari kantungnya "kau bilang ia adalah seseorang yang tak mudah di kelabui?" Tanya si surai putih

"Seluruh orang tak bisa di kelabui tentang masalah hawa nafsu Ling...ah tumben sekali kau tidak meniduri pelaku dahulu?" Jawab pemilik rokok itu sembari terkekeh, surai putih yang di panggil Ling itu hanya diam dan menaikkan satu alisnya bingung mengapa ia terkekeh ia bertanya sesuatu yang menjengkelkan

"Aku sedang tak nafsu melakukan hal-hal seperti itu...aku hanya menidurinya jika hendak mendapatkan sidik jari, sperma, air liur, dan rambut" Jawab surai putih itu dengan pelan

Love Is A Case [Amonat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang