Pintu mobil terbuka, ia tatap papan nama panti asuhan yang ia tuju untuk keperluannya. Tertera jelas disana 'orphanage Empire Light’.
Dengan langkah penuh yakin ia berjalan menuju ke gerbang dan meminta izin kepada penjaga disana serta memberi tahu tujuanya untuk kemari, seusai mendapat jawaban ia pun masuk ke dalam dan melihat pemandangan yang membuat hatinya terasa pilu sesekali.
Banyak anak anak dengan wajah polos yang tersenyum sambil bermain bersama di taman, juga ada banyak gadis kecil yang membaca buku bersama sama, ada yang bermain petak umpat, sepak bola, dan tatapannya tertuju ke sekumpulan anak kecil yang mengerubuni seseorang bersurai hitam dan celorek putih yang tengah memainkan sebuah biola
Ia mendekat ke arah sana, kedatangannya membuat perhatian seluruh anak tertuju kepadanya "selamat siang Granger" Sapa Natan membuat si pemilik nama tersentak kaget karenanya
"S-Siapa-Ah?! Oh! Dokter Natan! Anak anak ucapkan salam kepadanya" Granger yang kebingungan dengan perawakan Natan yang berubah pun taruh biola yang ia pegang ke dalam tas kembali, seluruh anak kini berseru menyapa dirinya
"Selamat siang dokter Natan!!" Seru mereka.
Natan menjawab dengan lambaian tangan kepada mereka "siang anak anak..." Sapanya sebagai jawaban, kini Granger berjalan mendekat ke arahnya
"Apa ada urusan?" Tanya Granger yang kemudian di jawab anggukan oleh Natan, "ah...anak anak aku tidak bisa memainkan biola terlalu lama siang ini" Granger menatap seluruh anak kecil yang tadi mengerubuni dirinya
Seru kekecewaan keluar dari mulut seluruh kerumunan anak kecil itu "ayolah nanti pak Alu marah jika kalian manja loh...sebagai gantinya sebelum tidur akan ku nyanyikan sebuah lagu ya nanti" Tutur Granger
Segera senyum terukir di wajah para anak anak, salah seorang gadis memegang ujung kemeja yang Granger kenakan sambil menatap kepadanya "....." Ia tak bicara apa apa, segera Granger tersenyum kepadanya lalu mengangkat gadis kecil itu
"Akan ku antarkan ke ruangan ibu Miya" Tawar Granger kepada Natan
Natan menghela nafas sedikit, ia tatap gadis kecil yang meringkuk di dalam gendongan Granger "aku mengecewakan mereka...maafkan akunyang datang tampa aba aba" Ucapnya, segera Granger mengeleng
"Mnn, tak apa...Ling disini untuk mengantarkan sebuah bingkisan untuk anak anak dan kemungkinan sekarang dia pasti sedang di ruanganya" Tutur Granger memberikan informasi
Natan yang masih terfokuskan dengan anak kecil itupun mengalihkan perhatiannya "begitu...baiklah, bawa aku jalan jalan sebentar jika begitu" Jawabnya yang kemudian menatap jalanan panti asuhan yang membuatnya deja vu dengan masa lalunya.
"Baiklah"
***
|Ruang pemilik panti|"Saya sungguh berterimakasih atas kebaikan anda...bahkan sanpai mengirim beberapa lusin box untuk anak anak, aku tidak bisa membalas kebaikan anda..." Miya menatap beberapa orang yang menurunkan box kardus berisi cemilan serta Ling beserta Zilong di sebelahnya
Segera Ling mengelengkan kepalanta "mnn, aku yang justru berterimakasih karena bantuan anak didik anda" Jawabnya
Segera Miya terkekeh seusai mendengarnya "anda sangat dermawan, ah! Granger!! Bisa kemari bantu aku?" Ia menatap ke arah Granger dan Natan yang kebetulan lewat
Segera Granger menatap Natan lalu pria itu mengangguk sebagai jawaban, mereka berdua bersama si gadis kecil dalam gendongan pun berjalan mendekat ke arah Miya dan Ling
"Astaga kak Natan, aku hampir tidak mengenalimu karena rambut panjang mu" Ling menatap perawakan Natan yang berubah drastis karena rambut panjangnya
Natan pun membatin, 'Sudah berapa orang yang kaget dengan rambut ku hari ini...' ucapnya dalam hati, apa seaneh itu melihat dokter pria dengan rambut panjang?
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is A Case [Amonat]
Fiksi PenggemarSeorang Forensik yang bertemu dengan Ketua kepolisian. Cinta dan sebuah pekerjaan, dimana kedua hall ini sungguh susah untuk di satukan, Cinta itu kasus. Natan Parker, seorang ahli Forensik yang patah hati karena Alphanya meninggal dalam kasus pem...