9. Everything suck shit! ❗

379 16 12
                                    

Aamon membanting dokumen hasil rapat hakim tersebut dengan sangat kencang ia tatap lekat Granger di belakangnya dengan penuh emosi "Sialan...semua sialan" Umpat Aamon geram

"Ketua...Feromon anda" Granger menatap lekat wajah sang Alpha dengan tatapan sayu, merasa waspada dengan aura Aamon yang kian mengelap

"Granger...sebaiknya kau keluar dan menyuruh Alucard untuk melindungi mu dariku. Cepat!!" Titah Aamon yang segera di jawab tindakan oleh Granger

Ceklek

Pintu sudah di tutup, sang Alpha yang masih terdiam menatap dokumen tersebut kini meninju meja kerjanya dengan kencang "BAJINGAN!!! HAAHHHHH!!" Bentak Aamon dengan perasaan yang hancur, padahal ia sudah tenang dengan kasus pembunuhan kakak tertuanya tetapi penyataan salah tidak di ungkapkan karena beberapa bukti tidak sesuai dengan kejujuran si pelaku, yang seusai adalah tindakan kejahatan pelaku sedahulu kala

Siapa? Mengapa? Bagaimana? Kenapa? Semua pertanyaan tersebut membuat pening kepalanya, yang paling membuatnya frustasi adalah siapa pelaku sesunguhnya, pusing. Ia benar benar pusing. Ia ingin istirahat ingin tenang sejenak saja menikmati waktu bersama Natan, ahhh ya...Natan

Fwos

Aamon sungguh terbawa emosi hingga tak sadar melepaskan feromonya, ia ingin melampiaskan emosinya dengan melukai dirinya kembali ahh tapi itu tindakan bodoh yang tidak berguna untukmu Aamon..

Lantas kini ia keluar dari kantornya, semua anggota kepolisian kini saling menjauh merasakan aura Aamon yang benar benar suram Alucard kini mendekatinya sembari memberikan kunci motornya kepada sang Alpha tersebut

"Jalur barat sedang macet, gunakan motorku saja kau kemari mengunakan mobil kan?" Ucap rekanya tersebut yang kemudian di jawab anggukan oleh Aamon "cepatlah pulang, mata mu mulai menguning" Lanjut Alucard yang kini segera langsung beranjak pergi dari sana

Aamon melihat kunci motor tersebut lalu melihat ke jendela menatap manik birunya mulai menguning seolah terbawa oleh hasrat nafsu "Aku rut..."

***
|Apartemen Natan|

Natan tengah diam di atas meja makan sembari menatap keluar jendela apartemen tersebut yang ternodai dengan rintikan air yang tersangkut di kaca, tak ada semangat di manik biru emeraldnya hanya tatapan kosong seolah tiada kata semangat dalam hidupnya

Ramen di depanya sudah dingin dan kuahnya asat, padahal ia tadi sudah memikirkan enaknya makanan hangat instan di saat musim hujan seperti ini tetapi ingatannya tentang pelaku pembunuhan yang di prediksi tidak salah itu sontak membuatnya pikiran tentang mie hangat tersebut sirna seketika.

"Aku terlalu merepotkannya..." Batin Natan menyingkirkan mangkuk berisi mie dingin tersebut ke sebelahnya lalu melepaskan kacamatanya yang berembun dan menaruh kepalanya di atas meja masih dengan tatapan kosong di maniknya

BRAK BRAK BRAK

"PUJI TUHAN!" Natan tersentak dari meja di kala mendengar suara ketukan kencang tersebut "sebentar!! Aku kesana" Omega manis tersebut mengambil kacamatanya kembali lalu memakainya dan lantas berdiri dari kursi lalu berlari kecil menuju kesana

Di kala membuka pintu aroma Vinum tercium jelas di indra penciumanya ini pasti Aamon! Dalam keadaan rut?

"Aamon-"

Cup

"??!!!" Natan terkejut setengah mati di kala bibirnya langsung di sambar oleh Aamon, baru saja membuka pintu!!! Oh sial jika Aamon bukanlah penganti matenya ini sudah masuk tindakan pelecehan seksual!

Love Is A Case [Amonat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang