7. Ldr

211 14 9
                                    

"Bagaimana kabarmu Natan? Apa kita bisa bertemu sekiranya minggu depan?"

"Enn...aku kurang tahu, kemungkinan proses otopsi dan yang lain lain akan memakan waktu yang cukup lama, terlebih yang ku otopsi adalah seorang mantan direktur"

"Im really miss you..."

"Baru saja 4 hari tak bertemu..."

"Aku sungguh bingung ingin menghabiskan waktuku dengan siapa...hanya kamu yang rela ku jadikan pemuas egois ku"

"Kau kejam, kau bisa mengajak Gussion dan Claude untuk main main sejenak ke apartemen mu..."

"Kau yang jauh lebih kejam karena menyuruh ku menyiksa diri sendiri dengan melihat kedua insan yang berscanda gurau di depanku. That's Rude."

"Haha!! Ternyata kau bisa begitu juga huh?"

"Hah...terserah, aku akan kesana jika begitu"

"Jika nyonya Valentina membolehkan, kemarin beliau memberikan obat penekan, yang biasanya ku gunakan"

"Hah? Dia disana?"

"Tak sopan mengunakan kata dia ke nyonya besar Mon!"

"Yayaya, baiklah jadi ibunda disana?"

"Hemm, dia berkunjung kesini untuk mengidentifikasi beberapa alat yang di gunakan saat pembunuhan terjadi, bisa di bilang beliau bagian dari pengurus kasus"

"Semangat ya...aku akan rapat jika begitu"

"Hemm, kau juga"

Tut

'Hah....aku merindukanya' Guman Natan sembari menatap sebuah album berisi kertas dengan tulisan 'my heart belongs to you, i'll take a piece of you.' disana, yap ini adalah pesan yang Aamon berikan 5 hari lalu, sampai sampai Natan membuat album berisi pesan tersebut karena spesial(?) entahlah.

Bagi yang belum paham, mereka telah berpisah karena pekerjaan. Aamon di Moniyan sementara Natan di Northern Vale untuk apa? Tentu pekerjaan, hal ini sudah berlangsung selama 4 hari dan Aamon selalu mengajak vidio call selama pagi siang sore malam terkecuali jika sedang sibuk, selalu saja khawatir dengan keadaan Natan di luar jangkauannya.

Ayolah bertahan sebulan saja!! Yah mustahil bagi mereka, mana Natan selalu membawa album pesan tersebut jika sedang pergi bekerja keluar kota.

Tentang kemajuan hubungan mereka? Yah, Nyonya besar Paxley membolehkan hubungan mereka berdua berlangsung, tetapi dengan syarat tak mempublikasikan serta tidak boleh terlena dari tugas pekerjaan masing masing. Karena beliau tahu jika semakin tidak di perbolehkan semakin Aamon buta di jalanya kelak.

Aamon di Moniyan hanya bisa diam termenung memikirkan keadaan Natan di Cadia riverlands, bagaimana suhu badan Natan sekarang? Bagaimana kondisi mood Natan sekarang? Bagaimana keadaan sekitar Natan? Apa dia sedang di intai oleh orang lain yang mengetahui hubungan mereka? Apa hotelnya di beri penyadap? Sialan, semua ini membuat Aamon terus menerus memandang handphonenya dan tak fokus pada pekerjaannya "sial, aku benci ini..."

***
|Hotel North Heaven|

"Ahhh!!! Empuknya!!!" Ujar Natan yang menjatuhkan tubuhnya ke atas kasur hotel, sangat nyaman dan tentram di atas kasur hotel yang satu ini cocok untuk melepas penat dan istirahat

Love Is A Case [Amonat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang