33. Being a 'mother'

150 16 5
                                    

"Aku Valentina Paxley, di hadapan teman, keluarga, dan Tuhan, saya menjadikan kamu untuk menjadi istriku. Aku berjanji dengan bantuan Tuhan untuk menjadi suami yang setia, berbakti, dan penuh kasih sepanjang hari-hari kehidupan kita."

"Aku Duke Franschez, menyerahkan diriku kepada Paxley. Aku Duke Paxley, Di hadapan teman, keluarga, dan Tuhan, aku menjadikan mu untuk menjadi suamiku. Aku berjanji dengan bantuan Tuhan untuk menjadi istri yang setia, berbakti, dan penuh kasih sepanjang hari-hari kehidupan kita."

"Kedua mempelai di persilahkan untuk memberi ciuman satu sesama lain sebagai pengesah-an"

PROK PROK PROK PROK

Lunox tersenyum di kala melihat rekaman vidio tersebut, ia letakkan kepalanya di pundak suaminya "lucu sekali..." Ucap Lunox kala wajah Duke tersorot di layar saat itu

"Kamu tidak cemburu?"

"Mn, mengapa aku cemburu? Aku suka melihat hal-hal berbau romansa dan para shota~ mereka imut"

"Perlu mengganti rekaman lain saja?"

"Jangan, ini saja!"

"Demi tuhan..."

"Pfftt-"

-Creak

Natan melihat kedua insan yang saling menyenderkan kepalanya satu sesama lain di depan tv "kalian masih bangun?" Pria itu bertanya, kala tatapannya tertuju kepada layar lebar di sana langsung senyuman terukir di bibirnya

Valentina menoleh untuk menghadap ke asal suara tersebut "oh, menantuku...Lunox tidak bisa tidur usai makan malam tadi, dia membuka seluruh lemari dan menemukan box berisi vidio pernikahan ku dan Duke dulu"

Memang kebiasan Lunox tidak berubah walau usia semakin menambah "sudah kebiasaannya untuk menghancurkan rumah bila tidak bisa tidur" Tuturnya sembari berjalan mendekat ke arah mereka berdua

"Apa yang membuatmu tidak bisa tidur?" Tanya Lunox, pria itu hanya melihat ke bawah

"Lun-ah...maksutku, mama" Nada sendu tiba tiba keluar dari bibirnya, sontak Lunox dan Valentina saling bertatapan kebingungan

"Boleh aku minta Macc and cheese buatan mu?" Lanjutnya membuat Lunox membulatkan matanya, terkejut

Wanita itu segera berdiri dari sofa lalu berjalan mendekat ke arahnya "sesuatu terjadi?" Tanya Lunox dengan khawatir

"A-Apa? Kenapa? Apa tidak bole-"

"-Kau selalu memintaku melakukan suatu hal karena ingin berbicara dengan ku kan? Terlebih ini jam 3 pagi" Segera Lunox pegang kedua bahu Natan dengan tatapan fokus ke arahnya

Valentina ikut mendekat ke arah mereka dengan wajah kebingungan "ada apa?" Tanya Valentina

"Aku ingin berbicara tentang Aamon..." Tutur Natan secara tiba-tiba, sontak Valentina langsung mengangguk kepada Lunox

"Dimana dia sekarang?" Valentina bertanya

"Tadi rahangnya geser, tapi aku sudah mengobatinya lalu ku beri obat pereda nyeri. Ia masih tidur sampai se-"

"-Ayo ke dapur" Benar benar Valentina seperti orang yang kepanikan, mertua mana yang tidak panik di H- pernikahan anaknya tercipta masalah di antara kedua mempelai?!

Lunox segera pergi ke bagian dapur untuk menyiapkan barang barang untuk membuat Macc and cheese selagi Valentina dan Natan duduk di kursi pantry yang berada di dekat dapur disana

"Jadi ada apa?" Tanya Valentina memegang paha Natan dengan tatapan sayu kepadanya

Natan menatap ke bawah lalu mengigit bibirnya "apakah aku akan cocok menjadi pasangannya bunda?" Ucapannya membuat Valentina dan Lunox membulatkan mata kepadanya

Love Is A Case [Amonat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang