06 : Similar But Not The Same

3.5K 456 35
                                    

Hening, itulah yang mendeskripsikan keadaan di dalam mobil hitam yang tengah dikendarai oleh si pemuda tan. Renjun yang sejak tadi menahan ocehannya pun akhirnya membuka suaranya.

"Yak! Setidaknya beritau aku kau mau membawaku kemana!" Semprot Renjun.

Bagaimana tidak, mereka sudah berkendara hampir setengah jam. Bahkan Renjun sendiri sudah tidak mengetahui dirinya berada di mana saat ini, ia hanya berharap sosok di sampingnya tidak macam-macam dan meninggalkannya di jalan begitu saja.

"Aku kira kau bisu." Ujar si pemuda tan yang membuat wajah Renjun seketika berubah masam.

"Yang bisu itu kau bukan aku! Buat apa juga aku buka mulut kalau lawan bicaraku modelan sepertimu!" Sahut Renjun dengan nada penuh kekesalan yang malah membuat sosok di sampingnya terkekeh.

"Aku akui kau memang beda dengan mainan-mainan Haechan yang lain." Ujar si pemuda tan yang seketika mengundang kerutan pada kening si pemuda Huang.

Menyadari keterdiaman dan wajah bingung sang lawan bicara. Si pemuda tan pun memelankan laju mobilnya dan melirikkan matanya ke arah sosok mungil yang tengah duduk di sampingnya.

"Kau pikir aku Haechan kan?" Tanya si pemuda tan diakhiri dengan kekehan kecilnya. Hingga tak lama, mobil hitam mewah tersebut berhenti tepat di depan sebuah kafe bergaya klasik eropa yang terlihat cukup sepi padahal bangunannya terlihat megah dan mewah.

"Aku Donghyuck, ayo turun." Ujar si pemuda tan lagi yang kemudian melepas seatbeltnya sebelum membuka pintu mobilnya dan beranjak keluar. Meninggalkan Renjun yang tengah mengedipkan kedua matanya.

Pantas saja dia merasa ada yang aneh sejak masuk ke dalam mobil sport berwarna hitam tersebut. Ia kira berduaan dengan Haechan di dalam mobil yang membuatnya merasa aneh, ternyata bukan karna itu melainkan karna sosok yang sejak tadi membawanya pergi bukanlah Haechan, melainkan Donghyuck.

"Benar kata mama, jangan sembarangan menerima ajakan orang." Gumam Renjun sebelum ikut melepas seatbeltnya san beranjak keluar.

▪︎
▪︎
▪︎

Renjun berdeham pelan sembari sesekali mengedarkan pandangannya ke arah kanan dan kiri. Padahal lahan parkir kafe mewah tersebut sangat luas, tapi hanya ada beberapa mobil termasuk mobil Donghyuck yang menempatinya.

Entah karena letak kafe tersebut yang terlalu jauh, atau menunya yang terlalu mahal, atau karna saat ini masih sore entahlah, Renjun malas berfikir terlalu banyak.

Terlalu fokus dengan isi pikirannya, Renjun pun tidak menyadari bahwa sejak tadi Donghyuck tengah memperhatikannya. Hingga beberapa detik kemudian mata keduanya bertabrakan yang membuat Renjun reflek menahan nafasnya.

Bagaimana tidak, Donghyuck saat ini tengah menatap intens dirinya. Ditambah dengan wajah dingin dan aura kuat yang menguar dari tubuh sosok yang merupakan kembaran dari Haechan tersebut.

Tanpa membuka suaranya, Donghyuck hanya menolehkan kepalanya ke arah pintu masuk kafe. Seakan memberikan kode pada Renjun untuk ikut masuk dengannya.

Renjun yang mendapati hal itu pun membulatkan matanya dan mengusap tengkuknya ragu. Setahunya ia hanya berurusan dengan Lee Haechan, tapi entah kenapa ia jadi seakan-akan berurusan dengan Lee Donghyuck juga.

"Anu, kau saja yang masuk aku tunggu disini." Ujar Renjun dengan nada sopannya yang membuat Donghyuck reflek mengangkat alis kirinya.

"Tumben?" Ujar Donghyuck yang mengundang kerutan bingung di kening Renjun.

"Apanya?" Polos Renjun.

"Nada bicaramu, biasanya kau selalu teriak-teriak, mengumpat dan mencaci maki Haechan?" Tanya Donghyuck yang seketika membuat Renjun terdiam di tempatnya dengan wajah melongonya.

Devil's Triangle ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang