Renjun tidak hentinya mengulas senyumnya, saat ini dirinya sendiri masih berada di dalam mobil milik Donghyuck dengan si pemuda tan yang tengah sibuk mengendari mobil mewahnya tersebut.
Keduanya baru saja pulang dari kafe tempat dimana Renjun dan Donghyuck menjadi lumayan dekat untuk pertama kalinya. Tidak ada pembicaraan diantara keduanya, Renjun mewajari hal itu karena Donghyuck memang tipe yang lebih pendiam dibandingkan dengan Haechan yang selalu memancing emosi orang.
Sekitar sepuluh menit akhirnya mobil Donghyuck berhenti tepat di depan pagar rumah sederhana milik keluarga Renjun. Donghyuck yang baru saja mematikan mesin mobilnya pun menolehkan kepalanya ke arah Renjun sembari mengulas senyumnya.
"Terimakasih karna sudah mau menemaniku hari ini." Ujar Donghyuck lembut.
"Yang harusnya berterimakasih itu aku tau! Kau yang mengajakku, kau yang membayar kau juga yang mengantarku pulang. Jadi aku yang harusnya bilang terimakasih." Sahut Renjun dengan wajah sedikit kesalnya jangan lupakan bibirnya yang sedikit mengerucut membuat wajahnya terlihat menggemaskan.
"Tidak masalah kok, hanya sekedar mentraktir dan mengantar pulang itu tidak ada apa-apanya." Donghyuck membalas ucapan Renjun sembari mengusak singkat surai Renjun, membuat si pemuda Huang pun mendengus kencang.
"Kau ini sepertinya hobi sekali mengacak-acak rambutku!" Protes Renjun yang malah mengundang kekehan milik Donghyuck.
Untuk beberapa detik tidak ada pembicaraan diantara keduanya, tapi kontak mata keduanya tidak terputus sama sekali dan hal itu membuat jantung Renjun berdetak tidak karuan saat ini.
"Eum...mau mampir?" Renjun melontarkan pertanyaannya dengan wajah polosnya yang membuat Donghyuck terdiam sejenak. Namun tak lama ia mengangguk sebagai jawaban diikuti dengan senyum tipisnya yang membuat Renjun reflek mengulas senyum sumringahnya.
▪︎
▪︎
▪︎Ningning tidak berhenti menatap sosok pemuda tan yang saat ini tengah berdiri tepat di samping tubuh sang kakak. Tidak jauh berbeda dengan Ningning, Wendy yang semula berniat memberikan ceramah pada putranya tersebut harus menghentikan niatnya saat matanya mendapati kedatangan tamu tidak diundang.
"WOAH MAMA! GEGE BAWA PULANG PANGERAN KUDA PUTIH!!" Teriakan menggelegar Ningning memenuhi rumah sederhana milik keluarga Huang tersebut, membuat Renjun yang mendengarnya ingin melempar wajah sang adik menggunakan sepatunya.
Wendy yang mendapati teriakan Ningning pun dengan cepat menutupi mulut sang anak dan mengulas senyumnya, terlebih saat mendapati senyum tipis sang tamu.
"Aigoo, teriakanmu sudah mengalahkan suara ambulans. Ayo masuk, tidak baik berdiri di depan pintu terlalu lama." Ujar Wendy dengan senyum ramahnya yang kemudian memberikan kode pada Renjun untuk membawa masuk tamunya.
Donghyuck yang melihat Renjun mulai memberikan kode pada dirinya untuk segera mengikuti si pemuda Huang pun terkekeh pelan, terlebih saat mendapati wajah malu milik Renjun yang entah mengapa terlihat menggemaskan.
"Adikmu?" Tanya Donghyuck dengan suara pelannya yang diangguki oleh Renjun.
"Maaf ya, dia memang begitu." Ujar Renjun sembari mengusap tengkuknya.
"Tidak masalah, kalian berdua sangat mirip." Sahut Donghyuck diakhiri dengan senyumnya yang membuat Renjun memicingkan matanya ke arah Donghyuck.
"Mirip dalam artian baik atau buruk?" Si pemuda Huang bertanya dengan tatapan menyelidiknya yang membuat Donghyuck lagi-lagi hanya terkekeh.
"Baik kok." Singkat Donghyuck dan berhasil mengundang kekehan milik Renjun.
![](https://img.wattpad.com/cover/367767687-288-k21847.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil's Triangle ✓
RomanceRenjun sangat paham dan sangat tahu bahwa dirinya benar-benar berada dalam posisi yang berbahaya dengan terjebak bersama si kembar Lee Donghyuck dan Lee Haechan. Tapi dirinya tidak bisa memikirkan apalagi melakukan apapun untuk bisa keluar dan pergi...