Haechan menghembuskan nafasnya kasar sembari mengusak asal surainya. Sejak tadi ia mencari keberadaan Renjun, ia bahkan sudah empat kali memutari daerah sekitar hotel tapi nihil, ia tidak menemukan si pemuda Huang. Bahkan staff hotel juga mengatakan bahwa tidak ada pemuda dengan ciri-ciri yang disebutkan Haechan di dalam area hotel.
"Ck, kau kabur kemana sih Huang." Gumam Haechan yang kemudian memukul kencang stir mobilnya dan kembali memacu mobil mewahnya tersebut, sepertinya ia harus mencari sedikit lebih jauh dari area hotel.
▪︎
▪︎
▪︎
Di tengah hujan yang masih bisa dibilang cukup deras terdapat sesosok pemuda yang terlihat masih berjongkok di tempatnya, tidak menghiraukan udara dingin ataupun tatapan aneh yang orang-orang berikan padanya.
Renjun, ia hanya diam dan menyembunyikan wajahnya diantara lipatan kedua tangannya. Hingga tak lama telinganya mendengar suara mobil yang berhenti tepat di sampingnya disusul dengan suara klakson, yang membuat si pemuda Huang mendongakkan kepalanya dan mengerutkan keningnya saat mendapati mobil hitam familiar sudah berhenti tepat di sampingnya.
Belum sempat Renjun membuka suaranya, jendela mobil mewah tersebut sudah lebih dulu terbuka dan menampakkan sesosok pemuda yang tidak lain adalah Lee Donghyuck. Renjun yang mendapati kehadiran Donghyuck pun mengerutkan keningnya, kenapa Donghyuck bisa ada disini dan datang di waktu seperti ini.
"Masuk." Ujar Donghyuck dengan suara sedikit kencang. Namun bukannya menuruti perintah si pemuda tan, Renjun hanya mendengus dan segera berdiri dari posisinya lalu melangkahkan kedua kakinya pergi.
Moodnya saat ini benar-benar sedang tidak baik, melihat wajah Donghyuck yang benar-benar sangat mirip dengan Haechan membuat emosi Renjun kembali meledak-ledak.
Renjun yang masih terus memacu kedua kakinya pun seketika menghentikan langkahnya saat mendapati sebuah tangan mencengkram lembut pergelangan tangan kanannya. Membuat Renjun reflek menolehkan kepalanya dan mendapati Donghyuck sudah berdiri di belakangnya dengan pakaian yang perlahan mulai dibasahi oleh air hujan.
"Renjun." Panggil Donghyuck lembut yang membuat Renjun mengepalkan kedua tangannya.
"Renjun?" Tidak mendapati respon dari si pemilik nama, Donghyuck pun kembali memanggil nama sosok manis di hadapannya. Membuat Renjun yang mendengarnya pun menumpahkan kembali air matanya.
Entah mengapa mendengar panggilan lembut Donghyuck serta perlakuan lembut Donghyuck membuat emosi Renjun seketika meluap begitu saja, membuat pertahanannya runtuh dalam sekejap.
"Kenapa hm?" Lembut Donghyuck lagi. Kali ini si pemuda tan memberanikan dirinya untuk mengikis jarak diantara keduanya, membuat tubuh Donghyuck dan Renjun berjarak cukup dekat saat ini. Namun Renjun terlihat masih enggan untuk membuka suaranya.
"Renjun-ah." Panggil Donghyuck lagi sembari mengusap lembut pipi Renjun yang terasa dingin, menandakan bahwa si pemuda Huang sudah cukup lama berada dibawah guyuran hujan.
"Kembaranmu bajingan!" Renjun yang sejak tadi diam pun akhirnya mulai membuka suaranya, kedua matanya kembali berkaca-kaca yang membuat Donghyuck terdiam dengan rahang yang sedikit mengeras. Terlebih saat iris tajamnya mendapati luka dibibir Renjun dan bercak kemerahan di leher si pemuda tan.
Perlahan emosi mulai memenuhi Donghyuck, terbukti dari tatapan tajam dan nyalangnya ditambah dengan rahang tegasnya yang semakin mengeras. Sedangkan Renjun, ia terlihat menundukkan kepalanya mencoba menyembunyikan tangisannya karena tidak ingin terlihat lemah.
Renjun yang tengah berusaha menahan isakannya pun seketika membeku di tempatnya saat merasakan Donghyuck menarik lembut tubuhnya, membawa tubuhnya yang dingin ke dalam pelukan hangat milik si pemuda tan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil's Triangle ✓
RomanceRenjun sangat paham dan sangat tahu bahwa dirinya benar-benar berada dalam posisi yang berbahaya dengan terjebak bersama si kembar Lee Donghyuck dan Lee Haechan. Tapi dirinya tidak bisa memikirkan apalagi melakukan apapun untuk bisa keluar dan pergi...
