Berbanding terbalik dengan malam di apartemen mewah milik si kembar Lee, malam di dalam rumah sederhana milik keluarga Huang saat ini terlihat sangat hangat dan ramai.
Di meja makan kecil yang terletak di tengah-tengah dapur sederhana, terlihat seorang pemuda berwajah manis yang sejak tadi tidak hentinya mengeluarkan emosinya pada sosok perempuan yang merupakan adik kandungnya tersebut.
"Makan saja makananmu sana!" Emosi Renjun sebelum menyendokkan nasi ke dalam mulutnya.
Bukannya menuruti perintah sang kakak. Ningning, yang memiliki hobi menggoda kakaknya itu pun kembali membuka suaranya sembari menatap sang kakak dengan tatapan menggodanya.
"Gege kan belum menjawab pertanyaanku." Sahut Ningning dengan senyum jahilnya yang membuat Renjun memutar matanya jengah.
"Jadi yang tadi itu teman atau pacar??" Ningning kembali membuka suaranya sembari menaik turunkan kedua alisnya, yang membuat Renjun semakin geram.
"Pacar-pacar! Anak kecil tidak boleh membicarakan pacaran!" Semprot Renjun sembari memelototi sang adik yang seakan tidak ada rasa takut sedikit pun.
"Aku sudah gede ya Ge!" Protes Ningning.
"Masih kecil, tubuhmu saja masih mini." Renjun menyahuti dengan santai yang seketika membuat Ningning kehabisan kata-kata.
"Gege butuh kaca tidak?! Badan gege saja tidak jauh berbeda dengan badanku!" Emosi si bungsu sembari menunjuk wajah sang kakak menggunakan sendok di tangannya, membuat Wendy yang sejak tadi hanya diam memperhatikan kedua anaknya itu pun menghembuskan nafasnya kencang.
"Bertengkar lagi, mama ambil makan malam kalian!" Ancam Wendy dengan tatapan galaknya yang seketika menghentikan mulut Ningning dan Renjun.
Keduanya seketika diam dan kembali melanjutkan acara makan malam mereka yang sempat tertunda karena perdebatan sebelumnya. Mendapati suasana mulai tenang, Wendy pun mengulas senyum leganya dan beralih menatap putra sulungnya yang tengah mengunyah makanannya dengab tenang.
"Jadi Renjun, siapa yang mengantarmu tadi?" Tanya Wendy masih dengan senyumnya yang seketika membuat Renjun tersedak makanannya dan bergegas meneguk air di gelasnya.
"Mama!" Protes Renjun dengan wajah lucunya sesaat setelah meneguk habis air di gelasnya.
"Nah kan!!! Mama saja penasaran!!!" Ningning yang tadi diam pun kembali menyuarakan isi kepala dan hatinya. Entah kenapa melihat kakaknya terdesak seperti saat ini sangat menghibur dirinya.
"Tinggal jawab saja, kan mama khawatir sebagai seorang ibu." Wendy menanggapi protesan sang anak dengan wajah yang sedikit dilebih-lebihkan, membuat Renjun hanya bisa mengusap wajahnya frustasi dan melirik sinis sang adik yang tengah menjulurkan lidahnya ke arahnya.
"Huft...teman, anggap saja dia teman Renjun." Jawab Renjun pada akhirnya yang membuat Wendy mengangguk-anggukan kepalanya, sebelum membuka kembali suaranya.
"Lalu Jaemin, Chenle, Xiaojun dan Hendery?" Tanya Wendy dengan nada menggodanya yang membuat Renjun mengedipkan kedua matanya, tidak menyangka sang ibu juga akan ikut menggodanya.
Ingatkan Renjun setelah ini untuk tidak menerima ajakan siapapun dan membiarkan dirinya diantar pulang oleh manusia selain Jaemin, Chenle, Xiaojun dan Hendery.
"Ya mereka juga temanku!" Suara Renjun reflek meninggi yang mengundang kekehan milik sang ibu.
"Oh...mama kira kalian sudah tidak berteman makanya kau mencari teman baru." Wendy masih saja menggoda putra sulungnya itu yang membuat Renjun mengerucutkan bibirnya kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil's Triangle ✓
RomanceRenjun sangat paham dan sangat tahu bahwa dirinya benar-benar berada dalam posisi yang berbahaya dengan terjebak bersama si kembar Lee Donghyuck dan Lee Haechan. Tapi dirinya tidak bisa memikirkan apalagi melakukan apapun untuk bisa keluar dan pergi...