28 : Stay The Night

3.6K 411 31
                                        

Keadaan di dalam kamar Renjun saat ini sangatlah hening, si pemuda Huang terlihat baru kembali ke kamarnya dengan sebuah kotak P3K di tangannya. Sedangkan Haechan, ia terlihat tengah duduk di atas kasur Renjun dengan wajahnya yang masih dipenuhi emosi.

Tanpa membuka suaranya, Renjun pun segera menghampiri Haechan dan mendudukkan dirinya tepat di samping Haechan. Tangannya bergerak menyentuh tangan Haechan yang terluka, membuat Haechan hanya bisa meliriknya dalam diam.

"Kalau mau menggila jangan di depan rumahku! Aku juga yang repot brengsek." Renjun mengeluarkan umpatannya namun tangannya bergerak untuk mengobati luka di tangan Haechan, sesekali ia meniup lembut tangan si pemuda tan saat ia membubuhkan obat merah ke atas lukanya.

Haechan yang semula tengah memasang wajah emosinya pun seketika mendengus saat mendapati kerutan di kening Renjun, diikuti dengan ringisan kecil yang keluar dari bibir cantik si pemuda Huang. Kejadian hari ini membawa kembali ingatannya pada kejadian di hotel dulu.

"Huang." Panggil Haechan dengan suara beratnya yang membuat Renjun mengangkat salah satu alisnya sembari melirik ke arah si pemuda tan yang ternyata tengah menatap intens dirinya.

"Apa? Kalau kau menciumku lagi seperti waktu itu aku pastikan lebam di wajahmu tambah parah!" Ancam Renjun yang seketika mengundang tawa lepas milik Haechan.

"Benar-benar tidak waras, tadi marah-marah sekarang ketawa tidak jelas. Dasar aneh!" Renjun mengomel sendiri saat melihat Haechan masih tertawa terbahak-bahak, tidak menghiraukan bibirnya yang luka serta pipinya yang lebam. Namun tawanya seketika terhenti saat mendapati kedua tangan Renjun saat ini tengah menangkup wajahnya.

Mata Haechan seketika bertabrakan dengan wajah cantik sekaligus tampan milik Renjun, sedangkan si pemuda Huang terlihat tengah fokus meneliti lebam yang menghiasi wajah Haechan.

"Tidak sakit?" Tanya Renjun tiba-tiba yang mengundang kerutan di kening Haechan untuk beberapa detik. Hingga tiba-tiba bibirnya mengeluarkan ringisan dengan sengaja.

"Arghh sakit, gara-gara kau tanya jadi sakit." Jawab Haechan sembari memegang tangan Renjun yang masih berada di pipinya. Membuat si pemuda Huang pun melemparkan tatapan datarnya dan menampar pelan pipi Haechan, mengundang ringisan milik si pemuda tan.

"Kau ini suka sekali kekerasan sih?" Protes Haechan.

"Aku suka memakai kekerasan kalau denganmu saja." Jawab Renjun yang kemudian mengambil kapas baru di dalam kota P3K, tidak menyadari bahwa Haechan saat ini tengah menunjukan smirknya.

"Ohh, jadi love languagemu padaku itu kekerasan? Tidak apa sih, aku suka. Sudah aku bilang semakin sering kau menganiayaku semakin aku menyu-..." belum sempat Haechan menyelesaikan ucapannya, Renjun sudah lebih dulu menekan kuat luka di bibir Haechan dengan kuat. Membuat si pemuda tan pun reflek berteriak kesakitan.

"Bicara lagi, aku pastikan mulutmu robek!" Ancam Renjun dengan wajah galaknya yang mengundang kekehan milik Haechan.

"Bicara lagi, aku pastikan mulutmu robek!" Ancam Renjun dengan wajah galaknya yang mengundang kekehan milik Haechan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Devil's Triangle ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang