Meja makan mewah yang terletak tepat di tengah-tengah ruang makan mansion mewah milik kelurga Lee saat ini terlihay sangat hening dan canggung. Tidak ada pembicaraan diantara enam orang yang mengisi meja makan besar tersebut, hanya ada suara dentingan sendok dengan piring mahal di bawahnya.
Renjun akui makanan yang disajikan di depannya benar-benar sangat mewah dan menggiurkan, tapi entah kenapa tenggorokan dan perutnya tidak bisa menerima makanan tersebut karena atmosfer menegangkan yang menyelimuti ruangan tersebut.
Terlebih sejak tadi si kepala keluarga Lee yang tidak lain adalah ayah dari si kembar terlihat melirik tajam ke arahnya, ditambahkan dengan ibu si kembar yang terlihat sangat sombong bahkan seakan menganggap Renjun tidak ada disana.
"Wine, tuan?" Tiba-tiba salah seorang pelayan menghampiri Renjun, yang membuat Renjun berdeham pelan dan menggeleng sopan sebagai jawaban.
Pemandangan tersebut tentunya tidak luput dari Donghyuck yang duduk tepat di sebrang Renjun bersama dengan Doyoung yang duduk di sampingnya. Sedangkan Haechan duduk di antara sang ibu dan Renjun.
"Bagaimana kuliah kalian?" Bukan Jongin yang membuka suaranya, melainkan Doyoung yang merupakan kakak dari si kembar Lee.
"Tidak ada yang menarik."
"Biasa saja."Baik Donghyuck dan Haechan, keduanya membuka suara mereka bersamaan dengan nada dan ekspresi yang berbeda dengan satu sama lainnya.
Doyoung yang mendapati jawaban dari kedua adiknya pun menghembuskan nafasnya. Mata bulatnya melirik ke arah Jongin dan Krystal yang terlihat tidak berminat membuka suara mereka sama sekali. Sepertinya percuma juga ia mengusulkan acara makan malam, malam ini.
Untuk beberapa menit ruang makan tersebut kembali hening, hingga beberapa saat kemudian. Jongin yang merupakan kepala keluarga pun membuka suaranya yang membuat Doyoung, Renjun, Donghyuck, dan Haechan mengangkat kepala mereka secara bersamaan.
"Kau tau definisi makan malam keluarga?" Tanya Jongin dengan wajah dan nada datar nan dinginnya. Renjun bisa merasakan rasa tidak suka di dalamnya yang membuat si pemuda Huang hanya bisa mengumpati sosok pemuda tan yang menarik paksa dirinya kemari.
"Tentu saja, aku tidak bodoh." Jawab Haechan dengan nada santainya sembari memasukan sepotong daging sapi ke dalam mulutnya.
Renjun yang mendapati jawaban milik Haechan pun mengumpati si pemuda tan dalam hatinya, karena jawaban asal milik Haechan sepertinya semakin membuat Jongin marah.
"Si brengsek ini benar-benar tidak punya sopan santun." Renjun berucap dalam hatinya sembari melirik sinis Haechan yang terlihat santai memakan makanannya.
"Lalu kenapa membawanya?" Jongin kembali membuka suaranya yang kali ini membuat Haechan dengan santai menghentikan kegiatan makannya.
"Appa sudah tau jawabannya." Jawab Haechan lagi dengan senyum miringnya yang membuat suasana meja makan tersebut pun semakin memanas.
"Lee Haechan!" Doyoung yang merasa suasana semakin keruh pun membuka suaranya, mencoba menghentikan adiknya itu dari memancing emosi ayah mereka.
"Apa? Hyung juga sudah tau kan?" Haechan kembali membuka suaranya kali ini ia melirik ke arah Doyoung dan Jongin secara bergantian.
"Ini makan malam keluarga, lalu aku mengajak orang luar untuk bergabung. Artinya dia kekasihku." Haechan melanjutkan ucapannya yang kemudian merangkul bahu milik Renjun yang tengah tersedak makanannya.
Disaat yang bersamaan, Donghyuck dengan kuat membanting sendok di tangannya sedangkan Jongin membulatkan kedua matanya penuh amarah.
"Setelah Doyoung dan Donghyuck kau juga ikutan tidak normal hah?!" Amarah Jongin pun seketika meledak, membuat Doyoung yang mendapati namanya ikut terseret pun menghembuskan nafasnya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil's Triangle ✓
RomanceRenjun sangat paham dan sangat tahu bahwa dirinya benar-benar berada dalam posisi yang berbahaya dengan terjebak bersama si kembar Lee Donghyuck dan Lee Haechan. Tapi dirinya tidak bisa memikirkan apalagi melakukan apapun untuk bisa keluar dan pergi...