Renjun sangat paham dan sangat tahu bahwa dirinya benar-benar berada dalam posisi yang berbahaya dengan terjebak bersama si kembar Lee Donghyuck dan Lee Haechan. Tapi dirinya tidak bisa memikirkan apalagi melakukan apapun untuk bisa keluar dan pergi...
Lorong rumah sakit yang semula terlihat hening walaupun diisi oleh lima pemuda, seketika mulai diisi oleh suara saat mendapati dua orang dokter keluar dari ruang operasi.
"Keduanya baik-baik saja sekarang, kalian tidak perlu khawatir." Ujar sang dokter dengan senyumnya yang kemudian beranjak pergi, meninggalkan lima pemuda yang tengah menghela nafas mereka lega. Namun tak berselang lama, perhatian kelimanya teralihkan pada kehadiran pemuda manis yang tidak asing bagi kelimanya.
"Yangyang? Kau kembali ke korea?" Doyoung yang lebih dulu membuka suaranya saat mendapati pemuda manis yang mulanya tengah berlari sedikit terburu-buru, kini sudah berdiri tepat di samping Jeno.
"Ah, hyung. Aku cuman berkunjung karna sedang libur." Jawab Yangyang dengan senyumnya.
"Bagaimana keadaan Donghyuck dan Haechan?" Tanya Yangyang pada Jeno.
"Mereka baik-baik saja, kau kesini pakai apa? Kenapa tidak meminta Jeno atau Mark menjemputmu?" Bukannya Jeno yang menjawab melainkan Doyoung, membuat Yangyang mengusap tengkuknya dan mengulas senyum sopannya.
"Mereka pasti sedang panik hyung, masa iya aku meminta mereka menjemputku. Lagi pula aku bisa naik taksi kok." Jawab Yangyang sopan yang mengundang senyum Doyoung dan hal itu tidak lepas dari mata Renjun, membuat Mark yang sejak tadi hanya diam di samping Renjun pun menghela nafasnya pelan.
"Yangyang memang dekat dengan Doyoung hyung karna dulu dia mantan kekasih Donghyuck, kau tidak perlu cemburu begitu. Kalau kau pacaran dengan salah satu dari si kembar juga kau pasti dekat dengan Doyoung hyung." Ujar Mark yang seakan mengerti tatapan Renjun, membuat Renjun pun membulatkan kedua matanya.
"Hah? Aku tidak cemburu kok? Lagi pula siapa juga yang mau pacaran dengan salah satu dari jelmaan iblis itu?!" Sewot Renjun yang mengundang kekehan milik Mark juga perhatian Yangyang dan Doyoung.
"Oh ya Renjun, ayo kita obati dulu pipimu." Doyoung berujar lembut sembari mengulurkan tangannya ke arah si pemuda Huang. Terlalu kalut dengan kedua adik kembarnya, Doyoung sampai lupa kalau Renjun juga sedang terluka.
"Pipi? Ohh, hehe...tidak usah hyung, nanti juga sembuh sendiri." Ujar Renjun dengan senyum bodohnya.
"Jawabanmu mirip dengan Donghyuck." Yangyang membuka suaranya dengan senyumnya yang membuat Renjun reflek mendengus kesal.
Baru saja Doyoung akan membuka suaranya lagi. Namun terhenti saat mendapati suara ribut dari arah belakangnya, dan seketika kepalanya menggeleng pelan saat mendapati empat pemuda yang ia ketahui sebagai sahabat dari Haechan dan Donghyuck tengah lari terbirit-birit ke arah mereka.
"Mark hyung, Jeno hyung! Bagaimana Donghyuck hyung dan Haechan hyung?! Siapa yang menang?!" Panik Jisung saat sudah berdiri di depan Jeno, membuat Jeno berdecak begitu juga dengan Mark.
"Lagi pula mereka ini aneh sekali sih, saudara macam apa yang bertengkarnya bunuh-bunuhan cih." Lucas membuka suaranya. Namun dengan segera Shotaro menyiku pelan tubuh Lucas, membuat Lucas membulatkan kedua matanya dan mengulas senyumnya saat mendapati kehadiran Doyoung dan Jaehyun.
"Hehe...maaf hyung, aku cuman bertanya asal saja kok." Ujar Lucas dengan senyum bodohnya yang membuat Doyoung menggelengkan kepalanya sedangkan Jaehyun hanya mendengus pelan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.