Bab 7

146 19 5
                                        

Tangan Jaehan masih terulur menahan langkah Yechan ketika mereka baru saja keluar asrama dan berniat untuk berangkat ke sekolah.

Mata Yechan memandang kesal tangan dan wajah Jaehan bergantian, Yechan menghembuskan nafas frustasi lalu berkacak pinggang.

"Katakan, apa yang sebenarnya terjadi diantara kalian ?" Tanya Yechan kesal pada Jaehan. Juga Jehyun yang kala itu sengaja menunggu Yechan keluar asrama untuk mengajaknya berangkat ke sekolah bersama.

"Tidak pernah terjadi apa-apa, aku hanya ingin pergi ke sekolah bersama mu. Dan entah mengapa ketua Dewan Siswa tengil ini selalu saja menjadi penengah antara kita.." jawab Jehyun tanpa turun dari motornya, tentu dengan nada suara yang menyebalkan dan sedikit di bumbui drama.

Jaehan mendengus kesal mendengar jawaban Jehyun, semalaman tidak bisa tidur memikirkan kenapa dia bisa sangat perduli dan khawatir dengan tindak-tanduk Jehyun pada Yechan. Yang Ia tau konsekuensi nya adalah Jaehan sendiri yang akan di curigai oleh Jehyun bahkan Yechan. Semua hal itu membuatnya sakit kepala.

"Berhenti berpura-pura ingin dekat dengan nya ! Jika kamu pikir dengan menggangu nya bisa menyakiti ku, kamu salah. Yaaa... Jehyun-ah, bocah itu tidak ada hubungan nya dengan ku." Kesal Jaehan

Tawa remeh terlihat di wajah Jehyun mendengar segala ocehan Jaehan yang membuat telinga nya gatal.

"Berhenti bertingkah bak cenayang, kamu tidak tau apa yang ku pikirkan Jaehan. Lagi pula, anak itu tidak berkeberatan dekat dengan ku. Samalam kami berkencan, makan ramyeon bersama di toserba iyakan... Yechan !!" Ucap Jehyun sambil menatap Yechan dan menekan nada suaranya ketika mengatakan mereka bertemu tadi malam.

Sesuatu di sadari Yechan, secara langsung atau tidak. Seperti nya dia sudah terjebak di pusara masalah antara Jehyun dan Jaehan yang dia tidak ketahui itu apa. Sudah sangat terlambat melarikan diri, di tambah Jehyun membuat asumsi agar Jaehan berpikir mereka sudah dekat. Dan benar saja, Jaehan sedikit terkejut namun tidak bisa memperlihatkan itu.

Meski penasaran apa semua itu benar, tapi Jaehan tidak akan menanyakan nya sekarang.

Berpikir ini akan membuatnya terlambat, Yechan menepis tangan Jaehan yang sedari tadi menghalangi nya. Lalu mendekati Jehyun dan menendang kaki nya, membuat Jehyun kesakitan dan sedikit membuat motornya oleng karna menahan kaki nya yang sakit.

"Aaww....apa kamu ada masalah dengan ku, kenapa tiba-tiba menendang ku ?" Kesal Jehyun pada Yechan setengah berteriak, disana Jaehan langsung menahan tawanya karna terus terang ekspresi Jehyun sangat lucu.

"Kalian berdua, sungguh konyol. Bocah itu, anak itu, apa tidak bisa memanggil ku dengan benar ? Nama ku Yechan jika kalian butuh di ingat kan. Dan... Jehyun-ah kita tidak berkencan semalam. Kita hanya tidak sengaja bertemu, lalu Hyung...kenapa jika Jehyun mendekati ku bisa menyakiti mu ? " Kesal Yechan, mencoba menghentikan segala perdebatan antara Jaehan dan Jehyun.

Meninggalkan mereka beberapa langkah lalu menoleh

"Selesaikan masalah yang ada pada kalian tanpa melibatkan aku. Sungguh kekanak-kanakkan !" Seru Yechan akhirnya pergi meninggalkan dua orang yang terus membuat hari-hari Yechan penuh dengan masalah.

Meladeni nya hanya akan membuatnya terlambat kesekolah, meski jarak asrama dan sekolah tidak Jauh.

Jehyun mentap Mata Jaehan tajam, tepat nya saling bertatapan. Seraya memasang helm nya kembali dan menyalahkan mesin motor sport nya.

"Jauhi Yechan, berhenti sok menjadi pahlawan kesiangan untuk nya. Itu membuat ku bertambah curiga dan ingin terus mengusik nya !" Seru Jehyun seraya melajukan kendaraan nya tanpa menunggu Jaehan menjawab, karna untuk nya itu adalah bentuk peringatan yang tak perlu dibantah.
.
.
.

Love Affirmation Where stories live. Discover now