Cerita tentang Yechan yang harus pindah ke sekolah baru nya dan tinggal di dorm khusus siswa laki-laki. Dia bertemu dengan Junghoon dan Kevin sebagai Roommate nya. Namun kehidupan Sekolahnya tidak melulu berjalan baik, apalagi ketika dia bertemu den...
Langkah kaki Jaehan terhenti begitu saja, seperti ada batu besar yang tiba-tiba menindih punggung nya. Hati nya terus terasa panas melihat Jehyun menggandengYechan seperti membawa nya kesebuah tempat.
Dengan ragu, akhirnya Jaehan mengendap mengikuti. Dugaan awal mereka akan ke perpustakaan karna Jehyun menenteng beberapa buku dan sebuah laptop. Jika Jaehan bisa mengingat, Mereka sedang ada tugas belajar.
Namun siapa sangka, Jehyun melewati perpustakaan begitu saja. Langkahnya mendekati tangga menuju rooftop, jika saja tidak mengingat kan nya bahwa Jehyun suka berada di sana mungkin Jaehan tidak akan sekacau ini perasaannya.
Namun mengingat, Yechan mengatakan itu tempat favorite bagi Jehyun. Bagaimana tidak hati nya Jaehan seperti di aduk-aduk, melihat Jehyun sudah mengajak Yechan terang-terangan ketempat favoritenya
Tidak...tidak boleh. Jaehan tidak akan membiarkan Yechan merasakan kenyamanan bersama Jehyun. . . . * * *
Suara derap langkah kaki membuat Jehyun sedikit tertegun, menatap siapa yang datang ke klinik kesehatan sekolah.
Sebuah kepala menyembul diantara tirai yang menutupi ranjang yang di duduki Jehyun
"Kamjjagiya... Yechan !!!"
Dengan sebuah cengiran, Yechan mendekati Jehyun yang kelihatan masih kaget. Di genggaman nya sudah terlihat obat dan sebuah cotton bud tentu untuk mengobati luka di wajah Jehyun.
Menarik satu bangku dan duduk di hadapan Jehyun, Yechan mulai mengobati luka robek di pelipis bibir Jehyun yang tidak besar tapi tetap menyakitkan.
"Tahan sebentar !"
"Haahh...buat apa kamu kesini. Nanti kesatria mu tiba-tiba datang, aku bisa tambah babak belur."
"Salah sendiri, kamu mencoba mencium ku. Rasakan itu."
"Aarrgg...aw...pelan-pelan, Yechan !!"
Gemas Yechan menekan sedikit luka Jehyun ketika mengobatinya. Membuat Jehyun mengerang.
"Tahan...aku hanya sebentar. Sebelum semua sadar aku tidak ada di kelas."
"Kamu mengkhawatirkan ku ?"
Yechan mengangguk. Walau bagaimanapun, meski Jehyun salah. Luka di wajahnya di dapatkan karna dirinya. Dan Yechan mulai menyadari, Jehyun tidak sejahat kelihatannya.
Jehyun memandang lurus kedepan, tepat dimana mata bulat dan berwarna kecoklatan itu akhirnya menatapnya balik. Sejenak mereka sama-sama terdiam, sampai akhirnya Yechan langsung tersadar dan merapihkan kembali obat-obatan ke tempatnya.
"Itu akan membuat lukanya cepat membaik dan tidak infeksi. Aku kembali ke kelas, istirahat lah hingga jam pelajaran selesai. "
"Gomawo, Yechan-ah. Soal makan ramyeon..."
"Kita akan makan lain waktu. Aku kembali ke kelas Jehyun-ah."
Meninggalkan juga Jehyun yang masih enggan masuk ke kelasnya, bertemu Xen bukan lah hal yang buruk. Namun tetap mengingat kan betapa pedih nya kala itu dia pergi tanpa pamit.
"Xen, mian. Aku masih butuh waktu" batin Jehyun . . . * * *
Yechan mendorong pintu ruang Dewan Siswa tempat dimana teman-teman nya berkumpul dan menunggu.
"Dari mana ?" Tanya Junghoon singkat ketika Yechan baru saja menempelkan bokong nya di kursi sebelahnya
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.