Tiupan angin kencang menerpa wajah Yechan. Menatap langit petang yang makin gelap detik demi detik, rasanya begitu tenang berada disini.
"Kini aku tau. Kenapa kamu suka berada di rooftop, Jehyun-ah."
Jehyun menatap wajah orang yang berdiri di sebelahnya. Yang seharian ini berlagak seperti buronan yang menjadi target oprasi.
"Cih...Kenapa kamu terus bersembunyi ? kamu itu penjahat atau apa ?"
Gerutuan Jehyun yang di sambut tawa oleh Yechan.
"Jehyun-ah...bicaralah dengan Xen, Beri dia kesempatan sekali lagi. Dia berhak memberi penjelasan dan kamu berhak mendapat penjelasan."
Mata ruba Jehyun menatap Yechan tajam, seperti ingin mengajak berkelahi atau melompat dan mencakar wajah nya.
"Kamu terdengar seperti mak comblang."
"Jika itu benar, apa kamu mau memberinya kesempatan ?"
Wajah Jehyun tertunduk, melihat pemandangan kota yang terlihat seperti maket-maket miniatur gedung yang di pajang di sebuah pameran.
"Kamu tidak mau memberi ku kesempatan, Yechan ?"
Yechan tersenyum lalu menggenggam tangan Jehyun
"Kamu tidak benar-benar menyukai ku Jehyun. Jelas terlihat keberadaan Xen mengganggu ketenangan mu. Perasaan kalian belum selesai, berilah diri kalian kesempatan sekali lagi."
"Aku menyukai mu, Yechan."
"Na do. Aku juga menyukai mu, tapi tidak seperti itu. "
"Lalu seperti apa ?"
"Mungkin sedikit lebih banyak dari Hyuk tapi kurang dari Jaehan."
Jehyun terkekeh, jawaban konyol yang baru dia dengar seumur hidupnya. Mungkin dia patah hati, tapi tidak terlalu.
Mungkin Yechan ada benarnya, Yechan hanyalah pelampiasan rasa kesepian nya selama ini. Tapi pelampiasan yang tulus.
"Jadi kamu tidak menyukai Hyuk ?"
Yechan terkekah. Ah...tidak Yechan dan Jehyun tertawa kecil bersama.
"Hyuk sama menyebalkan nya dengan mu, hanya beda level nya saja."
Senyap, tidak ada suara untuk sejenak. Jehyun benar-benar memikirkan apa yang di ucapkan Yechan, haruskan dia memberi kesempatan pada Xen untuk menjelaskan.
"Aku akan memikirkan nya, Yechan."
"mworago ?"
"Bicara dengan Xen. Ini karna kamu yang meminta nya. Kamu juga, bicaralah dengan Jaehan !"
Yechan menatap Jehyun kesal lalu memegang dadanya.
"Ah...Aku patah hati, Kamu membuangku Jehyun..."
Bagaimana ada yang bisa tidak menyukai orang semenggemaskan ini.
Dengan wajah berlaga cemberut dan bertingkah kekanak-kanakan. Rasanya Jehyun seperti siap bersaing andai saja dia tidak bertemu Xen lagi.
Tersenyum lalu menyentil Kening Yechan pelan.
"Membuang Mu apa nya, bahkan kita tidak benar-benar saling menyukai."
Menghembuskan nafas lega nya, Yechan akhirnya bisa tenang ketika Jehyun bersedia memikirkan segalanya.
"Jehyun-ah, Kita bisa berteman lagi kan ?"
Kali ini anggukan kepala Jehyun terasa sangat mantap. Tidak ada alasan untuk menjauhi Yechan, dan kini Jehyun punya alasan untuk berterima kasih padanya.
YOU ARE READING
Love Affirmation
FanfictionCerita tentang Yechan yang harus pindah ke sekolah baru nya dan tinggal di dorm khusus siswa laki-laki. Dia bertemu dengan Junghoon dan Kevin sebagai Roommate nya. Namun kehidupan Sekolahnya tidak melulu berjalan baik, apalagi ketika dia bertemu den...