Bab 36

42 9 6
                                    

Sebin hanya mampu menatap Hwichan sesekali dan membuang pandangan nya kemudian terus seperti itu tanpa ada sepatah kata yang keluar.

Hwichan memutar-mutar cup yang berisi kopi, terlihat asap mengepul di sekitarnya. Melihat kecanggungan Sebin, Hwichan akan berinisiatif membuka percakapan.

Setelah bersusah payah membujuk nya untuk ngobrol sebentar dan memisahkan Sebin dari teman-teman nya, mana mungkin berakhir dengan diam saja.

Jehyun dan Xen hanya saling bertukar pandang lalu menatap Hwichan frustasi.

Dalam lubuk hati nya, Jehyun mengejek sikap kekanakan Hyung nya. Akhirnya dia berdiri sambil menarik lembut tangan Xen.

Tentu Jehyun akan meninggalkan Hwichan dan Sebin untuk lebih leluasa bicara.

"Xen-ah...ayo menyusul Yechan ke perpustakaan !" Seru Jehyun

Xen mengangguk dan berdiri, mereka nyaris melenggang pergi namun Hwichan menahan nya sebentar.

"Ya... Jehyunie, Undanglah Yechan untuk makan bersama dirumah !" Seru Hwichan

Cukup terkejut, kenapa harus mengundang Yechan. Namun Jehyun hanya menatap Xen di tengah kebingungan nya.

"Aa...bukan begitu, Aku akan mengundang Sebin makan kerumah. Dia pasti menolak jika sendirian,  bukan kah Yechan dekat dengan kalian berdua ? teman mu dan teman ku, yaaaa begitu lah..."

Hwichan sedikit mengalami kesulitan menjelaskan, takut menyinggung perasaan Xen namun jelas terlihat dia begitu gugup karna Sebin.

Jehyun dan Xen cukup memahami maksudnya. Maka Jehyun hanya memberi anggukan dan acungan jempol tanda dia mengerti.

Kembali menatap Sebin sepeninggalan Jehyun dan Xen, Hwichan mengajak Sebin untuk bicara di cafeteria sekolah. Cukup tenang untuk sekedar melepas kerinduan.

"Kamu...Apa kabar ?"

Sebin mengangkat kepalanya ketika mendengar Hwichan bertanya perihal kabar padanya.

"Baik, bagaimana dengan Hwichan hyung ?"

"Na do"

Bibir Sebin sedikit bergerak ragu, namun akhirnya memutuskan untuk bertanya juga.

"Hwichan hyung, mengajak ku makan malam ?"

Ah...benar, Hwichan belum menanyakan nya secara official. Tapi dia sudah menyampaikan nya pada Jehyun.

"Ah...Mian, Aku tidak menanyakan nya lebih dulu. Apa kamu tidak bisa, atau pacar mu akan marah ?"

Bisa di bilang, ini adalah cara Hwichan bertanya apa Sebin sudah punya pacar. Ya...secara tidak langsung...

"Oh...opseo. Aku belum punya pacar, mungkin pacar Hwichan hyung yang akan marah."

"Na do opseo..."

Mereka sama-sama mencoba menjawab secepat nya, atau lebih tepatnya mengelak sebelum terjadi miss information. Tapi akhirnya mereka sama-sama tersenyum setelah menyadari maksud mereka terbaca jelas.

"Jadi aku datang dengan Yechan ?"

"Aku anggap kamu bersedia datang untuk makan malam. Waktu nya akan aku beri tau lagi."

Sebin mengangguk, sedikit memahami bahwa Hwichan adalah pewaris bisnis yang di sibukkan oleh beberapa urusan pekerjaan. Mungkin ada baik nya untuk tidak terlalu berharap, meskipun jika di bolehkan Sebin merasa senang bisa bertemu Hwichan lagi.

"Santai saja, hyung. Kabari jika Hyung sudah tidak sibuk. Tapi, ada apa Hyung tiba-tiba kesini ?"

" Appa meminta ku untuk melihat management sekolah ini. Entah untuk berapa lama."

Love Affirmation Where stories live. Discover now