Bab 25

71 13 29
                                    

Turun perlahan dari motor sport besar milik Jehyun, Yechan melepaskan helm dan mengembalikan nya.

Tertunduk lesu, bukan karna kelelahan. Seperti Janji nya di rumah makan BBQ tadi, Jehyun pun akhirnya mencerita kan apa yang sebenarnya terjadi.

Semuanya, tanpa ada yang tertingal...

Kebenaran. Bukan cuma cerita versi nya karna dia mencoba mencari simpati Yechan. Jangan memikirkan itu, memutuskan untuk bercerita pada Yechan saja sudah menjadi keputusan berat untuk nya.

Tangan Jehyun mengapit dagu Yechan dan mengangkat wajahnya yang terus tertunduk. Meski tak menemui satu genangan air mata di pelupuk matanya, namun Jehyun menyadari sorot mata Yechan berubah.

 Meski tak menemui satu genangan air mata di pelupuk matanya, namun Jehyun menyadari sorot mata Yechan berubah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sudah ku bilang, aku enggan menceritakan nya. Sudah lah, bisa kah pura-pura belum mengetahui apa-apa ?"

Yechan tidak menemukan kesedihan dari raut wajah Jehyun namun tetap bisa merasakan sakit yang tersirat dari sikap nya pada Xen selama ini. Kini dia menyesal telah mengetahui, namun ketimbang menyesal harus nya Yechan bisa memperbaiki.

Sedikit...

Memukul lengan Jehyun yang keras, sebenarnya sedikit sakit. Tapi tidak bisa Yechan tunjukkan. Dia hanya ingin memukul Jehyun untuk menyuruhnya berpura-pura belum mengetahui apa-apa.

paaakkk....

"Rasakan itu !!"

"Awww...."

Jehyun serius saat berteriak aaww...pukulan Yechan terasa sedikit perih, sakit, dan menimbulkan sensasi tersengat yang menjadi satu.

"Bagaimana bisa aku berpura-pura tidak tau, bukan kah kamu menjelaskan tanpa menyembunyikan nya sedikitpun. Jujur itu menyakitkan..."

"Menyakitkan apa nya, ini yang sakit !!"

Jehyun terus mengeluh perihal lengan nya yang barusan di pukul Yechan, dan itu berhasil membuat senyum Yechan kembali.

"Apa ini juga sakit ?"

Kini Yechan meletakkan telapak tangan nya di dada kiri Jehyun. Wajah Jehyun tertunduk melihat tangan dan wajah Yechan bergantian.

"Singkirkan dari sana, atau kamu akan menyesal karna menyadari telah meyukai ku !"

Dengan lekas dan panik Yechan menarik kembali tangan nya. Namun hanya sebentar, kemudian dia menggenggam tangan Jehyun.

"Berilah Xen kesempatan untuk menjelaskan, Kita belum tau alasan dia meninggalkan mu. Dia pasti punya sesuatu yang pantas untuk di dengarkan !"

Hanya mampu memalingkan wajah nya, Jehyun menatap sebuah kantong plastik berwarna putih yang tergantung di stang motornya.

"Itu untuk Jaehan kan ?"

Yechan ikut menoleh saat Jehyun menunjuk kantong plastik itu dengan dagu nya, lalu mengangguk.

"Lihat, kamu sangat menyukainya."

Love Affirmation Where stories live. Discover now