Chapter 8

1.3K 123 55
                                    

"Zayyan ada apa denganmu?" tanya Wain karena sejak turun dari wahana roller coaster tadi Zayyan terus melihat ke arahnya. tidak biasanya batin Wain.

"Tidak apa-apa." jawab Zayyan mengalihkan pandangannya.

Saat ini Zayyan, Wain,dan juga Lex sedang ada di salah satu tempat penjual jajanan yang ada di taman tersebut. Mereka sedang mengantri untuk membeli beberapa jajanan ringan untuk menemani jalan-jalan santai mereka. Setelah mendapatkannya mereka pun segera pergi dan mencari tempat untuk memakan semua jajanan yang telah mereka beli. Mereka duduk di salah satu bangku panjang yang memang pihak taman sediakan untuk para pengunjungnya. Di dekat situ juga ada pohon pinus yang menambah kesan sejuk dan juga indah. Di depannya terdapat hamparan bunga dengan berbagai jenis warna dan bentuk. Benar-benar bisa memanjakan para mata yang melihatnya.

"Zayyan apa kau mau coba punyaku?" Wain menyodorkan bungkusan di tangannya kepada Zayyan dengan senyuman cerahnya.

Kenapa? Kenapa kau menyembunyikan segala kesedihanmu di balik senyumanmu Wain, batin Zayyan sedih.

"Tidak. Aku makan punyaku saja." ucap Zayyan menormalkan kembali ekspresinya.

"Kau tidak menawariku?" ucap Lex menengok Wain.

"Apa kau mau?" sekarang Wain menyodorkannya pada Lex yang duduk di sebelah Zayyan.

"Hehe tidak, aku hanya bercanda." jawab Lex cengengesan.

"Zayyan, tumben sekali kau diam" Wain sungguh tidak mengerti ada apa dengan sahabatnya ini.

"Benar. Apa kau merasa pusing?" ucap Lex ikut bertanya dan merasa sedikit khawatir pada Zayyan.

"Sedikit, hehe." jawab Zayyan menampakkan deretan gigi rapinya.

Sebenarnya bukan itu, Zayyan hanya sedang memikirkan kejadian tadi. Apa selain bisa mendengar suara hati orang ia juga bisa membaca pikiran orang yang sedang di sentuhnya? Tapi ia masih tidak mengerti apa maksud dari semua ini? Kenapa ia tiba-tiba mendapatkan kekuatan yang aneh ini? Setaunya ini hanya ada di film-film saja tapi sekarang hal ini terjadi pada dirinya. Zayyan benar-benar tak habis pikir.

Jika di film orang yang mendapatkan kekuatan ini akan menggunakan kemampuannya untuk membantu orang. Apakah ia juga harus melakukan hal yang sama? Apa kasusnya sama seperti di film itu. Ahhh ia pusing memikirkan, batin Zayyan bingung.

"Zayyan. Kau melamun lagi kan" ucap Wain mengagetkan Zayyan.

"Sehoon kau mengagetkan ku saja." Kesal Zayyan tapi hal itu malah menggemaskan di mata Wain.

"Hehe kenapa kau menggemaskan sekali Zayyan." Wain mencubit gemas pipi Zayyan. Sepertinya ia terobsesi dengan pipi cabi Zayyan pikir Wain tersenyum.

"Berhentilah mengatakan itu." Lagi-lagi Zayyan memanyunkan bibirnya.

"Tapi kau memang benar-benar menggemaskan." Ucap Wain tersenyum manis.

"Guys sepertinya aku harus pulang sekarang." Lex melihat jamnya. Sebentar lagi saatnya jadwal cek-up sang nenek, ia harus segera pulang atau mereka akan terlambat untuk bertemu dokter.

"Kenapa kau buru-buru sekali Lex." Ujar Wain yang sekarang fokusnya pada Lex.

"Aku harus mengantar nenek ke rumah sakit. Hari ini jadwalnya untuk cek." Jawab Lex membereskan bekas makannya dan membuangnya di tempat sampah sebelah mereka.

"Apa keadaannya terus memburuk?" Tanya Zayyan khawatir.

"Tidak juga, tapi dokter menyarankan untuk terus melakukan cek-up setiap dua minggu sekali." Jelas Lex.

Selama ini Lex hidup bersama neneknya karena kedua orang tuanya telah berpisah dan memiliki keluarga masing-masing. Sekarang Lex harus mengurus neneknya yang sudah sakit-sakitan karena memang usianya yang sudah tua. Saat dirinya tidak ada, bibinya lah yang akan menjaga neneknya di rumah. Mereka selalu bergantian untuk menjaga nenek.

Apple Magic (Sing & Zayyan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang