Beberapa waktu sebelumnya..
Kinanti datang bersama Cewok dan tiga pelayan dapur yang membawa nampan besar.
Perayaan hari kemarin seolah belum selesai.
Berbagai daging dan sop terhidang di atas meja.
Keluarga Adi bukannya menerima makanan ini.
Tetapi kasihan melihat para pelayan membawa nampan yang terlihat sangat berat.
Wanita ini benar-benar melakukan segala sesuatu secara maksimal.
Tampak jelas hanya ada tiga orang di dapur yang mendengarkan dirinya.
Lalu ia memaksa ketiganya membawa beban yang melebihi beban kerja yang biasa mereka lakukan.
"Budhe, Bibi. Maafkan Kinan cuma bisa membuat kue sederhana ini."
Kinanti menyodorkan sebuah kue kecokelatan yang menguarkan rasa manis dan gurih bahkan sebelum diletakkan ke atas meja.
Para panutua terlihat ragu.
Jika menerima ini, bayangan mereka melihat ketika mereka kembali ke masa lalu.
Saat mereka kaya tetapi mereka tak mampu membeli perhiasan dan pakaian baru setiap bulannya!
Sekarang, bahkan jika setiap hari mereka membeli satu pakaian terbaik dan terbaru di kota, mereka masih memiliki makanan berkualitas di dapur.
Bagaimana jika semua kekayaan yang melimpah ini menghilang hanya karena menerima wanita lain?
Wanita yang memiliki status tinggi, tetapi tidak memiliki uang sebanyak menantu mereka!
Wajar saja jika mereka tidak terlalu menaruh perhatian pada istri kedua keponakan dan saudara mereka.
Keluarga Adi sepenuhnya hidup di kampung mereka dan tidak pernah ke luar kecuali rombongan yang sibuk menjajakan hasil panen.
Semuanya diatur oleh orang tua Adi Barja dan dilanjutkan oleh satu-satu putranya itu.
Para pejabat setempat cenderung menghormati keluarga mereka yang menyumbangkan kebutuhan pangan untuk separuh kota mereka.
Segala urusan pemerintahan cenderung baik, pasar di kota pun aman dan lancar.
Andai Keluarga Adi tidak memiliki banyak mulut untuk diberi makan, uang hasil panen akan cukup untuk membeli sebuah gelar.
Mereka tidak pernah tahu kekuatan pejabat bahkan meski keluarga pejabat tidak memiliki uang sebanyak mereka.
Jemari Kinanti menusuk daging telapak tangannya yang lembut.
Seumur hidup dia tidak pernah diabaikan!
Cewok memberikan sebuah sendok kayu bulat dan menenangkan hati majikannya.
Kinanti meraihnya dan menenangkan hati.
Ini bukan berarti keluarga besar ini akan hidup bersama mereka!
Tetapi suaminya tidak punya orang tua.
Suaminya adalah anak yang taat.
Dia sudah mendengar kisah suaminya dan istri pertamanya.
Bahkan jika suaminya mencintai istri pertamanya, suaminya hanya bisa menyemangati istri pertamanya ketika diuji dan dicoba oleh keluarga besarnya.
Padahal ia yang berkuasa atas harta dan kebun.
Namanya dan nama orang tuanya yang tertulis dalam seluruh sarana prasarana Keluarga Adi.
Jika suaminya tidak menurut, sudah pasti ia akan mengancam keluarganya alih-alih melihat istri pertamanya kesulitan!
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Poligami Aku Poliandri, adil kan?
General FictionSatu tahun tidak bertemu, kehadirannya membawa sesak. Kebahagiaan Giyantri dalam menyambut kepulangan suaminya, berakhir ketika sesosok wanita berjalan sangat dekat dengan sang suami. Adi Barja tidak berdaya untuk memperkenalkan madu istrinya di saa...