Adipati Sukma mendengar panggilan dari keraton dan hanya bisa mengabaikannya.
Semua yang perlu dilaporkan sudah dilaporkan. Dia bahkan terjebak dengan ikatan yang rumit.
Panggilan kali ini jelas bukan hal yang baik.
Bekel Bhayangkara tidak ada di keraton.
Sejak Kerajaan Pasupati memperluas wilayah bertahun-tahun lalu, Raja Pasupati menyebarkan anggota pasukan bhayangkara untuk memantau daerah-daerah baru.
Barulah tiga Bekel Bhayangkara terakhir diketahui oleh masyarakat luas.
Bhayangkara bahkan memiliki kantornya sendiri. Masih di jalanan yang ramai di ibu kota.
Anggotanya rahasia, tapi tidak untuk para petingginya.
Istri Bekel Bhayangkara juga tidak memiliki waktu untuk pergi ke keraton hari ini.
Adipati Sukma awalnya ingin menjelaskan langsung pada kedua orang tua Ayu Sekarini.
Hasil, tidak ada orang di rumah.
Bawahannya langsung menyelidiki dan memberikan setumpuk acara yang akan dihadiri Istri Bekel selama sepuluh hari ke depan.
Satu-satunya alasan dia diundang ke keraton, terlalu jelas.
Raja Pasupati sibuk dengan laporan. Permaisuri Pasupati menemani. Pangeran Mahkota mendampingi para pejabat daerah terutama mereka yang berjasa.
"Keluarga Bekel ini benar-benar luar biasa," komentar Adipati Sukma.
Dekat dengan orang berkuasa yang berhati lapang, bukan berarti bisa berlaku seolah-olah diri adalah anggota keluarga.
Orang-orang di atas sana mungkin tidak berkomentar, mungkin tidak keberatan, tapi harusnya sebagai orang di bawah memiliki kesadaran diri.
Adipati Sukma sebagai orang yang dibesarkan di sisi Raja dan Permaisuri, sebagai anak dari dermawan penyelamat nyawa keduanya, tidak berani memikirkan hal berlebih.
Pertama karena kedua orang besar sangat mengenang jasa dan sangat baik pada mereka yang baik.
Kedua karena jelas kedua orang tuanya melakukan tugas sebagaimana tanggung jawab mereka.
Sebagai anak, tentu ada rasa sedih kehilangan kedua orang tua.
Namun kalau berpikir dengan logika dan akal seorang menteri, mengorbankan nyawa demi kedamaian dunia adalah hal yang wajib.
Negara tidak bisa bertahan tanpa pemimpin.
Kekacauan akan terjadi jika sehari saja Raja dari suatu Kerajaan hilang dan mati tanpa penerus.
Saat menyatakan keinginannya menikahi Sang Putri pada Raja Pasupati, Raja telah memberi isyarat padanya untuk melakukan perjodohan alih-alih hanya meminta restu.
Adipati Sukma merasa tidak pantas. Tanpa kebaikan penyelamatan kedua orang tuanya, dia hanya akan menjadi seorang ningrat di antara ratusan orang ningrat yang hidup dan tinggal di ibu kota.
Kebaikan ini telah habis dengan segala pengajar dan bahan pengajaran terbaik sejak dia mengenal kata.
Jika dia menorehkan prestasi dengan tangannya sendiri, barulah dia bisa dengan kepala terangkat meminta dekrit suci pernikahan.
Tapi Raja sangat khawatir dengan putrinya yang selalu bermalas-malasan dan hanya tau bermain tanpa keseriusan menampilkan kemampuan seorang perempuan ningrat di hadapan anak laki-laki.
Adipati Sukma dengan penuh pertimbangan meminta dekrit raja dengan sebuah kolom persetujuan sehingga dia tidak akan memaksa Sang Putri.
Raja Pasupati menyetujuinya tanpa ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Poligami Aku Poliandri, adil kan?
Ficción GeneralSatu tahun tidak bertemu, kehadirannya membawa sesak. Kebahagiaan Giyantri dalam menyambut kepulangan suaminya, berakhir ketika sesosok wanita berjalan sangat dekat dengan sang suami. Adi Barja tidak berdaya untuk memperkenalkan madu istrinya di saa...