14. Black Memory

3.7K 276 10
                                    

Jangan lupa Vote, Komen, Share dan Follow.

Ramein yuk, supaya Kazu semangat dan rajin update karena akan ada banyak kejutan dari kisah bucin dan adegan yang bikin gerah untuk kisah fiksi NOMIN yang satu ini.






🍂🍂🍂






Pukul 3 dini hari...

Johnny tiba di mansion, di mana ia segera menopang tubuh Jeno dengan hati-hati—— membawa pria mabuk itu masuk dan menuju kamar.

Jujur, Johnny cukup terkejut saat ia mendapati Tuan mafianya mabuk seperti ini—— karena sebelumnya, Ia tak pernah melihat Jeno melakukan hal semacam itu.

Membaringkan tuan besarnya ke atas sofa, tak lupa—— Johnny membantu Jeno melepaskan sepatu.

Di mana setelahnya, Johnny memutuskan untuk keluar dari kamar tersebut—— usai memastikan jika Jeno sudah benar-benar terlelap.

Di waktu yang sama, Jeno meracau dalam tidurnya—— seperdetik usai Johnny menutup pintu.

Jeno menyebut dua nama di dalam racauannya, Nana dan Jaemin. Bagaimana dirinya saat ini, bahkan terlihat gelisah dan frustasi.

Cukup lama, sampai akhirnya—— Jeno membuka kedua matanya perlahan. Menggosoknya, guna mendapatkan penglihatan yang jelas.

"Jaemin!" Teriaknya keras, begitu saja.

"Mengapa kamu membuatku gila!" Racaunya kembali.

Ingat!
Kondisi Jeno saat ini tidak stabil, alkohol cukup merenggut sebagian kewarasannya.

Seperdetik setelahnya, Jeno beranjak dari atas sofa tempat ia berbaring—— melangkah dalam kondisi sedikit terhuyung, menuju kamar mandi.

Di sana, Jeno memuntahkan sebagian isi perutnya—— yang lalu membasuh wajah tampannya, sekedar memberi rasa segar pada kepalanya yang terasa penuh.

Menatap diri di depan cermin, Jeno terdiam menatap sosoknya.

Namun, di tengah lamunannya saat ini—— sosok Jaemin tak henti hadir di dalam ingatannya. Sedikit gila memang, tapi itulah yang terjadi—— Jeno mengakui hal itu, jika ia selalu di bayangi oleh sosok remaja manis itu.

"Sial! Apa-apaan ini?" Jeno mengumpat pada pikirannya sendiri, seraya menggosok kasar surai hitamnya. Bertarung dengan pikirannya—— yang sebagian masih dalam kendali alkohol.

Sampai akhirnya, sebuah hal gila terlintas di dalam kepala Jeno. Membuatnya keluar dari kamar, yang lalu bergegas untuk menuju kamar di mana Jaemin berada.



🍂🍂🍂




"Jaemin!" Ucap Jeno dengan kacau, seperdetik usai ia membuka pintu. Namun, Jeno terdiam setelahnya—— saat sepasang netranya, menangkap sosok indah Jaemin yang tengah terlelap di atas ranjang.

Menelan kasar salivanya, Jeno bahkan belum berkedip—— malam ini, Jaemin sangat indah di matanya.

Di sana, Jaemin tertidur pulas—— dengan tubuh yang terbalut kemeja putih kebesaran berbahan satin, bersama celana pendek yang tenggelam di dalam kemeja tersebut.

"Sial!" Jeno mengumpat frustasi, bersama detak jantung yang mulai berdebar.

Jeno melanjutkan langkah kakinya, mendekat pada Jaemin di depan sana.

Pikiran dan hatinya semakin tidak selaras—— meski ia sudah mencoba melawan hal gila yang memenuhi pikirannya saat ini.

Namun sayangnya, pertahanan Jeno runtuh begitu saja. Seperti ia tak dapat menahan diri lebih lama lagi untuk tidak mendekat pada anak manis itu.

SAVE ME • NOMIN [ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang