37. Baby

4.3K 208 29
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya, karena semangatku ada di kalian.

Jadi, untuk kali ini, jika feedback di chapter ini membuatku kecewa, maka aku tidak akan melanjutkan story ini lagi.

Terima kasih 💚

Selamat membaca 🐶🐰




🍂🍂🍂



Dua minggu menjelang pernikahan, di mana Jeno di buat bingung dengan tingkah si manis beberapa hari terakhir.

Jeno bertanya-tanya pada dirinya sendiri, apakah dia membuat kesalahan? Apa Jaemin hanya sedang kelelahan?

Melihat bagaimana Jaemin yang mudah sekali marah, lebih sensitif, bahkan memiliki emosi yang lebih buruk dan tidak stabil.

Seperti sore ini, Jeno bergegas menjemput Jaemin, yang lalu membawa si manis pergi ke restoran favoritnya.

Hidangan pun tersaji di atas meja, usai beberapa pelayan mengantarnya. Namun, keduanya belum menyentuh makanan itu sama sekali, di mana Jeno menyadari jika Jaemin manisnya masih terlihat murung seperti beberapa hari terakhir.

"Sayang, apa kamu baik-baik saja?" Jeno memulai percakapan, mencoba mencari tau.

"Menurutmu?" Sinisnya, tanpa menatap sang lawan bicara, di mana hal tersebut membuat Jeno menggeleng pelan dan menatapnya cemas.

"Kamu terlihat tidak baik-baik saja, maka dari itu aku memastikan sayang." Jeno yang mengalah, mencoba bersabar untuk menghadapi Jaemin manis tercintanya.

"Jika sudah tau, mengapa masih bertanya?" Ketusnya, menarik tangannya dari genggaman sang kekasih.

"Sayang, tolong beritahu aku—— apa yang mengganggumu kali ini? Jika aku membuat kesalahan, aku minta maaf sayang dan tolong beritahu aku agar aku bisa memperbaikinya."

"Tanyakan pada diri kakak sendiri." Sinisnya.

Jeno menarik nafas dalam, menahan diri. Sepertinya memang bukan hal mudah, menghadapi Jaemin yang dalam kondisi seperti ini.

🍂🍂🍂

Setiba di mansion, tak ada percakapan diantara keduanya, di mana Jeno yang lagi-lagi mengalah—— kini mulai mendekati Jaemin lebih dulu.

Ahh, sejak pulang dari luar kota, Jeno memang meminta izin pada tuan Yuta, untuk membawa Jaemin tinggal bersama di mansionnya.

"Sayang." Lembutnya, mendudukan tubuh di atas ranjang, tepat di mana si manis berada.

Perlahan, Jeno meraih tangan itu, meski si pemilik menatapnya tajam dan menghempas tangannya.

"Hei sayang, kumohon berbicaralah padaku." Bujuknya, kembali mendekat pada Jaemin yang kini berbaring membelakanginya, Jeno bahkan turut membaringkan tubuhnya.

"Sayang, mari berbicara."

"Jangan seperti ini sayang."

"Apa aku melakukan kesalahan padamu? Heum?" Bisiknya lembut.

"Jangan menggangguku! Aku ingin tidur!" Sinisnya, menarik tubuh guna menjauh.

"Sayang." Jeno kembali menarik pinggang si manis.

"Singkirkan tangan kakak, aku lelah." Ketusnya, namun Jeno justru semakin mengeratkan pelukan.

"Bicara padaku dulu sayang, naa... Jangan seperti ini, jika kakak berbuat salah, kakak minta maaf naa... Tapi beritahu apa kesalahan kakak, agar kakak bisa memperbaikinya." Bujuknya kembali.

SAVE ME • NOMIN [ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang