32. Can't escape

2.5K 215 46
                                    

Ramein kolom komentar dan vote yuk, biar aku semakin rajin buat update 💚

Happy reading 🐶🐰



🍂🍂🍂




Hyunjin berteriak penuh amarah, seraya meninju keras cermin di hadapannya.

Mengingat beberapa menit lalu, membuatnya ingin sekali segera merebut adik manisnya kembali. Lebih tepatnya, adik yang selama ini menjadi obsesinya.

Tunggu, beberapa menit lalu?
Ya, saat ia mendapati Nana dan Jeno saling menggoda satu sama lain di dalam kamar.

Langkahnya terhenti saat itu, kedua tangannya terkepal kuat, bersama perasaan yang ingin segera menarik Jeno menjauh dari si manis. Namun, Hyunjin berpikir dua kali.

Hyunjin cukup sadar, jika hal itu akan membuat Nana semakin marah padanya dan ia tak ingin itu terjadi. Setengah mati ia menahan amarah dan rasa cemburu, sampai akhirnya ia memilih pergi.

Dia melampiaskan semuanya di dalam kamar, seperti yang sedang terjadi saat ini.

Hyunjin tak henti melayangkan tinjunya dengan kuat, bersama amarahnya yang meledak hebat. Kepalan kuat kedua tangannya bahkan sudah mengalir darah segar. Sedikit bukti dari pelampiasan amarahnya terhadap Jeno.

Ia hanya benar-benar tak bisa menerima kenyataan yang terjadi antara Mafia itu dengan si manis yang sudah ia tandai sebagai kepunyaannya.

Lagi, tinju kuat kembali ia layangkan, membuat cermin di depannya hancur dengan sempurna.

"Na Jaemin! Tidak boleh ada yang memilikimu selain aku! Hanya aku!" Teriaknya keras.

Jika saja kamarnya tidak kedap akan suara, mungkin orang di balik pintu kamarnya bisa mendengar hal tersebut.

"Nana!" Hyunjin menggeram, seraya menatap tajam salah satu foto sang adik di antara lainnya yang ia pajang di setiap sudut ruang kamarnya.

Ohh, Hyunjin bahkan memiliki lebih dari puluhan potret adik manisnya.

"Tidak ada yang boleh memilikimu selain aku, Na Jaemin!" Teriaknya kembali, seraya menatap lekat gambar tersebut. Lebih tepatnya foto saat wajah manis itu tengah bersama sebuah senyuman indah.

Pantas saja, Hyunjin tak pernah membiarkan para maid menyentuh kamarnya lagi, sejak ia kembali dari Inggris, tepat setelah di mana Nana selesai menempuh pendidikan.

🍂🍂🍂

Beberapa hari berlalu setelahnya, di mana hubungan Nana dan Jeno semakin membaik. Jeno bahkan sering mendatangi mansion Tuan Yuta, untuk bertemu dengan si manis kesayangannya.

Namun, di tengah semua yang terjadi, Hyunjin semakin di buru oleh rasa cemburu. Terlebih saat ia mengetahui, jika sang ayah mengizinkan dan memberi akses Jeno untuk bebas datang kapanpun yang di inginkan.

Selain merasa kasih sayang dari si manis terbagi, Hyunjin juga merasa jika sang ayah pun demikian.

Membagi hal tersebut pada Jeno, sama saja membuat Hyunjin kehilangan banyak waktu berharga untuk berdua bersama Nana seperti sebelum-sebelumnya.

🍂🍂🍂

Pukul 2 siang...

Jaemin sedikit tersentak, seperdetik usai ia membuka kedua mata-- oh, si manis baru terbangun dari tidur siangnya.

Tepat di tepi ranjangnya, ia mendapati Hyunjin yang terduduk seraya menatapnya.

"Apa yang Kakak lakukan?" Sentaknya, segera mendudukan tubuh dan sedikit menarik diri guna menjaga jarak dengan pria itu.

SAVE ME • NOMIN [ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang