29. Dirty Plan

2.8K 318 20
                                    

Sebelum lanjut, Kazu mau curhat—— kalo Kazu lagi kurang semangat.

Lihat deh, dari 275 mata yang baca, baru 51 orang yang bisa kasih apresiasi dan semangat untuk Kazu di chapter 28 dan Kazu sangat berterima kasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lihat deh, dari 275 mata yang baca, baru 51 orang yang bisa kasih apresiasi dan semangat untuk Kazu di chapter 28 dan Kazu sangat berterima kasih.

Tapi di sini, Kazu penasaran, ke mana yang lain? Apa menyenangkan menjadi sider? Padahal Vote itu hal sederhana dan gratis yang bisa bikin Kazu semangat untuk terus menulis dan berusaha melakukan yang terbaik untuk karya sederhana Kazu.

Baiklah, Kazu cuma mau bilang... Kazu gak bakal lanjutin chapter selanjutnya, jika Kazu melihat jumlah Vote yang membuat Kazu sedih.

Jika jumlah matanya sedikit, mungkin akan masuk akal. Tapi ini... Hmm...

Harap kerja samanya ya, Kazu kasih hiburan, kalian kasih Kazu semangat. Atau Kazu berhenti saja menulis?

Kazu akan memutuskannya setelah melihat chapter ini.

Thank you 💚



🍂🍂🍂










Pukul 7 pagi...

Senyuman cerah terukir di bibir Jeno, seperdetik usai ia membuka mata. Mendapati wajah manis Jaemin menyambut pagi, membuat hatinya terasa hangat.

Ohh, si manis masih terlelap di atas tubuhnya-- wajah tenang nan polos itu bahkan terkesan semakin menggemaskan di mata siapapun yang menatapnya.

"Aku sangat merindukanmu." Jeno berbisik lembut, bersama jemari yang terulur untuk membelai surai hitam si manis.

Jujur, Jeno benar-benar ingin menjerit sekarang-- terlalu bahagia, ini bahkan seperti mimpi baginya.

Bagaimana tidak?
Sebelum terlelap tadi malam, wajah Jaemin lah yang terakhir ia lihat-- dan saat membuka mata, wajah manis itu lagi yang menyapanya.

Senyuman itu masih terpatri, saat ia menatap Jaemin penuh kehangatan.

Hingga tak lama berselang, Jeno mulai menyadari pergerakan si manis di atas tubuhnya.

Ya, Jaemin sedikit menggeliat, hingga akhirnya dia membuka kedua mata dengan Jeno yang menyambut bersama senyuman hangat.

"Hai manis, selamat pa--" kalimat Jeno terhenti seketika, saat satu tamparan mendarat di pipinya—— Jeno cukup terkejut.

"Kau!" Jaemin yang panik, segera melompat dari atas tubuh kekar sang tuan mafia. Meraba sebagian tubuhnya, memastikan jika pakaian yang ia kenakan masih lengkap. Jaemin hanya takut, jika Jeno mungkin saja habis melakukan sesuatu padanya.

SAVE ME • NOMIN [ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang