34. Be mine

3.1K 206 15
                                    

Chapter ini mengandung perbucinan, jadi harap tenang saat membaca ya manis 🥰

Vote dan komennya banyakin yuk, biar Kazu lanjutin karya ini. Kalo sepi kan hati Kazu jadi ikut sepi, nanti Kazu galau, kalau galau nanti Kazu gak semangat nulis. Kalo gak semangat nulis, Kazu mau nonton Frozen aja sama baby icung.

Oke manis 💚

Happy Reading 🐶🐰




🍂🍂🍂






Hari demi hari berlalu, di mana Jeno masih selalu setia berada di sisi Jaemin. Tanpa rasa lelah, Jeno memberi semangat dan menemani anak manis itu hampir setiap waktu-- termasuk saat Jaemin melakukan terapi.

Jeno ingin si manis bisa kembali berjalan seperti sebelumnya.

Berbagai macam terapi dan penanganan medis juga telah Jaemin dapatkan, beruntung baginya karena peluru hari itu tidak mengenai organ vital di kakinya. Hingga perlahan, semua usaha yang di lakukan membuahkan hasil-- Na Jaemin berhasil pulih sepenuhnya.

Di tengah hal itu, Yuta juga selalu memperhatikan satu hal-- tentang ketulusan hati putra sang sahabat dan ia cukup menghargai sikap seorang Jeno. Rupanya, mafia muda itu benar-benar bisa menepati janji dan membuktikan jika dia benar-benar serius terhadap Jaemin. Terlebih, seiring berjalannya waktu, Yuta bisa melihat jelas bagaimana hubungan keduanya lebih dekat dan seperti semakin terikat perasaan yang kuat antara satu sama lain.

Tentu saja, hal itu membuat Yuta menyerah. Dia akan memberikan lebih banyak kepercayaannya pada Jeno.

Sedangkan Jung?
Dia orang yang paling bahagia, Jung sama sekali tidak mempermasalahkan hal tersebut dan merasa lega saat Yuta mengizinkan putranya untuk sepenuhnya menjaga Jaemin.

🍂🍂🍂

"Kak Jeno, ini bukan jalan pulang ke mansionku." ucap si manis, seraya menatap area sekitar di balik kaca mobilnya.

"Aku tau."

"Jika kakak tau, mengapa tidak memutar ke arah jalan yang benar? Lihatlah, bahkan hari sudah semakin gelap." Protesnya.

"Memang siapa yang akan mengantarmu pulang ke mansion hari ini?" Jeno yang masih fokus pada kemudi.

"Ya kakak, memang siapa lagi yang menjemputku hari ini? Bukankah harusnya kak Jeno mengantarku pulang?" si manis mencebikan bibir indahnya.

"Ya, aku memang akan mengantarmu pulang, tapi tidak untuk hari ini."

"Maksud kakak?" Jaemin bersama ekspresi yang sulit di jelaskan.

"Tidak perlu takut, kamu bersamaku. Aku tidak akan menyakitimu." Lembutnya, meraih tangan Jaemin untuk ia genggam dengan satu tangannya.

🍂🍂🍂

Pukul 7 malam, Jeno membawa si manis yang kebingungan menuju sebuah dermaga. Menuntun anak itu untuk naik ke sebuah kapal.

Lebih tepatnya, kapal pesiar pribadi yang terlihat mewah dan indah.

Kebingungan si manis seketika teralihkan, menjadi rasa kagum saat di suguhkan pemandangan di kapal tersebut. Bersama dengan Jeno yang menggenggam tangannya posesif, membawanya menuju tempat yang sudah di siapkan.

Menuntun si manis untuk duduk pada sebuah kursi, dengan meja yang lengkap bersama hidangan mewah serta dekorasi romantis di sekelilingnya.

"Kak?"

SAVE ME • NOMIN [ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang