20. Lee Dong-hyuk

3.3K 211 7
                                    

Hai, Kazu kembali.

Terima kasih semuanya yang sudah memberi masukan pada Kazu, dan membantu Kazu mengambil keputusan. Sekarang Kazu tidak bingung lagi dan Kazu akan melanjutkan cerita ini sampai tamat.

Selamat membaca, jangan lupa vote dan komennya ya, supaya Kazu semakin semangat untuk menulis 💚





🍂🍂🍂





"Jaemin." Ucap Hyunjin di tengah aktifitas makan malam bersama, membuat si manis mengangkat wajah untuk menatapnya. "Apa kamu ingin pergi ke suatu tempat? Kakak takut jika kamu bosan karena selalu berada di mansion."

Jaemin terdiam sejenak, mencerna kalimat Hyunjin membuatnya juga sedikit terkejut.

Keluar mansion? Apa aku benar-benar boleh melakukannya? Batinnya, mengingat jika selama ini—— Jaemin hanya selalu seperti tahanan selama bertahun-tahun hidup dengan Carlos, dan juga beberapa waktu saat ia hidup di dalam genggaman Jeno.

"Jaemin? Maaf, tapi jika kamu tidak nyaman, maka——" Hyunjin menahan lisannya, saat menatap mata Jaemin yang menunjukan sorot yang lain.

"Apa aku boleh melakukannya?"

Hyunjin tersenyum hangat, "tentu, kamu bisa melakukannya jika itu bersamaku. Kakak akan menjaga dan mengawasi kamu agar kamu selalu aman."

Jaemin terdiam sejenak, jujur ia bingung dengan apa yang ada di dalam hatinya. Ia ingin melihat dunia luar lagi, tapi dia juga merasa takut dan gelisah.

Menyadari ekspresi dan sorot mata Jaemin, membuat Hyunjin menatap anak itu dengan teduh.

"Jaemin, semua akan baik-baik saja. Tidak akan ada lagi yang bisa melukai kamu jika kamu bersama kakak."

Hening beberapa detik, hingga akhirnya Jaemin kembali pria hangat di sebrang mejanya.

"Kak Hyunjin, terima kasih banyak." Ucap Jaemin dengan pelan.

Jujur—— selama beberapa minggu hidup dengan Hyunjin, ia mulai merasakan kenyamanan dan kehangatan di dalam hidupnya. Meski Jaemin jarang sekali menunjukan ekspresi di dalam dirinya, tapi dia tak dapat berbohong atas kenyamanan dan rasa aman yang ia rasakan. Terutama, pada kebaikan serta ketulusan seorang Hyunjin.

Hyunjin kembali tersenyum, "jadi—— apakah Jaemin ku yang manis ini ingin pergi suatu tempat?"

"Umm, tapi—— bukankah kakak sibuk? Apa kakak tidak pergi ke perusahaan?"

"Kamu adalah yang paling penting—— kakak sudah mengatur waktu dan kakak akan selalu mengutamakan kamu."

Jaemin menggeleng pelan, "tapi——"

"Jangan khawatir Jaemin." Hyunjin meraih punggung telapak tangan Jaemin di atas meja makan, menggenggamnya dan mengusapnya lembut. "Kakak sudah mengatur semuanya, dan waktu kakak akan kakak utamakan untukmu."

"Bukankah kakak mengatakannya? Jika kakak akan ada pertemuan besok siang."

Hyunjin terdiam sejenak, bagaimana bisa dia lupa hal yang satu ini. Ahh, sepertinya, isi kepala Hyunjin memang sudah di penuhi oleh si manis Jaemin.

"Kakak akan mengubah jadwalnya."

"Tidak perlu."

"Jaemin——"

"Umm... Bagaimana jika aku ikut kakak bekerja? Apa boleh?"

"Tapi itu akan membosankan, kakak takut kamu tidak nyaman."

SAVE ME • NOMIN [ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang