27. Rival

2.5K 171 12
                                    

Jangan lupa Vote dan komen ya, jika kalian mau aku update setiap hari 💃🏻💃🏻💃🏻


🐰🐶

🍂🍂🍂







Jeno menghela nafas panjang, bersama wajah lesu dan cukup berantakan. Beberapa waktu lalu, ia sempat mengejar Jaemin-- namun, saat ia mengejarnya dengan mobil, di sana sang ayah menghubunginya dan meminta agar ia mengurungkan niat.

Awalnya Jeno menolak, karena dia hanya ingin memohon pada Jaemin lagi dan lagi. Tapi, setelah apa yang Tuan Jung katakan, membuat Jeno tak berdaya.

Ayolah, Tuan Jung menyebut nama Yuta sahabatnya untuk memberi peringatan pada Jeno.

Lantas, dari mana tuan Jung tau jika Jeno mengejar Jaemin? Tentu saja dari Yuta, saat pria itu mendapat kabar dari bawahannya.

Yuta meminta pada Jung untuk menghentikan Jeno, setelah ia mendapat info jika sebuah mobil yang tak lain milik Jeno, mengejar taxi yang Jaemin tumpangi.

🍂🍂🍂

Kedua ayah menoleh serentak, mendapati Jeno masuk ke dalam ruangan.

Melihat hal itu, Jung memanggil Jeno dengan isyarat matanya, meminta anak untuk duduk-- sedangkan Yuta masih menatap dingin ke arah putra sahabatnya itu.

"Paman, Maafkan aku-- kumohon beri aku kesempatan lagi, aku--" Jeno justru berlutut, ia ingat kesepakatan yang Yuta buat hari itu. Jika Jaemin menolak kehadirannya, maka ia tidak akan pernah bisa melihat Jaemin lagi untuk selamanya. Tapi jika sebaliknya, maka Yuta akan mengizinkan Jeno untuk terus berjuang.

Namun, untuk kali ini-- apakah Jeno akan benar-benar kehilangan harapannya?

Jeno masih berlutut di kaki Yuta yang duduk di atas sofa, menatap sahabat sang ayah dengan penuh permohonan-- berharap pria itu menolongnya lagi.

"Paman-- kumohon, aku akan melakukan apapun paman. Aku akan melakukan apapun, tapi kumohon beri aku satu kesempatan lagi. Kumohon--" ucapnya, bersama air mata dan ekspresinya yang sulit di jelaskan-- Jeno sangat terlihat kacau dan frustasi.

"Kumohon--" lirihnya, yang lalu hendak mencium kaki Yuta, tapi pria paruh baya itu menahannya.

"5 tahun lebih, Jung Jeno-- 5 tahun lebih, anakku harus berjuang melewati hal mengerikan di setiap detiknya. 5 tahun lebih, anakku melalui hari-hari berat itu. Setengah mati dia berjuang, menahan semua rasa sakit yang ia pendam-- dia berjuang, melawan banyaknya suara yang selalu datang memenuhi kepalanya, bersama kepingan sialan yang selalu menghantui hidupnya."

Jeno terdiam, bersama air mata yang tak henti menetes.

Di waktu yang sama, Jung menahan air matanya. Jujur ia tak tega melihat putranya seperti ini, tapi ia lebih tak tega saat membayangkan bagaimana perjuangan Jaemin setiap detik dalam hidup untuk melawan semua rasa sakitnya-- mengalihkan rasa trauma yang di ciptakan oleh Jeno putranya.

"Berkali-kali dia hampir meregang nyawa, berkali-kali dia kehilangan dirinya sendiri. Berkali-kali, aku hampir gila setiap kali melihatnya terbaring lemah dan tak berdaya di bangsal rumah sakit."

"Dia-- Na Jaemin ku, dia sudah melewati banyak hal menyakitkan sejak dia hidup di tangan bajingan itu! Dia terluka, dia sudah hancur dan rapuh di dalam hati dan jiwanya."

"Lalu apa? Lalu kau datang dan justru merusaknya dengan lebih sempurna! Kau menghancurkan kepercayaan yang aku berikan! Jika bukan karena ayahmu yang meminta dan berpikir jika kau baik sepertinya, bahkan bisa menjaga Jaemin sementara waktu sampai hari itu tiba, maka aku lebih memilih mengambil Jaemin hari itu! Aku akan lebih memilih mengambil Jaemin untuk ada di dalam perlindungan Hyunjin!"

SAVE ME • NOMIN [ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang