18. Freedom

3.6K 249 9
                                    

Double up special untuk kalian—— karena Kazu sedang happy atas banyaknya moment gemas dari NOMIN kesayangan kita di tds3 kemarin 💚

🐶🐰



Selamat membaca.


.

🍂🍂🍂





"Jaemin?" Johnny mempercepat langkah kakinya, seperdetik usai membuka pintu ruangan di mana Jaemin di rawat.

Beberapa waktu lalu, Johnny memang meninggalkan Jaemin yang masih terlelap untuk sementara waktu—— untuk sekedar memeriksa tubuhnya dan menebus beberapa suplemen di rumah sakit tersebut.

Katakan, kondisi Johnny juga hampir menurun karena ia tidak tertidur beberapa hari ini—— hanya untuk memastikan jika Jaemin baik-baik saja.

"Jaemin." Johnny mencari si manis di sekitar ruangan tersebut, bersama rasa cemas saat ia mendapati ranjang Jaemin kosong dan terlihat cukup berantakan—— ini bukan hal baik bagi!

Di tengah rasa paniknya, Johnny memutuskan untuk bergegas keluar—— menulusuri setiap area rumah sakit, berharap jika Jaemin mungkin ada di sekitar.

Apakah Jaemin melarikan diri?

Johnny memutar otaknya, mencari cara untuk mempersingkat waktu. Di mana ia memutuskan untuk meminta bantuan petugas di sana.

Bersama beberapa petugas rumah sakit, Johnny menuju ruangan di mana ia bisa mendapati pemutaran ulang tangkapan kamera CCTV di gedung tersebut.

Namun sayang, di beberapa bagian waktu tertentu, pemutar rekaman itu tidak bekerja dengan baik. Beberapa bagian tidak menunjukan apapun selain tampilan layar yang buram. Apakah seseorang meretas perangkat tersebut?

🍂🍂🍂

Tuan Jung dan Jeno tiba di rumah sakit, usai mendapat info dari Johnny beberapa waktu lalu.


Apakah Jeno marah?
Tentu saja, dia bahkan sangat-sangat marah.

Namun, Tuan Jung mencoba meredamnya, karena bagaimanapun—— Johnny juga tak bisa di salahkan sepenuhnya.

Di sisi lain, Jeno menggunakan akal sehatnya, ia tak ingin membuang waktu lebih banyak hanya untuk meluapkan amarah pada Johnny—— karena saat ini, Na Jaemin adalah yang paling penting.

Bukankah mencari Jaemin adalah hal yang utama?

🍂🍂🍂


Jaemin membulatkan kedua bola mata, terkejut saat ia baru membukanya. Di sana, ia mendapati seorang wanita paruh baya menyambutnya dengan senyuman.

"Selamat pagi nak." Sapa wanita tersebut, wanita paruh baya dengan setelan maid di tubuhnya.

Jaemin masih mematung, mencerna apa yang ia lihat. Apa aku sedang bermimpi? Batinnya, seraya mencubit pelan lengannya, memastikan—— karena saat ini, ada dua hal yang terbesit di dalam kepalanya.

Apakah ini sebuah mimpi? Atau hal yang paling ia takuti—— jika seseorang membawanya untuk di culik.


"Jangan menyentuhku! Kumohon." Jaemin menggeleng panik, seraya berusaha mendudukan tubuhnya detik itu juga.

SAVE ME • NOMIN [ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang