41. Born

1.2K 121 12
                                    

Jangan lupa vote, share, follow dan komen ya.

Selamat membaca 🐶🐰








🍂🍂🍂



Nana menoleh seketika, sedikit terkejut saat Jeno mengecup pipinya tiba-tiba. Tapi ia tersenyum kemudian, menatap mafia tampan kesayangannya-- yang kini membanjiri kecupan di wajahnya.

"Dad, aku sedang sibuk."

"Lanjutkan saja sayang." Jeno berbisik.

"Daddy, bagaimana bisa aku bekerja jika daddy seperti ini?" Rengeknya-- Nana sedikit tersentak, saat Jeno memberikan sentuhan lebih dari kecupan nakal. "Dad, hentikan. Biarkan aku bekerja."

"Maka kamu bisa melakukan pekerjaanmu besok sayang." Jeno masih berbisik, lebih tepatnya dia mendesah berat.

"Tapi aku harus menyelesaikannya malam ini."

"Selesaikanlah besok, malam ini pekerjaanmu adalah--" sang tuan mafia sedikit menjeda, memutar kursi si manis.

"Dad, apa yang--"

"Kamu tau, apa yang ingin aku lakukan sayang."

"Tapi dad baru pulang dari rumah sakit."

"Mari kita lakukan pelan-pelan."

"Kaki dad masih belum sembuh." Nana yang polos, percaya tentang tipuan Jeno usai kecelakaan palsu hari itu.

"Tunggu kaki daddy Jeno sembuh dulu ya." Lanjut si manis, membuat Jeno menghela nafas panjang.

Ahh, Jeno yang tak ingin Nana curiga dengan tipuannya, kini terpaksa menahan diri-- seraya mengumpat kesal pada rencananya sendiri.

"Mari kita turun ke bawah untuk makan malam."

"Um... Tapi aku ingin kita kenyang di atas ranjang." Rengeknya, di mana si manis hanya mengangguk dan Jeno berpikir jika Nana mengerti.

"Baiklah, aku akan meninta maid mengantarnya. Seperti keinginan dad, jadi kita bisa makan sampai kenyang di atas ranjang bersama." Nana masih dengan kepolosannya, membuat Jeno menghela nafas panjang untuk ke sekian kali.

"Sayang." Rengeknya, sedikit frustasi. Jeno menyerah, sedangkan Nana tersenyum lebar, polos.

🍂🍂🍂

Beberapa hari setelahnya...

Jeno mengulas senyuman, menatap lekat si manis yang tengah bersiap dengan setelannya-- ohh, hari ini, Jeno akan membawa Nana menuju rumah sakit untuk pemeriksaan kandungan.

Katakan saja, akhir-akhir ini Nana semakin terlihat berbeda-- juga sangat menggemaskan di mata Jeno.

Usia kandungan Nana kian bertambah, membuat tubuh si manis memiliki beberapa perubahan.

.

"Dad." Sentaknya, saat Jeno memeluknya dari belakang. "Dokter Jungwoo sudah menunggu kita."

"Sebentar ya sayang." Jeno berbisik lembut.

"Dad, tadi malam dad sudah melakukannya."

Jeno terkekeh pelan, melihat ekspresi Nana membuatnya menahan gemas. Bagaimana tidak? Si manis sedikit cemberut dan itu sangat menggemaskan untuknya.

Tak ingin si manis semakin merajuk, Jeno akhirnya memutuskan untuk menahan keinginannya untuk mendapat asupan pagi kesukaannya.

🍂🍂🍂

Saat ini, Jeno dan Nana sudah di perjalanan-- menuju tumah sakit untuk menemui sang dokter. Di mana sepanjang perjalanan, Jeno bahkan tak henti memeluk, seraya mengecup gemas pipi Nana manisnya.

SAVE ME • NOMIN [ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang